Partograf Pencatatan Selama Fase Aktif Persalinan

Pencucian adalah cara efektif untuk menghilangkan sebagian besar mikroorganisme pada peralatanperlengkapan yang kotor atau yang sudah digunakan. Baik sterilisasi maupun disinfeksi tingkat tinggi menjadi kurang efektif tanpa proses pencucian sebelumnya. Segera setelah dikontaminasi bilas peralatan dengan air untuk mencegah korosi dan menghilangkan bahan-bahan organik, lalu cuci dengan seksama sedapat mungkin. Disenfeksi Tingkat Tinggi DTT DTT adalah satu-satunya alternatif untuk membunuh mikroorganisme. DTT dapat dilakukan dengan cara merebus, mengukus dan kimiawi. Perebusan dalam air merupakan cara yang efektif dan praktis untuk dapat DTT alat-alat dan semua alat yang lainnya. Walaupun perebusan dalam air selama 20 menit akan membunuh semua bakteri vegatatif, virus, ragi, jamur tidak termasuk endospora. Metode DTT efektivitas membunuh mikroorganisme 94 tidak membunuh beberapa endospora. DTT kateter dilakukan secara kimiawi dengan merendam dalam klorin 0,1 selama 20 menit dan membilas kateter dengan air DTT kateter dikeringkan dengan cara diangin-anginkan. Segera digunakan atau disimpan dalam wadah DTT.

2.32 Partograf

Partograf adalah alat bantu untuk memantau kemajuan kala I persalinan dan informasi untuk membuat keputusan klinik. Tujuan utama dari penggunaan partograf adalah: Anita : Hubungan Kompetensi Bidan Dalam Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Di Kabupaten Aceh…, 2008 USU e-Repository © 2009 1. Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan serviks melalui periksa dalam. 2. Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal. 3. Data pelengkap yang terkait dengan pemantauan kondisi ibu, bayi, grafik kemajuan proses persalinan. Kondisi ibu dan bayi harus dinilai dan dicatat, yaitu: 1. Denyut jantung janin setiap ½ jam. 2. Frekuensi dan lama kontraksi uterus setiap ½ jam. 3. Nadi setiap ½ jam. 4. Pembukaan serviks setiap 4 jam. 5. Penurunan bagian terbawah janin setiap 4 jam. 6. Tekanan darah dan temperatur tubuh setiap 4 jam. 7. Produksi urine, aseton dan protein setiap 2 sampai 4 jam.

2.33 Pencatatan Selama Fase Aktif Persalinan

1. Informasi tentang ibu Lengkapi bagian awal partograf saat memulai asuhan persalinan waktu kedatangan jam atau pukul pada partograf. 2. Kondisi janin Bagan atas grafik pada partograf adalah untuk mencatat denyut jantung janin DJJ, air ketuban dan penyusupan. a. Denyut jantung janin Anita : Hubungan Kompetensi Bidan Dalam Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Di Kabupaten Aceh…, 2008 USU e-Repository © 2009 Nilai dan catat denyut jantung janin DJJ setiap 30 menit lebih sering jika ada tanda-tanda gawat janin. Catat DJJ dengan memberi tanda titik pada garis yang sesuai dengan angka yang menunjukkan DJJ. DJJ normal antara 120-160. b. Warna air ketuban Nilai air ketuban setiap kali melakukan periksa dalam dan jika selaput ketuban pecah. Gunakan lambang-lambang berikut ini: U = selaput ketuban masih utuh belum pecah J = selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban jernih M = selaput ketuban sudah pecah dan air bercampur mekonium D = selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur darah K = selaput ketuban sudah pecah tapi air ketuban kering. c. Penyusupan molase tulang kepala janin Penyusupan adalah indikator penting tentang seberapa jauh kepala bayi dapat menyelesaikan diri terhadap bagian keras tulang panggung ibu. Gunakan lambang-lambang berikut ini: 0 = tulang-tulang kepala janin terpisah, sutura dengan mudah dapat dipalpasi. 1 = tulang-tulang kepala janin hanya saling bersentuhan. Anita : Hubungan Kompetensi Bidan Dalam Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Di Kabupaten Aceh…, 2008 USU e-Repository © 2009 1. = tulang-tulang kepala janin saling tumpang tindih tetapi masih dapat dipisahkan. 2. = tulang-tulang kepala janin saling tumpang tindih dan tidak dapat dipisahkan. 3. Kemajuan Persalinan a. Pembukaan serviks Nilai dan catat pembukaan serviks setiap 4 jam. Tanda yang harus dicantumkan di garis waktu yang sesuai dengan lajur besar pembukaan serviks. b. Penurunan bagian terbawah janin Setiap kali melakukn periksa dalam setiap 4 jam. Cantumkan hasil pemeriksaan penurunan kepala perlimaan yang menunjukkan seberapa jauh bagian terbawah janin telah memasuki rongga panggul. Turun kepala diberikan tanda 0 yang ditulis pada garis waktu yang sesuai. Jika hasil pemeriksaan palpasi kepala di atas simfisis pubis adalah 45 maka dituliskan tanda 0 digaris angka 4. 4. Kontraksi Uterus Di bawah lajur waktu partograf, terdapat lima kotak dengan tulisan kontraksi per 10 menit di sebelah luar kolom paling kiri. Setiap kotak menyatakan satu Anita : Hubungan Kompetensi Bidan Dalam Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Di Kabupaten Aceh…, 2008 USU e-Repository © 2009 kontraksi. Setiap 30 menit, raba dan catat jumlah kontraksi ada 10 menit dan lamanya kontraksi dalam satuan detik. Nyatakan lamanya kontraksi dengan: Beri titik-titik di kotak yang sesuai untuk kontraksi yang lamanya kurang dari 20 detik. Beri garis-garis di kotak yang sesuai untuk kontraksi yang lamanya 20-40 detik. Isi penuh kotak yang sesuai untuk kontraksi yang lamanya lebih dari 40 detik. 5. Kondisi Ibu Bagian terbawah lajur dan kolom pada halaman depan partograf terdapat kotak untuk mencatat kondisi dan kenyamanan ibu selama persalinan. a. Nadi, tekanan darah dan suhu 1 Nilai dan catat nadi ibu setiap 30 menit selama fase persalinan. Beri tanda titik . pada kolom waktu yang sesuai. 2 Nilai dan catat temperatur tubuh ibu, catat temperatur tubuh pada kolom waktu yang sesuai. 3 Nilai dan catat temperatur tubuh ibu catat temperatur tubuh pada kotak yang sesuai. b. Volume urine, protein dan aseton Ukur dan catat jumlah produksi urin ibu sedikitnya setiap 2 jam setiap kali ibu berkemih. Anita : Hubungan Kompetensi Bidan Dalam Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Di Kabupaten Aceh…, 2008 USU e-Repository © 2009

2.34 Enam Puluh Langkah APN Sebagai Prosedur Tetap Pertolongan