Metode Penelitian dan Teknik Penulisan

18 kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang, bertujuan untuk membat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-akta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang diselidiki. 15 e. Teknik penulisan Adapun teknik penulisan yang digunakan dalam penelitian ini mengacu kepada buku Pedoman penulisan Skripsi, Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: UIN Jakarta Press, 2007 Cetakan ke-1.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini dibagi dalam lima bab. Dan tiap- tiap terdiri dari beberapa sub bab. Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah:

BAB I : Pendahuluan

Dalam bab ini berisi: latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review studi terdahulu, metode penelitian dan teknik penulisan dan sistematika penulisan. 15 Ibid., h.45 19

BAB II : Kajian Teoritis Tentang Wakaf Tunai

Dalam bab ini menjelaskan tentang wakaf tunai dalam fiqih Islam seperti pengertian wakaf dan dasar hukum wakaf tunai, rukun dan syarat wakaf tunai, macam-macam wakaf, tujuan wakaf uang, pengelolaan wakaf uang menurut Undang-Undang No.41 Tahun 2004 Tentang Wakaf dan Peraturan Pemerintah No.41 Tahun 2006.

BAB III: Pengelolaan Hasil Wakaf Tunai di Tabung Wakaf Indonesia TWI

Dalam bab ini mendeskripsikan gambaran umum objek penelitian, seperti sejarah lahirnya Tabung Wakaf Indonesia TWI, visi dan misi tabung wakaf Indonesia, struktur organisasi Tabung Wakaf Indonesia TWI, program-program Tabung Wakaf Indonesia, penerima manfaat, dan penghimpunan wakaf uang Tabung Wakaf Indonesia TWI. BAB IV: Pengelolaan Dana dan Hasil Wakaf Tunai TWI untuk Pengembangan Layanan Kesehatan Cuma-Cuma LKC Interpretasi kesesuaian pengeloaan wakaf Tabung Wakaf Indonesia TWI menurut undang- undang No.41 tahun 2004. Pada bab ini dideskripsikan mengenai peran TWI dalam mengelola wakaf tunai dalam pegembangan LKC.

BAB V: Penutup. Bab ini merupakan bagian akhir yang terdiri dari kesimpulan

pada bab-bab sebelumnya disertai saran. Bab ini dilengkapi dengan daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang diperlukan. 20 BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG WAKAF TUNAI

A. Pengertian dan Dasar Hukum Wakaf Tunai

a. Pengertian Wakaf Kata “Wakaf” berasal dari bahasa Arab Waqafa yang menurut bahasa Waqafa artinya ﻠ menahan. 16 Menurut Syaikh Zainuddin bin Abdul Aziz al-Malibary dalam kitab Fathul Mu’in, wakaf adalah: Artinya: “Menahan harta yang bisa dimanfaatkan dalam keadaan barangnya masih tetap dengan cara memutus pentasarrufannya, untuk diserahkan buat keperluan yang mubah dan berarah.” 17 Para ahli fiqih berbeda dalam mendefinisikan wakaf menurut istilah, sehingga mereka berbeda pula dalam memandang hakikat wakaf itu sendiri. Berbagai pandangan tentang wakaf menurut istilah sebagai berikut: 18 16 Muhammad Qadri Basya, Al- „Adli wal-Insofi fil-Qhadhai „ala Musykilati al-Auqaf Daa]russalam: 1428 H 2006 M, h.77. 17 Syaikh Zainuddin bin Abdul Aziz Al-Malibary, Fath ul Mu‟in, atau Fathul Mu‟in. Penerje mah Drs. H. Aliy As’ad Kudus: Menara Kudus, 1979, h. 344.