Psikologi Perkembangan Anak Child Abuse Kekerasan pada anak

Muhammad Ansori Lubis : Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Tindak Kekerasan yang Dilakukan..., 2007 USU e-Repository © 2008 korban dan mempunyai hubungan darah dengan korban atau dengan kata lain pelaku merupakan salah satu anggota keluarga korban sendiri.

1. Psikologi Perkembangan Anak

Perhatian terbesar dari hukum perlindungan anak adalah perkembangan anak, yaitu bagaimana anak bisa berkembang dan bertumbuh dengan baik dari berbagai sisi kehidupannya, yang kemudian sangat diharapkan dapat menghasilkan kualitas manusia dewasa yang ideal. Berbicara tentang hukum yang tidak bisa lepas dari aturan-aturan, dan aturan yang diharapkan adalah aturan yang efektif dan komprehensif, yang mampu menghasilkan, hasil yang sedapat mungkin mendekati cita-cita pembuatannya. Oleh karenanya sangat penting bagi kita untuk mengerti dahulu tentang dasar psikologi perkembangan anak. Hukum yang akan semakin efektif dan semakin besar dampak positifnya jika terlebih dahulu ada pemahaman yang mengenai subyek dan objek yang diaturnya. Inilah mengapa dibutuhkan kerjasama antar disiplin ilmu pengetahuan. Albert Bandura ahli psikologi mengatakan bahwa tingkah laku anak sebagai pengamatobserver akan berkembang dan kemudian berubah, sangat dipengaruhi oleh proses belajar observasional. Artinya adalah seorang anak akan berubah sebagai hasil dari pandangannya terhadap tingkah laku seorang model orang tua, guru, saudara, teman, pahlawan, tokoh di film, dan lain-lain. Anak cenderung akan mencontoh tingkah laku yang diobservasi atau mengabstraksinya. Hal ini melibatkan 4 proses observasional yaitu sebagai berikut : Muhammad Ansori Lubis : Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Tindak Kekerasan yang Dilakukan..., 2007 USU e-Repository © 2008 1. Attentional, yaitu proses dimana Observer atau anak menaruh perhatian terhadap tingkah laku atau penampilan model. 2. Retention, yaitu proses yang merujuk kepada upaya anak untuk memasukkan informasi tentang model, seperti karakteristik penampilan fisik, mental, dan tingkah lakunya kedalam memori. 3. Production, yaitu proses mengontrol tentang bagaimana anak dapat mereproduksi respons atau tingkah laku model. Kemampuan mereproduksi ini bisa berbentuk keterampilan fisik atau kemampuan mengidentifikasi tingkah laku model. 4. Motivational, yaitu proses pemilihan tingkah laku model yang diimitasi oleh anak. Dalam proses ini terdapat faktor penting yang mempengaruhi, yaitu Reinforcement atau Punishment, apakah terhadap model atau langsung terhadap anak. Orang yang merawatmembimbing anak dapat ambil bagian untuk mengarahkan agar tidak mencontoh hal-hal lain yang tidak baik, melalui penegakan contohnya ketika anak mencontoh hal yang baik maka kita dapat memberikan dukungan, pujian, penegasan bahwa itu hal yang benar. Ataupun sebaliknya jika sianak mulai mencontoh hal yang tidak baik maka dapat diberikan sanksi, supaya tidak melakukannya lagi. Dari teori ini jika dihubungkan dengan masalah kekerasan pada anak, dapat kita tarik kesimpulan bahwa jika seorang manusia dewasa pada masa kanak-kanaknya sering mengamati tindakan-tindakan yang penuh kekerasan lebih lagi jika kekerasan itu terjadi pada dirinya maka, setelah ia memperhatikan ia akan merekam kejadian tersebut, kemudian yang terekam tersebut jika terjadi berulang kali akan menjadi Muhammad Ansori Lubis : Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Tindak Kekerasan yang Dilakukan..., 2007 USU e-Repository © 2008 bagian dari karakternya, dan ketika dia dewasa akan mempengaruhi cara dia bertindak dan merespon. Akan berakibat buruk jika orang tua tidak bisa memberikan control dan contoh dan lebih buruk lagi jika orang tuanya sendiri yang melakukan tindak kekerasan tersebut terhadap anak. Menurut Dr. H. Syamsuh Yusuf LN.,M.Pd., ada beberapa alasan mengapa pemahaman atas perkembangan psikologi anak terjadi sangat penting bagi para pendidik, orang tua atau siapa saja yang berkepentingan dalam pendidikan anak, yaitu: 1. Masa anak merupakan periode perkembangan yang cepat dan terjadi perubahan dalam banyak aspek perkembangan. 2. Pengalaman masa kecil mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perkembangan berikutnya. 3. Pengetahuan tentang perkembangan anak akan membantu mereka mengembangkan diri dan memecahkan masalah yang dihadapinya. 