Convention on the Rights of the ChildKonvensi Hak Anak

Muhammad Ansori Lubis : Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Tindak Kekerasan yang Dilakukan..., 2007 USU e-Repository © 2008 dewasa, tidak bekerja pada malam hari, dan pada tempat-tempat yang berbahaya pada kesehatannya. Hal ini sangat bertentangan dengan Undang-undang No.12 Tahun 1948 jo Undang-undang No. 13 Tahun 2003. Pada tahun 1974 diatur beberapa pasal tentang anak, seperti usia boleh kawin untuk pria adalah 19 sembilan belas tahun dan untuk wanita 16 enam belas tahun. Namun dalam prakteknya hal ini banyak dilanggar dengan diadakannya kawin adat atau kepercayaan, sehingga masalah usia sudah tidak diperhatikan. Ditambah dengan beberapa daerah tertentu, perkawinan jarang dicatatkan membuat masalah sendiri dalam menentukan status seorang anak.

3. Convention on the Rights of the ChildKonvensi Hak Anak

Indonesia sebagai salah satu bagian dari masyarakat Internasional dan sebagai salah satu anggota dari PBB Perserikatan Bangsa-Bangsa, juga ikut meratifikasi Convention on the Rights of the ChildCRC melalui Keppres No. 36 Tahun 1990 pada 25 Agustus 1990. CRC yang dilahirkan pada tahun 1989 melalui kesepakatan sidang Majelis Umum PBB ke-44 resolusi PBB No. 4425 tanggal 5 Desember 1989 tersebut secara otomatis mengikat Indonesia untuk mematuhi dan menjalankan ketentuan yang terdapat didalamnya sebagai konsekuensi peratifikasian yang telah dilakukan. Konvensi atau kovenan adalah kata lain dari treaty traktak atau pakta, merupakan perjanjian diantara beberapa negara. Perjanjian ini bersifat mengikat secara yuridis dan politis oleh karena itu konvensi merupakan suatu hukum internasionalinstrumen internasional. Konvensi hak anak adalah perjanjian yang mengikat secara yuridis politis diantara berbagai negara yang mengatur hal yang berhubungan dengan hak anak. Hak anak berarti hak asasi manusia untuk anak dengan Muhammad Ansori Lubis : Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Tindak Kekerasan yang Dilakukan..., 2007 USU e-Repository © 2008 kata lain hak anak merupakan bagian integral dari HAM dan Konvensi Hak Anak merupakan bagian integral dari instrument internasional dibidang HAM. Hak asasi anak tetap diperlukan walaupun sudah ada HAM karena anak mempunyai kebutuhan- kebutuhan khusus yang berhubungan dengan situasinyasifat sebagai anak yang rentan, tergantung, dan berkembang. Hubungan antara HAM dengan Konvensi Hak Anak adalah sebagai berikut: 1. KHA menegaskan berlakunya HAM bagi semua tingkatan usia, contohnya hak untuk bebas dari perlakuan aniaya, hak atas identitas dan kewarganegaraan dan hak atas jaminan sosial; 2. KHA meningkatkan standar HAM agar lebih sesuai dengan anak-anak contohnya dalam kondisi kerja, penyelenggaraan peradilan anak, serta kondisi perengutan kemerdekaan; 3. KHA mengatur masalah-masalah yang berhubungan dengan anak secara khusus, seperti pendidikan dasar, adopsi dan berhubungan dengan orang tua. Didalam KHA terkandung 4 prinsip utama yang berhubungan dengan penegakan hak dari seorang anak, yaitu: 1 Non Diskriminasi Non Discrimination, artinya semua hak yang diakui dan terkandung dalam KHA harus diberlakukan kepada setiap anak tanpa pembedaan apapun. Prinsip ini merupakan pencerminan dari prinsip universalitas HAM. 2 Yang terbaik bagi anak best interest of the Child, artinya bahwa dalam setiap tindakan yang menyangkut anak, maka yang terbaik bagi anak harus menjadi pertimbangan yang utama prioritas . 