Macam-macam Wakaf Tunai Penutup. Bab ini merupakan bagian akhir yang terdiri dari kesimpulan

38 macam wakaf yang telah disebut diatas, kecuali wakaf sementara karena keinginan wakaf yang kita temukan hanya dalam fikih madzhab Maliki saja.

D. Tujuan Wakaf Uang

Dalam Pasal 28 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004, wakif dapat mewakafkan benda bergerak berupa uang melalui lembaga keuangan syariah yang ditunjuk oleh menteri dan merupakan hasil fatwa Majelis Ulama Indonesia tertanggal 26 April 2002 bahwa Wakaf Uang Cash Wakaf Waqf al-Nuquud adalah wakaf yang dilakukan seseorang, kelompok orang, lembaga atau badan hukum dalam bentuk uang tunai. Adapun tujuan wakaf uang antara lain sebagai berikut. a. Melengkapi perbankan Islam dengan produk wakaf uang berupa sertifikat berdominasi tertentu yang diberikan kepada wakif sebagai bukti keikutsertaan. b. Membantu penggalangan tabungan sosial melalui sertifikat wakaf uang tunai diatas namakan orang-orang tercinta baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal dunia, sehingga menciptakan integrasi kekeluargaan diantara umat. c. Meningkatkan investasi sosial dan mentransformasikan tabungan sosial dan mmbantu pengembangan pasar modal sosial. 39 d. Menciptakan kesadaran orang kaya terhadap tanggung jawab sosial mereka terhadap masyarakat sekitarnya sehingga keamanan dan kedamaian dapat tercapai. 42

E. Pengelolaan Wakaf Uang Menurut Undang-Undang No.41 Tahun 2004

Tentang Wakaf dan Peraturan Pemerintah No.42 Tahun 2006 Undang-undang No.41 Tahun 2004 tentang wakaf terdiri atas sebelas bab, tujuh puluh pasal, meliputi pengertian tentang wakaf, syarat-syarat sahnya wakaf, fungsi wakaf, tata cara mewakafkan dan mendaftarkan wakaf, perubahan benda wakaf, penyelesaian perselisihan, pembinaan dan pengawasan wakaf, badan Wakaf Indonesia BWI ketentuan pidana, dan ketentuan peralihan. 43 Dalam ketentuan umum Undang-Undang No.41 Tahun 2004 tentang perwakafan secara garis besar mencakup beberapa hal yang saling berkaitan satu sama lainnya, diantaranya sebagai berikut: 1. Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan danatau meyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka 42 Elsi Kartika Sari, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf Jakarta: PT Grasindo, 2006 h, 68. 43 “Undang-Undang No.41 tahun 2004 tentang Wakaf” artikel ini diakses pada 14 Juni 2011 dari http:legislasi.mahkamahagung.go.iddocsUU2004UU20NO204120TH202004.pdf. 40 waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah danatau kesejahteraan umum menurut syariah. 2. Wakif adalah pihak yang mewakafkan harta benda miliknya. 3. Ikrar wakaf adalah pernyataan kehendak wakif yang diucapkan secara lisan danatau tulisan kepada nazhir untuk mewakafkan harta benda miliknya. 4. Nazhir adalah pihak yang menerima harta benda wakaf dari wakif untuk dikelola dan dikembangkan sesuai dengan peruntukannya. 5. Harta Benda Wakaf adalah harta benda yang memiliki daya tahan lama danatau manfaat jangka panjang serta mempunyai nilai ekonomi menurut syariah yang diwakafkan oleh wakif. 6. Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf , selanjutnya disingkat PPAIW, adalah pejabat berwenang yang ditetapkan oleh Menteri untuk membuat akta ikrar wakaf. 7. Badan Wakaf Indonesia adalah lembaga independen untuk mengembangkan perwakafan di Indonesia. 8. Pemerintah adalah perangkat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas Presiden beserta para menteri. 9. Menteri adalah menteri yang bertanggung jawab dibidang agama. 44 Beberapa ketentuan hukum perwakafan menurut Undang-Undang No.41 Tahun 2004 tentang wakaf yang merupakan penngembangan dari penyempurnaan 44 Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, Peraturan Perundangan Perwakafan jakarta: Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama, 2006 h.2-4.