4. Melalui pemahaman tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak, dapat diantisipasi tentang berbagai upaya untuk memfasilitasi perkembangan tersebut, baik di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Di samping itu, dapat diantisipasi juga tentang upaya untuk mencegah berbagai kendala atau faktor-faktor yang mungkin akan mengkontaminasi perkembangan anak. Ini berarti bahwa apa yang dialami dan dilihat seorang anak pada waktu dia kecil akan berpengaruh pada tingkah laku, dan tindakan-tindakan yang dia ambil pada saat dia dewasa sebagai hasil dari proses modeling pembelajaran yang dialaminya. Muhammad Ansori Lubis : Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Tindak Kekerasan yang Dilakukan..., 2007 USU e-Repository © 2008 Selain faktor yang dijabarkan diatas ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi perkembangan seorang anak. Ada faktor hereditasketurunan, ada juga faktor lingkungan seperti lingkungan keluarga, sekolah, teman sebaya dan lain-lain. Lingkungan keluarga memiliki pengaruh yang paling kuat karena didalam lingkungan inilah seorang anak menghabiskan waktu yang paling lama untuk bertumbuh dan berkembang. Sigelman dan Shaffter berpendapat bahwa keluarga merupakan unit sosial terkecil yang bersifat universal, artinya terdapat pada setiap masyarakat di dunia, atau suatu sistem sosial yang terbentuk dalam sistem sosial yang lebih besar. Dengan kata lain suatu masyarakat terbentuk dari banyak keluarga, sehingga apa yang terjadi dalam keluarga dalam jumlah tertentu dan terakumulasi akan secara langsung berpengaruh terhadap masyarakat. Jika banyak hal positif yang terjadi dalam sebuah keluarga maka akan menarik masyarakat pada hal yang positif dan jika hal yang negatif yang banyak terjadi maka akan terjadi sebaliknya. Anak salah satu unsur penting keluarga sendiri adalah embrio dari keluarga selanjutnya. Anak pada akhirnya ketika sudah beranjak dewasa akan membentuk suatu keluarga yang baru, anak yang bertumbuh dengan baik akan berpotensi lebih besar dalam menghasilkan keluarga yang baik. Rumah atau keluarga adalah lingkungan hidup pertama, dimana anak memperoleh pengalaman- pengalaman pertama yang sudah mempengaruhi jalan hidupnya. Jadi lingkungan hidup pertama yang memberi tantangan pada anak supaya dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungan hidupnya itu. Tugas orang tua adalah menjadi pembimbing anaknya, supaya perkembangan anak yang dialami pada saat permulaan hidup, dapat Muhammad Ansori Lubis : Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Tindak Kekerasan yang Dilakukan..., 2007 USU e-Repository © 2008 berlangsung sebaik-baiknya tanpa ada hambatan atau gangguan yang berarti. Tanggungjawab orangtua dalam pendidikan anak sebagian diserahkan kepada pihak sekolah, dimana terlihat dewasa ini seorang anak sudah mulai bersekolah sejak berusia 4 tahun. Selama kurang lebih 14 tahun seorang anak akan menjalani pendidikan di TK, SD, SLTP, SLTA. Pada masa antara 4 empat tahun sampai 18 delapan belas tahun merupakan masa yang sangat penting dalam perkembangan anak menuju dewasa. Keluaraga mempunyai peranan yang sangat penting dalam uapaya pengembangan seorang anak. Perawatan dan pemeliharaan orang tua yang penuh dengan kasih sayang dan pendidikan tentang nilai-nilai kehidupan, agama maupun budaya merupakan faktor yang kondusif dan positif untuk mempersiapkan anak menjadi pribadi dan anggota masyarakat yang sehat. Masyarakat yang terdiri dari anggota masyarakat yang sehat pasti akan berpengaruh baik kepada pekembangan perekonomian masyarakat, turunnya angka kejahatan dan pelanggaran, intelegensia masyarakat dan lain-lain. Seorang anak perlu dipersiapkan secara khusus untuk kehidupannya setelah dewasa. Anak harus memperoleh cukup pengetahuan dan keterangan mengenai peranan mereka sendiri, hak-hak dan kewajiban-kewajiban di dalam keluarga maupun diluar kehidupan keluarga. Dengan menanggulangi masalah anak dan berusaha mengarahkan perkembangan kepribadian anak melalui bimbingan di rumah dan disekolahluar sekolah, diharapkan anak-anak kelak akan menjadi warga negara yang ideal, berkepribadian kuat, matang, penuh pengabdian, baik bagi masyarakat, bangsa, negara dan agama.

2. ViktimologiIlmu Pengetahuan mengenai Korban