3 Kelangsungan hidup dan perkembangan anak Survival and development, artinya bahwa hak hidup yang melekat pada diri setiap anak harus diakui dan bahwa hak anak atas kelangsungan hidup dan perkembangannya harus dijamin. Prinsip ini adalah pencerminan prinsip inivisibility HAM. Muhammad Ansori Lubis : Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Tindak Kekerasan yang Dilakukan..., 2007 USU e-Repository © 2008 4 Penghargaan terhadap pendapatpandangan anak respect for the views of the child, artinya bahwa pendapat anak, terutama jika menyangkut hal-hal yang mempengaruhi kehidupannya, perlu diperhatikan dalam setiap pengambilan keputusan. Konvensi Hak Anak mendefenisikan “anak” secara umum sebagai manusia yang umurnya belum mencapai 18 tahun namun diberikan juga pengakuan terhadap batas umur yang berbeda yang mungkin diterapkan dalam perundang-undangan nasional. Mengenai sejak kapan seseorang dikategorikan anak ada dua pendapat, yang pertama sejak dalam kandungan dan yang kedua sejak orang tersebut dilahirkan. CRC terdiri dari 54 pasal yang dapat dikategorikan kedalam 4 jenis hak anak yaitu hak anak untuk mendapat perlindungan Protection Rights, hak anak untuk mempertahankan eksistensi Survival Rights, hak untuk berkembang fisik, psikis, dan biologis Development Rights dan hak partisipasi Participation Rights. 1. Hak untuk mendapat perlindungan Protection Rights. Hak seorang anak untuk mendapat perlindungan adalah salah satu ide dasar utama dari keseluruhan isi CRC yaitu mengatur hak-hak yang dimiliki oleh seorang anak dan kemudian memberikan atas perlindungan hak tersebut. Ada 3 kategori yang membagi pasal-pasal mengatur tentang perlindungan anak yaitu: 1. Pasal-pasal mengenai larangan diskriminasi: a. Pasal 2 : Prinsip Non Diskriminasi terhadap anak. b. Pasal 7 : Hak untuk mendapatkan nama dan kewarganegaraan. Muhammad Ansori Lubis : Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Tindak Kekerasan yang Dilakukan..., 2007 USU e-Repository © 2008 c. Pasal 23 : Hak Anak penyandang cacat untuk mendapatkan perawatan. d. Pasal 30 : Hak Anak dari kelompok minoritas dan penduduk asli untuk mengamalkan budayanya. 2. Pasal mengenai larangan eksploitasi 1. Pasal 10 : Hak anak untuk berkumpul kembali bersama orang tuanya. 2. Pasal 11 : Kewajiban negara untuk mencegah dan mengatasi penculikan atau penguasaan anak diluar negeri 3. Pasal 16 : Hak anak untuk mendapat perlindungan atas gangguan terhadat kehidupan pribadi 4. Pasal 19 : Kewajiban negara untuk melindungi segala bentuk perlakuan yang salah oleh orang tua atau orang lain yang bertanggung jawab terhadap pengasuhannya. 5. Pasal 20 : Kewajiban negara untuk melindungi anak yang kehilangan keluarganya. 6. Pasal 21 : Mengatur adopsi sesuai dengan hukum nasional masing- masing negara dengan prinsip best interest for the child 7. Pasal 25 : Kewajiban negara untuk mengawasi secara periodik terhadap anak-anak yang ditempatkan pada pengasuhan Negara baik karena alasan perawatan, perlindungan atau penyembuhan. 8. Pasal 32 : Kewajiban negara untuk melindungi anak dari pekerjaan yang berbahaya. Muhammad Ansori Lubis : Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Tindak Kekerasan yang Dilakukan..., 2007 USU e-Repository © 2008 9. Pasal 33 : Kewajiban negara untuk melindungi anak dari penyalagunaan narkotika. 10. Pasal 34 : Hak anak atas perlindungan dari eksploitasi dan penganiayaan seksual. 11. Pasal 35 : Kewajiban negara untuk mengusahakan berbagai upaya untuk mencegah penjualan, penyeludupan dan penculikan anak. 12. Pasal 56 : Perlindungan terhadap segala bentuk eksploitasi anak yang belum tercakup dalam Pasal 32, 33, 34, 35. 