Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Hipotesis Penelitian Manfaat Penelitian Kompetensi

masih banyak program kesehatan lainnya yang membutuhkan dana yang besar dalam menjalankan program-programnya. Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti bagaimana kompetensi Bidan yang sudah mengikuti pelatihan APN dan bidan yang belum mengikuti pelatihan APN dengan pelaksanaan APN sehingga dapat menurunkan AKI dan AKB di NAD.

1.7 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan kompetensi Bidan yang sudah mengikuti pelatihan APN dan bidan yang belum mengikuti pelatihan APN dengan pelaksanaan APN di Kabupaten Aeh Besar.

1.8 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan kompetensi bidan yang sudah mengikuti pelatihan APN dan kompetensi bidan yang belum mengikuti pelatihan APN dengan pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal di Kabupaten Aceh Besar. Anita : Hubungan Kompetensi Bidan Dalam Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Di Kabupaten Aceh…, 2008 USU e-Repository © 2009

1.9 Hipotesis Penelitian

Ada hubungan kompetensi bidan yang sudah mengikuti pelatihan APN dan bidan yang belum mengikuti pelatihan APN dengan pelaksanaan APN di Kabupaten Aceh Besar.

1.10 Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan masukan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar untuk dijadikan bahan kajian agar dapat mengambil kebijakan baru dalam program kesehatan khususnya capacity building bagi bidan di provinsi di Kabupaten Aceh Besar. 2. Sebagai bahan masukan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar dalam hal meningkatkan kompetensi bidan pada APN yang sesuai dengan standar. 3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi-informasi dalam mengembangkan teori-teori yang berkaitan dengan APN. Anita : Hubungan Kompetensi Bidan Dalam Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Di Kabupaten Aceh…, 2008 USU e-Repository © 2009 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.19 Kompetensi

Pengertian dari kompetensi adalah kualifikasi yang harus dimiliki oleh seorang pekerja untuk dinyatakan sebagai pekerja yang kompeten. Sedangkan definisi kompeten adalah: seseorang yang mempunyai kompetensi untuk melaksanakan pekerjaannya HMHB Indonesia, et al, 2005. HMHB 2005 mengatakan bahwa kualifikasi yang harus dimiliki seseorang dalam menjalankan pekerjaannya haruslah mencakup 4 unsur yang harus menyatu dalam diri seorang pekerja, dan 4 unsur tersebut harus juga didukung oleh pengetahuan, sikap dan keterampilan yang memadai dari orang tersebut. Empat unsur tersebut adalah: 1. Menjalankan peranannya sesuai dengan pekerjaan yang harus ditanganinya, dan dapat bekerjasama dengan pekerja lainnya. 2. Menyelesaikan pekerjaannya sesuai pedoman kerja dan hasil kerja yang memenuhi standar. 3. Menangani sejumlah tugas yang menjadi bagian dari pekerjaannya. 4. Mengambil keputusan dan bertindak secara tepat sewaktu menghadapi situasi kritisgawat. Anita : Hubungan Kompetensi Bidan Dalam Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Di Kabupaten Aceh…, 2008 USU e-Repository © 2009 Biasanya untuk merumuskan penilaian terhadap kompetensi seseorang haruslah menggunakan kalimat aktif. Kalimat yang biasanya digunakan untuk menggambarkan bahwa seseorang itu kompeten terhadap pekerjaannya adalah “menjalankan peranannya sesuai pekerjaan yang harus ditanganinya”, dan dapat bekerjasama dengan pekerja lainnya. Tatacara penggunaan kalimat ini diperlukan agar dapat merumuskan standar kompetensi, karena untuk menilai bahwa seseorang kompeten terhadap pekerjaannya diperlukan observasi ketika orang tersebut melakukan pekerjaannya HMHB, 2005. Setiap jenis pekerjaan selalu memiliki ukuran tertentu yang digunakan untuk menilai mutu pelaksanaan pekerjaan dan mutu hasil pekerjaan. Untuk menilai mutu selalu digunakan ukuran yang baku, ukuran tersebut disebut standar. Mutu pelaksanaan pekerjaan dan mutu hasil pekerjaan menjadi ukuran untuk menentukan prestasi kerja seorang pekerja. Istilah yang digunakan untuk untuk menilai prestasi kerja seseorang adalah kinerja, yang artinya adalah seorang pekerja selalu dinilai atas dasar mutu pelaksanaan atau kinerjanya. Standar yang digunakan untuk menilai kinerja seseorang disebut standar kompetensi HMHB, 2005.

2.20 Penilaian Berdasarkan Kompetensi