kala dua. Ibu memegang kendali dan mengatur saat meneran. Penolong hanya memberikan bimbingan tentang cara meneran yang efektif dan benar.
2.27.4 Membimbing ibu untuk meneran
Jika ibu merasa ingin meneran, bantu ibu mengambil posisi yang nyaman. Bimbing ibu untuk meneran secara efektif dan benar dan mengikuti dorongan alamiah
yang terjadi. Anjurkan keluarga untuk membantu dan mendukung usahanya pantau kondisi ibu dan bayi, beri cukup minum dan pantau denyut jantung janin setiap 15
menit. Pastikan ibu dapat beristirahat diantara kontraksi. a.
Jika ibu tetap ada dorongan untuk meneran setelah 60 menit pembukaan lengkap, anjurkan ibu untuk mulai meneran di setiap puncak kontraksi. Anjurkan ibu
mengubah posisi secara teratur, tawarkan untuk minum dan pantau denyut jantung ibu setiap 5-10 menit. Lakukan stimulasi puting susu untuk memperkuat
kontraksi. b.
Jika bayi tidak lahir setelah 60 menit pada multipara dan 120 menit pada primi gravida, rujuk ibu segera.
2.27.5 Pencegahan robekan perineum
Robekan spontan pada vagina dan perineum dapat terjadi saat kepala dan baru dilahirkan. Kejadian robekan akan meningkat jika bayi dilahirkan terlalu cepat dan
tidak terkendali. Bimbing ibu untuk meneran dan beristirahat atau bernafas dengan cepat pada waktunya.
Anita : Hubungan Kompetensi Bidan Dalam Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Di Kabupaten Aceh…, 2008 USU e-Repository © 2009
Dimasa lalu, dianjurkan untuk melakukan episiotomi secara yang tujuannya adalah untuk mencegah robekan berlebihan pada perineum, membuat tepi luka rata
sehingga mudah dilakukan penjahitan, mencegah penyulit atau tahanan pada kepala dan infeksi tetapi hal tersebut tidak didukung oleh bukti-bukti ilmiah yang cukup
Enkin, et al, 2000, Wooley, 1995. Tetapi sebaliknya, hal ini tidak boleh diartikan bahwa efisiotomi tidak
diperbolehkan tetapi karena indikasi tertentu untuk melakukan episiotomi. Kelahiran bayi bila didapatkan:
a. Gawat janin dan bayi akan segera dilahirkan dengan tindakan.
b. Penyakit kelahiran pervaginam sungsang, distosia bahu, ekstraksi cunam atau
ekstraksi vakum. c.
Jaringan parut pada perineum dan vagina yang memperlambat kemajuan persalinan.
2.27.6 Melahirkan kepala
Saat kepala bayi membuka 5-6 cm, letakkan kain yang bersih dan kering yang dilipat 13 nya di bawah bokong ibu dan siapkan handuk bersih di atas perut ibu
untuk mengeringkan bayi segera setelah lahir. Lindungi perineum dengan satu tangan di bawah kain bersih dan kering, ibu jari pada salah sisi perineum dan 4 jari
tangan pada sisi yang lain dan tangan yang lain pada belakang kepala bayi. Tekan
Anita : Hubungan Kompetensi Bidan Dalam Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Di Kabupaten Aceh…, 2008 USU e-Repository © 2009
belakang kepala bayi agar posisi kepala tetap pleksi pada saat keluar secara bertahap melewati introitus dan perineum.
Setelah kepala bayi lahir, minta ibu untuk berhenti meneran dan bernafas cepat. Periksa leher bayi apakah terlilit oleh tali pusat. Jika ada lilitan di leher bayi
cukup longgar maka lepaskan lilitan tersebut dengan melewati kepala bayi jika lilitan tali pusat sangat erat maka jepit tali pusat dengan klem pada 2 tempat dengan jarak 3
cm, kemudian dipotong.
2.27.7 Melahirkan bahu