13. Pasal 37 : Larangan terhadap penyiksaan, perlakuan atau hukuman yang kejam, hukuman mati, penjara seumur hidup dan penahanan semena-mena atau perampasan kemerdekaan yang semena- mena. 14. Pasal 39 : Kewajiban negara untuk menjamin perawatan anak yang menjadi korban konflik bersenjata, penganiayaan, penelantaran atau eksploitasi, agar mereka mendapatkan perawatan yang lebih layak dan proses reintegrasi sosial sampai pada tahap normal. 3. Pasal-pasal mengenai krisis dan keadaan darurat anak : 1. Pasal 10 : Hak anak untuk berkumpul kembali bersama orang tuanya. 2. Pasal 22 : Hak perlindungan bagi anak pengungsian. 3. Pasal 25 : Kewajiban negara untuk melakukan peninjauan periodik mengenai penempatan anak. Muhammad Ansori Lubis : Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Tindak Kekerasan yang Dilakukan..., 2007 USU e-Repository © 2008 4. Pasal 38 : Kewajiban negara untuk menghormati hukum humaniter internasional yang relevan bagi anak. 5. Pasal 39 : Kewajiban negara untuk melakukan rehabilitasi terhadap anak. 2. Hak untuk mempertahankan kelangsungan hidup Survival Rights. Dalam CRC setidaknya ada dua pasal yang mengatur mengenai hak untuk mempertahankan hidup dari seorang anak yaitu Pasal 6 dan Pasal 24 dari CRC. Pasal 6 mengandung dua macam hak yaitu hak anak untuk hidup Rights to Life dan hak untuk kelangsungan hidup dan pengembangan diri seorang anak The Survival and Development of the Child. Pasal 6 berbunyi: 1. States Parties recognize that every Child has the inherent right to life. Artinya: Negara-negara peserta mengakui bahwa setiap anak memiliki hak yang merupakan kodrat hidup. 2. States Parties shall ensure to the maximum extent possible survival and development of the child. Artinya: Negara-negara peserta semaksimal mungkin akan menjamin kelangsungan hidup dan pengembangan anak. Pasal 24 mengatur tentang kewajiban dari Negara-negara peserta untuk memberikan jaminan hak seorang anak untuk mendapatkan standart kesehatan tertinggi yang bisa didapatkan, demikian juga pada fasilitas perawatan dan rehabilitasi kesehatan, dan mereka harus mampu memastikan bahwa anak tidak akan dirampas hak nya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tertentu. Sedangkan dalam ayat-ayatnya Muhammad Ansori Lubis : Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Tindak Kekerasan yang Dilakukan..., 2007 USU e-Repository © 2008 yang kedua diatur suatu ukuran dasar yang harus dilakukan pemerintah dalam mengimplementasikan konvensi ini yaitu dengan menurunkan angka kematian bayi, menyediakan pelayanan kesehatan primer, dll termasuk didalamnya mengembangkan kerjasama internasional yang berkaitan dengan masalah ini. Pasal 24 menentukan: “States recognize the right of the child to the enjoyment of the highest attainable standart of helt an to facilities for the treatment of illness and rehabilitation of health. States Parties shall strive to ensure that no child is deprived of his her right of access to such health service.” Artinya: Negara-negara Peserta mengakui hak anak untuk memperoleh standart kesehatan tertinggi yang bisa dicapai serta atas fasilitas perawatan dan rehabilitasi kesehatan. Negara-negara Peserta akan berupaya menjamin agar tak seorangpun dirampas haknya dalam memperoleh pelayanan kesehatan seperti yang dimaksud. Selain Pasal 6 dan Pasal 24 dari CRC ada beberapa pasal yang juga berkaitan dengan masalah kelangsungan hidup yaitu: 1. Pasal 7 tentang hak anak untuk mendapatkan kewarganegaraan dan nama. 2. Pasal 8 tentang kewajiban negara untuk melindungi dan jika diperlukan memulihkan jati diri seorang anak. 3. Pasal 9 tentang hak anak untuk hidup dengan orang tuanya. 