Variabel dan Definisi Operasional Metode Pengukuran

Lanjutan Tabel 3.1 Variabel Butir Pertanyaan Corrected Item Total Correlation Status Cronbach’s Alpha 18 0.630 Valid 19 0.592 Valid 20 0.570 Valid Selain itu untuk mendukung penelitian maka dibutuhkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari catatan dan dokumen Puskesmas, Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar, Dinas Kesehatan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, serta instansi-instansi yang terkait yang ada hubungannya dengan pengumpulan data seperti Badan Statistik.

3.12 Variabel dan Definisi Operasional

Variabel dalam penelitian ini meliputi a. Variabel dependen, yaitu pelaksanaan tindakan persalinan normal sesuai APN. b. Variabel independen, yaitu kompetensi bidan yang terdiri dari pengetahuan dan sikap bidan yang sudah mengikuti pelatihan APN dan bidan yang belum mengikuti pelatihan APN. Berdasarkan variabel tersebut maka dapat dibuat definisi operasional, yaitu sebagai berikut: a. Pelaksanaan tindakan persalinan normal sesuai APN adalah segala tindakan persalinan yang dilakukan bidan dengan melakukan kegiatan-kegiatan sebanyak 60 langkah sebagaimana tindakan APN direkomendasikan Depkes RI. Anita : Hubungan Kompetensi Bidan Dalam Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Di Kabupaten Aceh…, 2008 USU e-Repository © 2009 b. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh responden tentang asuhan persalinan normal yang meliputi pengetahuan tentang kala I persalinan, kala II persalinan, kala III dan IV, bayi baru lahir, pencegahan infeksi dan partograf. c. Sikap adalah respon bidan tentang asuhan persalinan normal yang meliputi sikap tentang kala I persalinan, kala II persalinan, kala III dan IV, bayi baru lahir, pencegahan infeksi dan partograf.

3.13 Metode Pengukuran

Pengukuran variabel independen yaitu kompetensi bidan terdiri dari pengetahuan dan sikap bidan tentang APN. Pengukuran variabel pengetahuan tentang asuhan persalinan normal didasarkan pada skala ordinal dari 40 empat puluh pertanyaan yang telah disediakan dengan alternatif jawaban ”a”,”b”,”c”, dan ”d”. Masing-masing jawaban responden dikategorikan menjadi benar dan diberi skor 1 dan salah diberi skor 0. Kemudian variabel pengetahuan dikategorikan menjadi: a. “Baik”, jumlah jawaban yang benar dibagi jumlah indikator dikalikan 100 bobot nilai, yaitu 50. b. “Kurang”, yaitu ≤ 50. Pertanyaan untuk pengetahuan No. 1 sd 6 JNPKKR, 2006 Anita : Hubungan Kompetensi Bidan Dalam Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Di Kabupaten Aceh…, 2008 USU e-Repository © 2009 Maka penilaian katagori untuk partograf bobot nilai, yaitu: a. “Baik”, = 10 b. “Kurang” = 10 Pertanyaan untuk partograf JNPKKR, 2006. Pengukuran variabel sikap didasarkan pada skala ordinal dari 20 pertanyaan dengan anternatif jawaban “setuju”, “kurang setuju” dan “tidak setuju”. Alternatif jawaban tersebut masing-masing diberi skor, berikut ini: 1. Jika responden menjawab setuju diberi skor 3. 2. Jika responden menjawab kurang setuju diberi skor 2. 3. Jika responden menjawab tidak setuju diberi skor 1. Variabel sikap kemudian dikategorikan menjadi: a. “Baik”, jumlah indikator dikalikan bobot nilai, yaitu: 20 x 3 = total nilai 60, rentang nilai setuju antara 48 – 60. b. “Sedang”, jumlah indikator dikalikan bobot nilai, yaitu: 20 x 2 = total nilai 40, rentang nilai kurang setuju 34 – 37. c. “Kurang”, jumlah indikator dikalikan bobot nilai, yaitu: 20 x 1 = total nilai 20, rentang nilai sangat tidak setuju 20 – 33. Pertanyaan untuk sikap No. 1 sd 20 Arikunto S, 2005. Anita : Hubungan Kompetensi Bidan Dalam Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Di Kabupaten Aceh…, 2008 USU e-Repository © 2009 Tabel 3.2. Aspek Pengukuran Variabel Bebas independen No Nama Variabel Jumlah Indikator Bobot Nilai Bobot Nilai Variabel Seluruh Indikator Kategori Alat Ukur Skala Ukur 1. Pengetahuan Kala I Persalinan 6 Jawaban yang benar diberi skor 1 Jawaban yang salah diberi skor 0 50 50 Baik kurang Kuesioner Ordinal Kala II Persalinan 6 Jawaban yang benar diberi skor 1 Jawaban yang salah diberi skor 0 50 50 Baik kurang Kuesioner Ordinal Kala III, IV Persalinan 6 Jawaban yang benar diberi skor 1 Jawaban yang salah diberi skor 0 50 50 Baik kurang Kuesioner Ordinal Perawatan Bayi Baru Lahir 6 Jawaban yang benar diberi skor 1 Jawaban yang salah diberi skor 0 50 50 Baik kurang Kuesioner Ordinal Pencegahan Infeksi 6 Jawaban yang benar diberi skor 1 Jawaban yang salah diberi skor 0 50 50 Baik kurang Kuesioner Ordinal Partograf 10 Jawaban yang benar diberi skor 1 Jawaban yang salah diberi skor 0 10 10 Baik kurang Kuesioner Ordinal 2. Sikap 20 Bila menjawab s setuju diberi skor 3 48 - 60 Baik Kuesioner Ordinal Bila menjawab kurang setuju diberi skor 2 34 – 47 Sedang Kuesioner Ordinal Bila menjawab tidak setuju diberi skor 1 20 – 33 Kurang Kuesioner Ordinal Pengukuran variabel dependen adalah pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal sesuai APN, diukur dari tindakan bidan yang berdasarkan standar 60 langkah APN. Pengukuran variabel dependen didasarkan pada skala ordinal dengan pemberian skor pada setiap tindakan yang dilakukan bidan melalui observasi langsung, dengan perincian: a. Skor 2 : Jika langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu-ragu sesuai dengan urutan. b. Skor 1 : Jika langkah dikerjakan atau tidak dikerjakan tidak sesuai urutan atau pengamat membantu mengingat. Anita : Hubungan Kompetensi Bidan Dalam Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Di Kabupaten Aceh…, 2008 USU e-Repository © 2009 Kemudian variabel dependen dikategorikan menjadi: 1. Kompeten, jika responden memperoleh nilai 60-120 80 – 100. 2. Tidak kompeten, jika responden memperoleh nilai 60 80 .

3.14 Analisis Data