c. Tangan atas anterior untuk menelurusi dan memegang bahu, siku dan
lengan bagian enterior. d.
Lanjutkan penelusuran dan memegang tubuh bayi ke bagian punggung, bokong dan kaki.
e. Letakkan bayi di atas kain atau handuk yang telah disiapkan pada perut
ibu dan posisikan kepala bayi sedikit lebih rendah dari tubuhnya. f.
Lakukan penjepitan tali pusat dengan klem sekitar 3 cm dari pangkal pusat bayi, kemudian dorong isi tali pusat ke arah ibu agar darah tidak
terpancar pada saat dilakukan pemotongan. Lakukan penjepitan kedua jarak 2 cm dari tempat jepitan pertama. Satu tangan menjadi landasan tali
pusat melindungi bayi, tangan yang lain memotong tali pusat.
2.28 Perawatan Bayi Baru Lahir
2.28.1 Penilaian
Segera setelah lahir, lakukan penilaian awal dengan menjawab 2 pertanyaan: a.
Apakah bayi menangis dan bernafas tanpa kesulitan? b.
Apakah bayi bergerak dengan aktif atau lemas?
2.28.2 Pencegahan kehilangan panas
Mekanisme pengaturan temperatur tubuh pada bayi baru lahir, belum berfungsi sempurna. Oleh karena itu, segera dilakukan pencegahan kehilangan panas
tubuh pada bayi baru lahir agar tidak mengalami hipotermia mudah terjadi pada bayi
Anita : Hubungan Kompetensi Bidan Dalam Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Di Kabupaten Aceh…, 2008 USU e-Repository © 2009
yang tubuhnya dalam keadaan basah atau tidak segera dikeringkan dan diselimuti walaupun berada di dalam ruangan yang relatif hangat.
2.28.3 Mekanisme kehilangan panas
Bayi baru lahir dapat kehilangan panas tubuhnya dengan cara-cara berikut: a.
Evaporasi adalah jalan utama bayi kehilangan panas. Kehilangan panas dapat terjadi karena penguapan cairan ketuban pada permukaan tubuh oleh panas tubuh
bayi sendiri karena setelah lahir, tubuh bayi tidak segera dikeringkan. b.
Konveksi adalah kehilangan panas tubuh yang terjadi dingin bayi ditempatkan di dalam ruangan yang dingin akan cepat mengalami kehilangan panas.
c. Konduksi adalah kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh
bayi dengan permukaan yang dingin. d.
Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat benda-benda yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh bayi.
2.28.4 Mencegah kehilangan panas
a. Keringkan bayi dengan seksama.
b. Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat.
c. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayi.
d. Jangan memandikan bayi setidak-tidaknya 6 jam setelah lahir.
e. Tempatkan bayi di lingkungan yang hangat.
Anita : Hubungan Kompetensi Bidan Dalam Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Di Kabupaten Aceh…, 2008 USU e-Repository © 2009
2.28.5 Pemberian ASI
Pemberi ASI adalah sedini mungkin dan ekslusif. Bayi baru lahir harus mendapat ASI dalam satu jam setelah lahir. Anjurkan ibu untuk memeluk bayinya
dan mencoba segera menyusukan bayi.
2.28.6 Pencegahan infeksi pada mata