Landasan Teori Drs. Abdul Jalil Amri Arma, M.Kes 4. dr. Yulianty Sp.P. MARS

2.35 Landasan Teori

1 Kompetensi Berdasarkan buku acuan pelatihan berbasis kompetensi Ausaid, 2005 disebutkan bahwa definisi kompetensi adalah kualifikasi yang harus dimiliki oleh seorang pekerja agar dapat dinyatakan sebagai pekerja yang kompeten. Kualifikasi mencakup empat unsur yang harus menyatu dalam diri seorang pekerja, dan didukung dengan pengetahuan, sikap, keterampilan yang memadai. Ada empat komponen tersebut adalah: b. Menjalankan peranannya sesuai pekerjaan yang harus ditanganinya, dan bekerjasama dengan pekerja lainnya. c. Menyelesaikan pekerjaannya sesuai pedoman kerja dan hasil kerja yang memenuhi standar. d. Menangani sejumlah tugas yang menjadi bagian dari pekerjaannya. e. Mengambil keputusan dan dapat bertindak secara tepat ketika menghadapi situasi kritis. 2 Assesmen Berdasarkan Kompetensi Assesmen berdasarkan kompetensi HMHB Indonesia, 2005 adalah: proses pengumpulan data dan penilaian mengenai sifat dan tingkat kemajuan peserta latih terhadap standar yang ditetapkan. Standar yang dimaksud dapat berupa hasil belajar, standar kompetensi atau standar prosedur pelaksanaan. Metode dan tehnik assesmen adalah sebagai berikut: Anita : Hubungan Kompetensi Bidan Dalam Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Di Kabupaten Aceh…, 2008 USU e-Repository © 2009 Tabel 1.1. Metode dan Teknik Assesmen Metode Teknik 1. Observasi di tempat kerja 2. Wawancara 3. Pengisian kuesioner 4. Analisis Kasus Format isianchek list wawancara terstruktur Lembar kuesioner Lembar kasus 3 Asuhan Persalinan Normal Berdasarkan buku acuan pelatihan asuhan persalinan normal Depkes, 2004 disebutkan bahwa tujuan khusus pelatihan APN adalah agar para peserta latih dapat melakukan asuhan persalinan normal yang bermutu tinggi. Pada asuhan persalinan normal, seorang penolong persalinan dituntut harus bekerja sesuai prosedur tetap protap yang telah ditentukan. Protap tersebut biasa disebut dengan 60 langkah APN. Langkah-langkah tersebut harus dilakukan oleh penolong persalinan sesuai urutan- urutannya. Seorang penolong persalinan yang telah mengikuti pelatihan APN, seharusnya dalam melakukan pertolongan persalinan normal harus mengikuti protap tersebut, agar dapat disebut sebagai bidandokter yang telah qualified dalam melakukan pertolongan persalinan. Pada 60 langkah APN, terdapat 10 langkah kegiatan pokok. Pada 1 langkah kegiatan pokok, di dalamnya terbagi lagi menjadi beberapa langkah kegiatan yang harus dilakukan penolong persalinan dalam menolong persalinan normal. Sehingga jumlah seluruh langkah kegiatan tersebut menjadi 60. Langkah-langkah kegiatan tersebut adalah: a. Melihat tanda dan gejala kala II terdiri dari 1 langkah kegiatan. Anita : Hubungan Kompetensi Bidan Dalam Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Di Kabupaten Aceh…, 2008 USU e-Repository © 2009 b. Menyiapkan pertolongan persalinan terdiri dari 5 langkah kegiatan. c. Memastikan pembukaan lengkap dan keadaan janin baik terdiri dari 4 langkah kegiatan. d. Menyiapkan ibu dan keluarga untuk membantu proses pimpinan meneran terdiri dari 3 langkah kegiatan. e. Persiapan pertolongan kelahiran bayi terdiri dari 4 langkah kegiatan. f. Menolong kelahiran bayi terdiri dari 7 langkah kegiatan. g. Penanganan bayi baru lahir terdiri dari 6 langkah kegiatan. h. Penatalaksanaan aktif persalinan kala III terdiri dari 9 langkah kegiatan. i. Menilai perdarahan terdiri dari 2 langkah kegiatan. j. Melakukan prosedur pasca persalinan terdiri dari 19 langkah kegiatan. Pada penelitian ini, peneliti hanya mengambil beberapa langkah dari proses assesmen di atas untuk diterapkan sebagai langkah-langkah dan yang sesuai dengan tujuan penelitian ini. Langkah-langkah pada proses assesmen di atas yang akan diadaptasi pada penelitian ini adalah: perencanaan persiapan assesmen, pelaksanaan assesmen dan mencatat serta meninjau kembali hasil asessmen, seperti pada Gambar 2.1: Anita : Hubungan Kompetensi Bidan Dalam Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Di Kabupaten Aceh…, 2008 USU e-Repository © 2009

1. Perencanaan Persiapan

Assesmen a. Menentukan tujuan b. Mempelajari kompetensi dan SOAP c. Menentukan carabentuk pembuktian d. Menentukan metode dan instrumen

4. Perencanaan Pelatih Ulang penyegaran

a. Menentukan kebutuhan untuk pelatihan ulang on- the-job training oleh bikorpelatihan formal b. Perencanaan pelatihan ulangan dengan programmer KIA

2. Pelaksanaan Assesmen a. Kumpul pembuktian

b. Ambil keputusan c. Umpan balik kepada asesi

3. Mencatat dan Meninjau Kembali hasil Assesmen

a. Catat hasil b. Umpan balik kepada program KIA c. Kaji ulang proses Assesmen Gambar 2.1: Proses Assesmen Berdasarkan Kompetensi HMHB Ausaid, 2005 Kerangka konsep teoritis dari penelitian ini diadopsi dari kerangka konsep proses asessmen berdasarkan kompetensi, yang disusun oleh tim HMHB bekerjasama dengan Ausaid. Pada kerangka konsep di atas terdapat langkah-langkah dari proses asessmen berdasarkan kompentensi, dimulai dari perencanaan dan persiapan assesmen hingga perencanaan pelatihan ulang penyegaran. Anita : Hubungan Kompetensi Bidan Dalam Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Di Kabupaten Aceh…, 2008 USU e-Repository © 2009