Struktur Organisasi Layanan Kesehatan Cuma-Cuma LKC
73
Dompet Dhuafa menyadari bahwa untuk melayani dhuafa dengan serba gratis tentulah butuh dana besar. Dompet Dhuafa terus berupaya agar operasional klinik
bisa ditingkatkan dan berkesinambungan. Oleh karena itu Wakaf Tunai pun digagas sebagai penunjang. Masyarakat bisa menyalurkan hartanya dalam bentuk wakaf tunai
untuk diwakafkan kepada pengembangan dan operasional LKC. Ditunjuk sebagai Direktur LKC Direktur LKC ialah dr.Piprim B. Yanuarso,
SpA. dr. Piprim adalah nama yang yang tak asing bagi DD, karena dokter spesialis anak ini waktu itu ia masih pendidikan spesialis sangat aktif di Tim Medis Khusus
Dhuafa TKMD. Dokter Piprim bersama kolegannya yang diserahi membuat konsep klinik yang diinginkan DD. Ada beberapa pilihan konsep, antara lain, klinik yang
bersifat subsidi silang dengan menerima pasien kaya dan pasien miskin. Setelah perdebatan panjang akhirnya diputuskan memilih pola gratis dan hanya untuk kaum
dhuafa. Dokter Piprim mengatakan, masyarakat pada lapisan terbawah tidak mungkin
bisa membayar kesehatan sekalipun diterapkan pengobatan murah. “Untuk golongan seperti ini, mau tidak mau adalah layanan kesehatan free
,” tegas Piprim. Cuma para pasiennya perlu penyeleksian, tujuannya agar jangan sampai yang terpilih adalah
orang kaya. Maka klinik LKC itupun menggunakan sistem keanggotaan
74
membership yang tetap berlaku hingga kini. Tahun pertama member LKC sebanyak 300-an KK dan terus meningkat hingga saat ini.
82
LKC sepenuhnya digerakan oleh dana donatur yang mengalir lewat zakat, sedekah, infak, dan wakaf tunai TWI 17 , baik dari perorangan, kelompok
maupun lembaga. Baik dana langsung disalurkan ke LKC maupun melalui Dompet Dhuafa DD. Oleh karenanya LKC adalah milik masyarakat dan bagi para
pengelolanya merupakan amanah. Sejak awal, pengelola LKC menyadari bahwa yang bisa mendapat layanan
LKC harus benar-benar orang yang berhak. Untuk itu LKC menerapkan sistem kepesertaan member secara ketat kepada masyarakat yang ingin berobat. Hanya
kategori dhuafa yang mendapat layanan. Sistem member didesain secara sederhana namun tetap amanah. Kaum dhuafa
dapat mendaftarkan diri secara langsung atau direkomendasikan oleh RTRW atau Lurah untuk menjadi peserta dengan membawa fotocopi KTP, KK dan STKM Surat
Keterangan Tidak Mampu. Selanjutnya LKC akan melakukan survvei untuk verifikasi. Tim Survei dan Kepesertaan boleh dibilang merupakan inti dari LKC,
82
Dompet Dhuafa, Layanan Kesehatan Cuma-Cuma “9 Tahun Berkhidmat untuk Kesehatan
Dhuafa”, Asy Syifa, no.002 Dzulhijjah 1431- Safar 1432: h.38-39.
75
sebagai penentu siapa saja yang berhak menerima bantuan atau menjadi member LKC.
83
Untuk mengimplementasikan visi dan misinya, Layanan Kesehatan Cuma- Cuma LKC menjalankan berbagai macam program unggulan yang strategis, efektif,
efisien dan terukur. Didukung dengan pengelolaan lembaga yang akuntabel dan profesional, dan terfokus pada pelayanan sosial yang bersifat nirlaba, LKC terus
tumbuh dengan mendapat kepercayaan tinggi dari para donatur.
84
LKC membagi programnya dalam dua pendekatan. a.
Direct Program, program ini bersifat langsung, dimana aksi yang dilakukan LKC akan dirasakan seketika itu juga oleh para penerima manfaat.
b. Indirect Program dimana LKC berupaya meningkatkan kualitas pelayanannya
kepada para penerima manfaat melalui peningkatan soft skill. Dari sini diharapkan, kualitas dan profesionalisme pelaksana program sumber daya
manusia menjadi lebih baik. Selain itu, dalam indirect program tercakup pula pengemabangan dan pembangunan fisik sarana kesehatan.
Saat ini LKC melaksanakan 6 pelayanan kesehatan, yaitu: promotif, preventif, kuratif melalui pengobatan di LKC dan Rumah Sehat Terpadu RST, rehabilitatif,
advokasi dan kemitraan misalnya yang sudah dilakukan adalah ddalam kasus Gizi
83
Wawancara pribadi dengan Iwan, Fundraising Layanan Kesehatan Cuma-Cuma LKC. Jakarta 20 Mei 2011.
