5. Metode Analisis Data
Sebagai cara untuk menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang sudah terkumpul, akan digunakan analisis normatif kualitatif. Normatif
18
karena peneliti bertitik tolak dari peraturan yang ada sebagai norma hukum positif, sedangkan
kualitatif yang dimaksud yaitu analisis yang bertitik tolak pada usaha penemuan asas dan informasi yang bersifat monografis atau berwujud kasus-kasus sehingga tidak
dapat disusun ke dalam suatu struktur klasifikatoris
19
dari responden. Memahami kebenaran yang diperoleh dari hasil pengamatan dan pertanyaan kepada sejumlah
responden baik secara lisan maupun secara tertulis selama dalam melakukan
penelitian. 6.
Teknik Penelitian
Adapun tekhnik penulisan penelitian skripsi ini berpedoman kepada buku “Pedoman Penulisan Skripsi” yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012
E. Tinjauan review Kajian Terdahulu
Setelah penulis melakukan penelusuran terhadap karya ilmiah yang bertema tentang hak nafkah iddah pada cerai gugat di Perpustakaan Fakultas Syari
‟ah dan Hukum, penulis menemukan dua skripsi yang berkaitan. Dua skripsi yang terkait
18
Disebut juga dengan penelitian hukum doktrinal. Pada penelitian ini hukum MA dikonsepkan sebagai apa yang tertulis dalam perundang-undangan law in books. Lihat, Amiruddin
dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum Jakarta: PT Grafindo Persada, 2004, h. 118.
19
Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: 1997, h. 269.
akan dikemukakan oleh penulis secara ringkas untuk mengetahui sisi perbedaan
dengan skripsi penulis.
Pertama, skripsi Hanif Bagus Azhar 107044202413, dengan judul “Nafkah
Iddah bagi Mantan Istri Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga Analisis Putusan Perkara Nomor 1038pdt.G2008PA.Jt” pada tahun 2012. Penelitian yang digunakan
adalah analisis deskriftif yaitu menggambarkan isi putusan Pengadilan Agama Jakarta Timur mengenai hak nafkah bagi mantan istri akibat adanya kekerasan
dalam rumah tangga. Hasil penelitiannya dalam pertimbangan sang hakim tidak menyebutkan secara jelas bahwa perkara ini adalah perkara kekerasan dalam rumah
tangga. Padahal dalam petitumnya telah disebutkan oleh penggugat bahwa tergugat sering memukul penggugat.Berbeda dengan skripsi penulis, dalam skripsi ini penulis
menggunakan metode pendekatan yuridis normatif dan mengambil putusan secara ramdom sampling. Dan hak nafkah iddah pada perkara cerai gugat tidak hanya
didasarkan pada alasan kekerasan dalam rumah tangga. Kedua, Skripsi Noor Baayah binti Abu Bakar 107044103904, dengan judul
“Hak-Hak Istri Akibat Perceraian Perbandingan Imam Syafii dan Kompilasi Hukum Islam KHI” pada tahun 2011. Penelitian yang digunakan adalah perbandingan
antara pendapat Imam Syafi‟i dan Kompilasi Hukum Islam mengenai hak-hak mantan istri akibat putusnya perceraian secara umum. Baik mahar, nafkah iddah,
mut‟ah, kiswah dan lainnya. Hasil penelitiannya memaparkan persamaan dan perbedaan antara pendapat Imam Syafi‟i dan KHI mengenai hal tersebut, yang mana
persamaannya terdapat dalam pasal 156, 158, 159 dan 160 KHI,sementara