mayoritas responden yang berpengetahuan kurang dan tindakan sesuai APN tidak kompeten. Sesuai dengan teori Green 1980 yang menyatakan bahwa pengetahuan
merupakan faktor predisposisi untuk terjadi perubahan perilaku kesehatan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Budijanto 2006, pengetahuan Asuhan
Persalinan Normal pada bidan yang pernah mengikuti Diklat Asuhan Persalinan Normal dengan bidan yang tidak mengikuti Diklat APN di daerah Propinsi Jawa
Timur yang dilaporkan bahwa ada hubungan pengetahuan bidan yang mengikuti pelatihan APN terhadap pertolongan persalinan sedangkan bidan yang belum
mengikuti pelatihan APN tidak ada hubungan pengetahuan bidan terhadap pertolongan persalinan.
5.13 Pengetahuan Persalinan Kala III dan IV dengan Tindakan Bidan Sesuai
APN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bidan yang sudah mengikuti pelatihan APN didapatkan pengetahuan persalinan kala III dan IV dengan kategori baik lebih
besar frekuensinya yaitu 35 orang 92,1 dibandingkan dengan kategori kurang yaitu 3 orang 7,9. Dari Tabel 4.9 didapat responden dengan pengetahuan
persalinan kala III dan IV kategori baik lebih besar dengan tindakan sesuai APN kompeten yaitu 33 orang 94,3 dibandingkan dengan responden kategori kurang
yang hanya tindakan sesuai APN kompeten sebesar 1 orang 33,3. Hasil uji statistik dengan chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan
Anita : Hubungan Kompetensi Bidan Dalam Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Di Kabupaten Aceh…, 2008 USU e-Repository © 2009
persalinan kala III dan IV dengan tindakan bidan sesuai APN di Kabupaten Aceh Besar tahun 2007, dengan nilai P = 0,025.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bidan yang belum mengikuti pelatihan APN didapatkan pengetahuan persalinan kala III dan IV dengan kategori baik
sebanyak 15 orang 39,5 sedangkan kurang 23 orang 60,5. Dari Tabel 4.11 didapatkan responden dengan pengetahuan persalinan kala III dan IV kategori baik
sangat kecil dengan tindakan bidan sesuai APN kompeten hanya 2 orang 16,7. Sedangkan responden yang berpengetahuan persalinan kala III dan IV kategori
kurang dengan tindakan bidan sesuai APN kompeten 1 orang 4,3. Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan pengetahuan persalinan kala III dan IV dengan
tindakan bidan sesuai APN bagi bidan yang belum mengikuti pelatihan APN. Hasil uji statistik dengan chi-square P = 0,550. Dari data kuantitatif
diperoleh bahwa hampir semua bidan responden yang belum mengikuti pelatihan APN, mayoritas responden yang berpengetahuan kurang dan tindakan bidan sesuai
APN tidak kompeten. Dilihat dari bidan yang belum mengikuti pelatihan Asuhan Persalinan Normal
didapatkan pengetahuan Kala III dan IV yang mayoritas kategori kurang yang disebabkan bidan kurang mempelajari dan membaca pengetahuan yang terkini
terutama Kala III dan IV. Dimana pengetahuan Kala III dan IV sangat penting untuk menghasilkan kontraksi uterus yang lebih efektif sehingga dapat mempersingkat
waktu, mencegah perdarahan dan kehilangan darah.
Anita : Hubungan Kompetensi Bidan Dalam Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Di Kabupaten Aceh…, 2008 USU e-Repository © 2009
Berdasarkan penelitian Prevention of Postpartum Hemorrhage Intervention 2006 tentang praktik manajemen penelitian aktif kala III Active Management of
Third Stage of LaborAMTSL di 20 rumah sakit di Indonesia menunjukkan bahwa hanya 30 rumah sakit melaksanakan hal tersebut. Hal ini sangat berbeda jika
dibandingkan dengan praktik manajemen aktif di tingkat pelayanan kesehatan primer BPS atau Rumah Bersalin di daerah intervensi APN Kabupaten Kuningan dan
Cirebon di mana sekitar 70 melaksanakan manajemen aktif kala bagi ibu-ibu bersalin yang ditangani. Jika ingin menyelamatkan banyak ibu bersalin maka sudah
sewajarnya jika manajemen aktif kala tiga tidak hanya dilatihkan tetapi juga dipraktikkan dan menjadi APN.
5.14 Pengetahuan Perawatan Bayi Baru Lahir dengan Tindakan Bidan sesuai