84
“Dompet Dhuafa Republika” artikel ini diakses pada 13 Agustus 2011 dari http:www.dompetdhuafa.org.
76
buruk di daerah Banten dan kampanye pentingnya ASI dan Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat.
85
Program-Pogram LKC secara detail adalah sebagai berikut:
86
1. Klinik LKC 24 jamLKC cabang Gerai Sehat
a. Rawat Inap b. Persalinan Normal
c. Penunjang Medis, laboratorium, Radiologi, dan Fisioterapi d. Rujukan pasien ke RS yang memiliki fasilitas lengkap
Tabel 1 Data Pelayanan LKC
Tahun Rawat Jalan
Rawat Inap Persalinan
Normal Penunjang
MedikLab, Rontgent,
Fisioterapi Pasien
Rujukan Pemanfaatan
Dana 2001
1,533 11
55 1,317,263,175
1422-1423H 2002 25,055
194 95
120 2,329,525,900
1423-1424H 2003 29,743
220 76
637 2,780,893,896
1424-1425H 2004 34,795
251 92
3,799 705
2,827,030,913 1425-1426H 2005
33,644 230
70 10,688
1,454 3,155,187,163
1426-1427H 2006 32,862
298 45
12,838 1,236
4,057,332,959 1427-1428H 2007
31,875 300
148 22,060
1,015 4,722,941,000
1428-1429H 2008 39,253
282 127
14,584 1,732
4,675,007,388 1429-1430H 2009
34,666 371
84 25,702
1,610 4.243.732.963
1430-1431H 2010 48,939
754 119
29,065 2,998
6,822,518,247 1431 Jumadil Akhir
1432 H 33.070
368 91
21,366 3,113
7,547,731,034 Jml.Total Penerima
manfaat 345,435
3,279 1,002
140,102 14,620
TOTAL KESELURUHAN
504,438
85
Ibid.
86
Ibid.
77
2. Aksi Layanan Sehat: Pelayanan kesehatan keliling yang menjagkau pasien-
pasien di daerah miskin, kumuh karena akses pelayanan kesehatan yang sulit dijangkau.
3. Khitanan masal: dilakukan untuk anak-anak usia sekolah, terutama pada
liburan sekolah. Cakupan wilayah: Jakarta, Nogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.
4. Pos Sehat: layanan kesehatan berbasis masjid melalui pemberdyaan
masyarakat sebagai kader dengan praktek seminggu 2x, durasi 2-3 jam bertujuan untuk membantu masyarakat dhuafa sekitarnya dalam mendapatkan
pelayanan kesehatan dasar secara gratis. LKC mempunyai 28 Pos Sehat Mitra yang tersebar di 28 provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan
Jogjakarta, dengan masing-masing Pos Sehat mempunyai member 250 KK=1.250 jiwa .
Tabel 2
No LKC Cabang Gerai Sehat
Pos Sehat 1
Makasar Bogor
Nurul falah-kali Baru Cilingcing Jakut 2
Jogjakarta Kota Bekasi
Melati Baru-Kali baru Cilincing Jakut 3
Palembang Kabupaten Bekasi Miftahul Jannah- Rw.Badak Jakut
4 Jambi
Ciputat Al-Musyawarah-Kelapa Gading Jakut
5 Bandung
Rumah Bersalin
Cuma- Cuma
Al-Islah-Mataram Jakpus 6
Baitul Ihsan Bank Indonesia-Gambir 7
Al-Makmuniyah-Kp.Melayu Jaktim 8
IKPT-Cawang Jaktim 9
Masjid Raya Pondok Indah-Jaksel 10
An Ni’mah Lebak Bulis-Jaksel 11
Nurul Hikmah Depok II- Timur
78 12
Al-Mujahidin Depok II-Timur 13
Al-Mudawa Depok II 14
Baitussalam- Perum Bogor Permai Raya 15
Assalam- Ciomas Bogor 16
Al-Ikhwan Bojong Indah –Bogor
17 Fisoterapi- Ciseeng
18 At-Taubah- Vila Pamulang
19 Al-Munawwarah-Witana
Harja Pamulang
20 LKMAT-Bintaro Sektor 3
21 Baiturrahman-Bintaro Sektor 4
22 Al-Mubar-Cileduk Tangerang
23 LaZisa-Cipadu Tangerang
24 Baitu Mal Pupuk Kujang-Cikampek
25 Graha Hijau-Ciputat
26 Ad-Dakwah-Sukabumi
27 Kita-Kulonprogo-Jogjakarta
28 Pos-Sehat Bantul Jogjakarta
5. Sigap Bencana: Pelayanan Kesehatan di wilayah bencana seperti Tsunami di Aceh, Gempa Jogja, Tsunami Mentawai, Gempa Padang, Gunung Merapi
Jogjakarta, Wasior papua,Gunung Sinabung Sumatera Utara dan lain-lain. 6. TB Center: Pelanana pasien TB dengan menggunakan strategi DOTS. Jumlah
kunjungan dari bulan Agustus 2010-Mei 2011 sebanyak 1702 pasien dengan angka kesembuhan mencapai 80.
