Rumah Adat Nias Selatan

94 mancanegara pun sangat mengenal pantai ini sebagai tempat yang sangat memanjakan keinginan mereka untuk melakukan surfing dengan ombak yang sangat bagus. Disepanjang pantai pun tersedia berbagai jenis penginapan yang dapat disewa untuk menikmati suasana malam pantai Sorake dengan berbagai kios-kios makanan laut yang juga bisa dinikmati bersama keluarga dan rekan-rekan saat berkunjung di pantai ini. Tentunya wisatawan tidak hanya diberikan pemandangan laut yang tenang, pantai ini benar-benar memanjakan mata wisatawan asing maupun lokal karena pantainya yang berpasir putih dan ombak yang besar menambah keindahan tepi laut. Gambar 4.12 Peselancar di Pantai Sorake.

4.2.2.4 Rumah Adat Nias Selatan

Bentuk umum rumah adat Nias atapnya menjulang tinggi dan terbuat dari rumbia dan badannya terbuat dari kayu. Tiang-tiangnya terbuat dari kayu bulat besar dengan garis tengah lebih kurang satu meter. Biasanya didirikan 95 pada bagian puncak bukit sehingga jelas diperlukan tenaga yang tidak kecil. Hal ini sekaligus indikasi dari kuatnya sifat gotong royong pada masyarakatnya. Hanya rumah siulu atau raja yang biasa disebut sebagai rumah adat, sedangkan rumah rakyat kebanyakan tidak termasuk, Rumah adat atau omo hada di Pulau Nias dibedakan menjadi dua, yakni jenis rumah adat Nias Utara dan rumah adat Nias Selatan, Perbedaan utama terletak pada bentuk atap. Rumah adat Nias Utara bentuk atapnya agak membulat sedangkan Nias Selatan berbentuk empat persegi, Contoh rumah adat Nias Utara terdapat di Hilinaa di Kecamatan Gunung Sitoli sedangkan contoh rumah adat Nias Selatan antara lain di Bawomataluo, Hilinawalo Fau, Hilinawalo Mazino di Kecamatan Teluk Dalam, Salah satu perkampungan di Nias Selatan. Keistimewaannya bangunannya rumah adat di Pulau Nias tidak menggunakan paku. Jepit dan pasak merupakan penguat sekaligus pengunci konstruksionalnya. Gaya bangunan rumah adat Nias Utara berbentuk bulat. Ketinggian lantai bangunan rumah panggung ini sedang-sedang saja, lebih rendah dibandingkan dengan yang bergaya Selatan. Adapun bangunan rumah adat Nias Selatan memiliki karakteristik persegi dengan atap yang menjorok ke atas. Bangunan-bangunan tua ini sekarang hanya dapat dijumpai di beberapa tempat saja. Seperti di wilayah Kecamatan Fanayama, Kabupaten Nias Selatan terdapat di Desa Bawomataluo dan Desa Hilisimaetano. Bangunan-bangunan rumah adat itu bermaterial utama kayu. Bila pada masa lalu kayu-kayu berukuran besar cukup mudah diperoleh, mengingat kawasan hutan yang relatif luas, maka saat ini kendala bagi pembangunan atau 96 pemugaran bangunan itu berkenaan dengan sediaan material kayu yang semakin 28 sulit diperoleh. Hutan dengan kandungan jenis kayu tertentu yang secara tradisional dipilih untuk komponen bangunan semakin menipis. Dahulu, ukuran rumah ini menggambarkan status sosial seseorang di desa tersebut. Rumah dengan ukuran yang agak besar biasanya dimiliki oleh keluarga bangsawan si’ulu. Gambar 4.13 Rumah Adat Nias Selatan. Nias Selatan menyimpan begitu banyak kejutan-kejutan yang menarik apa bila di lestarikan. Jadi saat ini yang kita harapkan dari pemerintah adalah, bagaimana agar pemuda desa di Nias Selatan selalu punya motivasi untuk tahu dan mau untuk mencintai budayanya sendiri. Sehingga kebudayaan ini terus ada dan lestari sampai generasi seterusnya, dan hal ini juga menunjang jumlah wisatawan yang datang ke Nias Selatan khususnya ke Desa Bawomataluo. 97

4.2.3 Hombo Batu Sebagai Sumber Pendapatan, Kesempatan Kerja dan Peluang Usaha Bagi Masyarakat