Wawancara dengan Joandi Simanjuntak

75 biaya retribusi yang dikeluarkan untuk berwisata di desa tersebut. Menurutnya dari beberapa jenis dan tempat wisata di desa tersebut jenis wisata yang paling menarik adalah hombo batu. Kesan yang di dapat Fanya setelah berkunjung ke Desa Bawomataluo yakni, bahwa desa tersebut memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan lagi menjadi tujuan utama untuk dikinjungi bagi para wisatawan, dan tentunya untuk kesejahteraan masyarakat Desa Bawomataluo. Harapannya kepada pemerintah daerah tau pemerintah pusat agar akses jalan saat berwisata ke Nias Selatan lebih diperhatikan lagi oleh pemerintah, karena menurutnya masih banyak jalan yang berlobang dan tidak mulus. Apa bila hal-hal seperti ini mendapat perhatian lebih dari pemerintah tentunya akan menambah peluang para wisatawan untuk berkunjung dan bahkan, suatu saat akan kembali datang lagi untuk berwisata ke Nias Selatan dan khususnya ke Desa Bawomataluo.

4.1.8.2 Wawancara dengan Joandi Simanjuntak

Joandi laki-laki, 23 tahun adalah salah satu dari beberapa wisatawan yang melakukan wisata ke Nias Selatan. Ia baru pertama kali berwisata ke Pulau Nias bersama dengan teman kuliahanya. Ia, yang akrab disapa dengan Andi oleh teman-temannya, memilih berwisata ke Pulau Nias untuk mengisi liburan akhir kuliahnya dari salah satu Universitas Negeri di Palembang. Andi mempunyai sahabat karib yakni putra daerah dari Nias Selatan yang merupakan teman satu universitasnya di palembang, sehingga ketika berkunjung mengelilingi Pulau Nias, Andi tidak merasa kebingungan menuju berbagai tempat wisata di Pulau Nias. 76 Ketika berada di Desa Bawomataluo, Andi mengaku sangat menikmati perjalanan wisata yang dia lakukan. Dimulai pada saat awal dia memasuki desa tersebut yang disambut dengan susunan anak-anak tangga yang disusun banyak dan tinggi. Setelah itu disambut juga dengan tatanan barisan Rumah Adat Nias yang sungguh unik, dan hal yang tidak kalah menarik perhatiannya adalah keramaian karena adanya pertunjukkan hombo batu. Walaupun Andi dan teman- temannya harus membayar biaya kontribusi kepada pelompat hombo batu sebesar delapan puluh ribu rupiah, namun ia tidak merasa terbebani karena itu semua terbayar dengan atraksi yang dia lihat secara langsung ketika seorang pelompat berhasil melewati batu yang cukup tinggi tersebut, yang dilakukan dengan keahlian dan keterampilan yang maksimal. Menurut Andi, hombo batu tersebut merupakan suatu icon kekayaan budaya yang harus terus dilestarikan dan dijaga, agar nilai-nilai budaya ataupun wisata yang ada di Nias Selatan tidak punah. Hombo batu ini harus terus dilestarikan dan layanannya terus ditingkatkan, sehingga semakin dikenal oleh masyarakat luar. Dia sangat kagum kepada masyarakat Desa Bawomataluo yang mau terus melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai budaya daerahnya. Selain hombo batu yang menarik perhatiannya, bangunan Rumah Adat NiasOmo Hada yang ada di Desa Bawomataluo berhasil memikat perhatiaannya sebab menurutnya bangunan Rumah Adat tersebut sangat unik. Hal tersebutlah yang membuatnya sangat kagum dan tertarik. Berbagai macam hasil kerajinan tangan yang dibuat oleh masyarakat Bawomataluo, menurutnya juga sangat bagus dan mereka sangat kreatif bisa menciptakan berbagai kerajinan tangan yang begitu unik dan membuat wisatawan 77 mau untuk bisa membelinya sebagai kenang-kenangan setelah berwisata ke Pulau Nias. Berdasarkan perjalanan wisata yang Andi jalani, dia mengaku merasa nyaman selama melakukan kunjungan. Ia merasa sangat senang akhirnya bisa melihat secara langsung atraksi hombo batu yang ada di Nias Selatan. Andi mengatakan bahwa dia sudah tidak sabar lagi menunggu berbagai kejutan berikutnya yang akan di suguhkan Pulau Nias kepadanya, karena kunjungan yang ia lakukan ke Desa Bawomataluo hari ini merupakan perjalanan pertama di hari pertamanya setelah sampai di Pulau Nias. Ia sangat menantikan keindahan pantai-pantai yang ada di Pulau Nias yang akan dia kunjungi pada keesokan harinya. Berdasarkan wawancara yang dilakukan, peneliti mengetahui bahwa kesan yang diperoleh Andi ketika berwisata ke Desa Bawomataluo adalah, bahwa desa tersebut memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan lagi bagi kesejahteraan masyarakat Desa Bawomataluo.

4.1.8.3 Wawancara dengan Lahomi Nazara