4. Pasal 19 tentang kewajiban negara untuk melindungi anak dari perlakuan salah yang dilakukan oleh orang tuanya, walinya atau pengasuhnya. 5. Pasal 20 tentang tentang kewajiban nmelindungi anak yang kehilangan orang tuanya. Muhammad Ansori Lubis : Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Tindak Kekerasan yang Dilakukan..., 2007 USU e-Repository © 2008 6. Pasal 21 tentang adopsi sepanjang diperbolehkan oleh peraturan nasional Negara yang bersangkutan dengan prinsip the best interest of the child kepentingan terbaik untuk anak. 7. Pasal 23 tentang hak anak penyandang cacat untuk memperoleh pengasuh, pendidikan dan pelatihan. 8. Pasal 26 tentang hak anak terhadap tunjangan dan jaminan sosial. 9. Pasal 27 tentang tanggungjawab orang tua dalam memenuhi standart kehidupan anak yang memadai dan tanggungjawab negara untuk menjamin tanggungjawab itu bisa dipenuhi. 10. Pasal 28 tentang kewajiban negara dalam memenuhi hak anak akan pendidikan. 11. Pasal 30 mengatur tentang hak anak dari kelompok minoritas dan penduduk asli untuk mengamalkan budayanya. 12. Pasal 32 tentang kewajiban negara untuk melindungi anak dari perkerjaan yang berbahaya. 13. Pasal 33 tentang hak anak atas perlindungan dari narkoba. 14. Pasal 34 tentang hak anak atas perlindungan dari eksploitasi dan penganiayaan seksual. 15. Pasal 35 tentang kewajiban negara untuk melakukan segala upaya dalam mencegah penjualan, penyeludupan dan penculikan anak. 16. Pasal 38 tentang kewajiban negara untuk menghormati dan menjamin dihormatinya hukum humaniter internasional yang berkaitan dengan anak Muhammad Ansori Lubis : Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Tindak Kekerasan yang Dilakukan..., 2007 USU e-Repository © 2008 Secara khusus mengenai Pasal 19 Convention on the rights of the Child dimana didalam pasal tersebut diatur mengenai kewajiban Negara untuk melindungi seorang anak dari perlakuan yang salah abuse yang dilakukan oleh orang tuanya atau orang lain yang diberi tanggungjawab untuk mengasuh anak tersebut serta untuk melaksanakan program-program pencegahan dan perawatan sehubungan dengan hal ini. Secara keseluruhan Pasal 19 menentukan: 1. States Parties shall take all appropriate legislative, administrative, social and educational measures to protect child from all forms of physical or mental violence, injury or abuse, negligent treatment, maltreatment or exploitation, including sexual abuse, while in the care of parents, legalguardians or any other person who has the care of the child. Artinya: Negara-negara peserta akan mengambil langkah-langkah legeslatif, administratif, sosial dan pendidikan yang layak guna melindungi anak dari semua bentuk kekerasan fisik atau mental, atau penyalahgunaan, penalaran atau perlakuan salah, luka injury atau eksploitasi, termasuk penyalahgunaan seksual, sementara mereka dalam pemeliharaan orang tua, wali yang sah atau setiap orang lain yang memelihara anak. 2. Such Protective measures should, as apropriate, include effective procedures for establishment of social programmes to provide necessary support for the child and for those who have the care of the child, as well as for other forms of prevention and for indentification, reporting, referral, investigation, treatment and follow-up of instances oh child maltreatment describe heretofore, and as apropriate, for judicial involvement. Arinya: langkah-langkah yang perlindungan seperti