Studi Kepustakaan Studi Lapangan
akan dikemukakan oleh penulis secara ringkas untuk mengetahui sisi perbedaan
dengan skripsi penulis.
Pertama, skripsi Hanif Bagus Azhar 107044202413, dengan judul “Nafkah
Iddah bagi Mantan Istri Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga Analisis Putusan Perkara Nomor 1038pdt.G2008PA.Jt” pada tahun 2012. Penelitian yang digunakan
adalah analisis deskriftif yaitu menggambarkan isi putusan Pengadilan Agama Jakarta Timur mengenai hak nafkah bagi mantan istri akibat adanya kekerasan
dalam rumah tangga. Hasil penelitiannya dalam pertimbangan sang hakim tidak menyebutkan secara jelas bahwa perkara ini adalah perkara kekerasan dalam rumah
tangga. Padahal dalam petitumnya telah disebutkan oleh penggugat bahwa tergugat sering memukul penggugat.Berbeda dengan skripsi penulis, dalam skripsi ini penulis
menggunakan metode pendekatan yuridis normatif dan mengambil putusan secara ramdom sampling. Dan hak nafkah iddah pada perkara cerai gugat tidak hanya
didasarkan pada alasan kekerasan dalam rumah tangga. Kedua, Skripsi Noor Baayah binti Abu Bakar 107044103904, dengan judul
“Hak-Hak Istri Akibat Perceraian Perbandingan Imam Syafii dan Kompilasi Hukum Islam KHI” pada tahun 2011. Penelitian yang digunakan adalah perbandingan
antara pendapat Imam Syafi‟i dan Kompilasi Hukum Islam mengenai hak-hak mantan istri akibat putusnya perceraian secara umum. Baik mahar, nafkah iddah,
mut‟ah, kiswah dan lainnya. Hasil penelitiannya memaparkan persamaan dan perbedaan antara pendapat Imam Syafi‟i dan KHI mengenai hal tersebut, yang mana
persamaannya terdapat dalam pasal 156, 158, 159 dan 160 KHI,sementara
perbedaannya adalah dalam hal pembagian harta bersama. Sedangkan skripsi yang akan penulis tulis secara khusus tidak
membandingkan pendapat Imam Syafi‟i dan KHI, tetapi antara aturan perundang-undangan mengenai hak nafkah iddah pada cerai
gugat dan melihat realitanya di Pengadilan Agama Tanjung Pati.