7. Positive Deviance: Sebuah program inovasi yang bertujuan untuk merehabilitasi balita gizi kurang dengan menggunakan kekuatan dan sumber daya lokal.
Daerah Pelaksanaan: a. 2 Desa Kecamatan Rumpin : kabupaten Bogor
Penerima manfaat 20 balita telah direhabilitasi dengan keberhasilan 19 balita yang mengalami kenaikan berat badan rata-rata 300-400 gram selama 20 hari.
79
b. Rencana pelaksanaan tanggal 24 Juli di desa Padasuka kecamatan warung Gunung kabupaten Lebak dimana tingkat kasus gizi buruk masih cukup
tingggi dengan target peserta 24 balita. 8. Diabetes Melitus DM Center
Pelayanan DM secara holistic, mulai dari pemeriksaan gula darah rutin, terapi gizi medik, olahraga senam, dan senam kaki edukasi pasien. Buka setiap
hari selasa dan kamis. Senam DM : 2 kali sebulan Senam kaki dan Penyuluhan: seminggu sekali.
9. Pojok Laktasi Pelayanan terpadu meliputi kegiatan konseling menyusui, dan persalinan
sampai usia 2 tahun, diklat manajemen laktasi, parawatan bayi berat lahir rendah dengan metode kanguru dan membentuk pendukung ASI di
masyarakat. 10. UKGS Usaha Kesehatan Gigi Sekolah
Pendidikan dan pelatihan kesehatan gigi di sekolah-sekolah SDMI untuk sementara ini masih di wilayah Tangerang Selatan dan Bogor.
11. Promotif dan Preventif: Penyuluhah, diantaranya;
a. TB b. Hipertensi
c. Kencing manisDiabetes Melitus d. ASI
80
e. Demam Berdarah f. Pola Hidup Bersih dan Sehat
87
Dalam perjalanannya, di tahun 2007 Dompet Dhuafa bekerjasama dengan Majid Agung Sunda Kelapa mendirikan Rumah Sehat Sunda Kelapa dan tercatat
200.000 member kaum dhuafa sudah mendapatkan layanan ini secara cuma-cuma. Dan untuk lebih meningkatkan kualitas layanan kesehatan kepada kaum
dhuafa, Dompet Dhuafa d tahun ini membangun Rumah Sehat Terpadu RST Zona Madina. RST ini berad diatas lahan wakaf seluas 7.803 m2 di Desa Jampang
Kecamatan Kemang, Bogor Jawa Barat. Rumah Sehat Terpadu mengandung makna pengertian rumah yang
memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan dengan mengutamakan suasana lingkungan sehat, nuansa Islami dan mengoptimalkan doa
untuk kesembuhan para pasiennya. RST adalah sebuah model rumah penyembuhan yang memberikan pelayanan
kesehatan secara cuma-cuma untuk kaum dhuafa. Layanan yang diberikan pasien dengan pendekatan kehangatan keluarga, kecepatan layanan, kecepatan profesional
dan dengan sentuhan hati. Dari sinilah diharapkan lahir model layanan kesehatan lainnya yang dananya dibiayai seluruhnya dari dana zakat infaksedekah serta wakaf.
87
Ibid.
81
Tujuan utama pembuatan RST adalah meningkatkan jumlah pelayanan kesehatan kepada masyarakat miskin, mengintegrasikan seluruh layanan kesehatan
yang kedalam satu manajemen Rumah Sehat Terpadu, mengurangi biaya rujukan pasien ke Rumah Sakit Pemerintah serta membangun paradigma pelayanan
kesehatan profesional non profit. Kebutuhan dana pembanguna RST yang mencapai kurang lebih Rp.2.5 milyar
diharapkan dapat diperoleh dengan mengoptimalkan potensi wakaf masyarakat, baik individu ataupun lembaga. Inilah saatnya Dompet Dhuafa kembali membuktikan
kepada dunia bahwa tidak hanya zakat yang bisa dijadikan instrumen dalam mengurangi kemiskinan. Saatnya kita melirik kepada wakaf dan melakukan
transformasi gerakan sosial menuju pengelolaan wakaf yang profesional.
88