itu, Muhammad Ansori Lubis : Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Tindak Kekerasan yang Dilakukan..., 2007 USU e-Repository © 2008 hendaknya, jika dianggap layak, mencakup prosedur-prosedur yang efektif dalam menetapkan program-program sosial guna memberi dukungan yang diperlukan bagi anak, dan mereka yang berhak memelihara anak dan juga dalam menetapkan bentuk-bentuk pencegahan dan bagi kepentingan indentifikasi, pelaporan, rujukan, pemerikasaan, perlakuan dan tindak lanjut dari contoh-contoh pemeliharaan yang salah seperti yang diuraikan diatas dan jika perlu bagi kepentingan proses pribadi untuk keterlibatan peradilan. 3. Hak untuk bertumbuh dan berkembang Development Rights. Rumusan Pasal- pasal yang mengatur tentang hak untuk bertumbuh dan berkembang berusaha menjamin setiap anak untuk mendapatkan kehidupan yang memadai agar dapat berkembang dengan baik secara fisik, mental, spiritual, moral dan sosial anak Rights to Standart Living. Yang tentu saja hal ini dengan kuat sangat dipengaruhi oleh pendidikan yang didapat oleh anak tersebut the education rights. Ada pasal- pasal yang mengatur mengenai hak ini dalam CRC adalah: 1. Pasal 6 dan 7 mengatur tentang hak atas identitas nama dan kebangsaan. 2. Pasal 5, 6, 13, 14 dan 15 mengatur tentang hak untuk pengembangan kepribadian sosial dan pisikologi. 3. Pasal 9, 10, 11 mengatur tentang hak untuk hidup tentang keluarga. 4. Pasal 12 dan 13 mengatur tentang hak untuk didengar. 5. Pasal 14 mengatur hak untuk berfikir, berhatinurani dan beragama. 6. Pasal 17 mengatur hak anak untuk memperoleh informasi. Muhammad Ansori Lubis : Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Tindak Kekerasan yang Dilakukan..., 2007 USU e-Repository © 2008 7. Pasal 24 mengatur mengenai hak anak untuk memperoleh pelayanan kesehatan dan pengembangan fisik. 8. Pasal 28 dan 29 hak untuk memperoleh pendidikan. 9. Pasal 31 hak untuk bermain dan berekreasi. Dalam CRC faktor pendidikan baik bagi seorang anak menjadi perhatian khusus CRC tidak hanya sekedar mengatur tentang pendidikan tetapi juga memberi langkah kongkrit beserta arahan yang hendak dicapai. Pasal 28 menunjukkan langkah-langkah standart yang harus diambil dan Pasal 29 menunjukkan arah yang diinginkan untuk dicapai oleh Negara-negara peserta. 3. Hak untuk Berpartisipasi Participation Rights. Hak ini berusaha menjadikan anak bukan hanya sebagai penerima dan bersifat pasif terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan perkembangannya tetapi juga dapat mengekspresikan pandangannya, isi hatinya secara bebas. Ada beberapa pasal yang mengatur hak untuk berpartisipasi dari seorang anak yaitu: 1. Pasal 12: Hak untuk menyampaikan pendapat secara bebas dalam segala hal yang berpengaruh terhadap anak yang bersangkutan serta hak didengar. 2. Pasal 13: Hak untuk memperoleh informasi. 3. Pasal 15: Hak untuk berserikat. 4. Pasal 17: Hak untuk memperoleh akses informasi yang layak dan terlindungi dari informasi yang tidak sehat. Muhammad Ansori Lubis : Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Tindak Kekerasan yang Dilakukan..., 2007 USU e-Repository © 2008 5. Pasal 42: Hak untuk memperoleh informasi tentang konvensi hak anak. Pasal 12 CRC mengatur bahwa Negara-negara peserta menjamin hak anak untuk menyatakan pendapat dalam segala hal terutama hal-hal yang menyangkut erat dengan anak itu. Selain itu seorang anak juga dijamin haknya untuk mengekspresikan pendapatnya tersebut, tentu saja tanpa melanggar hak dari orang lain Pasal 13 CRC.

B. Child Abuse Kekerasan pada anak