Pengetahuan Perawatan Bayi Baru Lahir dengan Tindakan Bidan sesuai

Berdasarkan penelitian Prevention of Postpartum Hemorrhage Intervention 2006 tentang praktik manajemen penelitian aktif kala III Active Management of Third Stage of LaborAMTSL di 20 rumah sakit di Indonesia menunjukkan bahwa hanya 30 rumah sakit melaksanakan hal tersebut. Hal ini sangat berbeda jika dibandingkan dengan praktik manajemen aktif di tingkat pelayanan kesehatan primer BPS atau Rumah Bersalin di daerah intervensi APN Kabupaten Kuningan dan Cirebon di mana sekitar 70 melaksanakan manajemen aktif kala bagi ibu-ibu bersalin yang ditangani. Jika ingin menyelamatkan banyak ibu bersalin maka sudah sewajarnya jika manajemen aktif kala tiga tidak hanya dilatihkan tetapi juga dipraktikkan dan menjadi APN.

5.14 Pengetahuan Perawatan Bayi Baru Lahir dengan Tindakan Bidan sesuai

APN Hasil penelitian menunjukkan bahwa bidan yang sudah mengikuti pelatihan APN didapatkan pengetahuan perawatan bayi baru lahir dengan kategori baik lebih besar frekuensinya yaitu 31 orang 92,1 dibanding dengan kategori kurang yaitu 7 orang 7,9. Dari Tabel 4.9 didapat responden dengan pengetahuan perawatan bayi baru lahir kategori baik lebih besar dengan tindakan sesuai APN yang kompeten yaitu 30 orang 96,8 dibandingkan dengan responden kategori kurang yang hanya tindakan sesuai APN kompeten sebesar 4 orang 57,1. Hasil uji statistik dengan chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan perawatan bayi baru lahir Anita : Hubungan Kompetensi Bidan Dalam Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Di Kabupaten Aceh…, 2008 USU e-Repository © 2009 dengan tindakan bidan sesuai APN di Kabupaten Aceh Besar tahun 2007, dengan nilai P = 0,015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bidan yang belum mengikuti pelatihan APN didapatkan pengetahuan perawatan bayi baru lahir dengan kategori baik sebanyak 16 orang 42,1 sedangkan kategori kurang 22 orang 57,9. Dari Tabel 4.11 didapatkan responden dengan pengetahuan perawatan bayi baru lahir kategori baik sangat kecil dengan tindakan sesuai APN kompeten hanya 2 orang 12,5. Sedangkan responden yang berpengetahuan perawatan bayi baru lahir kategori kurang dengan tindakan bidan sesuai APN kompeten 1 orang 4,5. Hal ini menunjukkan tidak ada hubungan antara pengetahuan perawatan bayi baru lahir dengan tindakan bidan sesuai APN bagi bidan yang belum mengikuti pelatihan APN. Hasil uji statistik dengan chi-square P = 0,562. Dari data kuantitatif diperoleh bahwa hampir semua bidan responden yang belum mengikuti pelatihan APN, banyak responden yang berpengetahuan kurang dan tindakan bidan sesuai APN tidak kompeten. Dilihat dari bidan yang belum mengikuti pelatihan Asuhan Persalinan Normal didapatkan pengetahuan perawatan bayi baru lahir yang mayoritas kategori kurang yang disebabkan bidan kurang mempelajari dan membaca pengetahuan yang terkini terutama tentang bayi baru lahir. Di mana pengetahuan bayi baru lahir sering berubah-ubah dengan adanya penelitian-penelitian baru. Bidan yang belum mengikuti Anita : Hubungan Kompetensi Bidan Dalam Pelaksanaan Asuhan Persalinan Normal Di Kabupaten Aceh…, 2008 USU e-Repository © 2009 pelatihan Asuhan Persalinan Normal dalam melakukan tindakan yang sesuai APN mayoritas tidak kompeten, disebabkan langkah-langkah dalam penuntun belajar persalinan normal tidak diketahui oleh bidan sehingga mereka tidak dapat melakukan tindakan yang sesuai APN. Di mana APN yang didapatkan bidan di pendidikan belum diterapkan oleh bidan seperti yang sekarang ini dan kebanyakan bidan sudah bekerja lebih dari 10 tahun.

5.15 Pengetahuan Pencegahan Infeksi dengan Tindakan Bidan Sesuai APN