Hubungan Faktor Ibu Dengan Kelahiran Mati Paritas

membantu bidan untuk melayani hal-hal non teknis bagi kepentingan ibu Depkes RI, 2000. Kunjungan K4 merupakan kunjungan persiapan akan persalinan sehingga petugas telah dipersiapkan dan di latih secara profesional dalam penanganan persalinan. Kegiatan-kegiatan pelatihan persalinan kerap dilakukan di tingkat kabupaten dan petugas juga di kirim untuk mengikuti pelatihan penanganan persalinan ke tingkat propinsi.

5.2. Hubungan Faktor Ibu Dengan Kelahiran Mati

a. Paritas

Dari tabel 4.3 dijumpai bahwa nilai OR = 2,08 berarti risiko untuk mengalami kelahiran mati 2,08 kali lebih besar jika paritas pertama atau paritas 3 dibanding paritas 2-3. Hal ini dapat dijelaskan karena paritas pertama merupakan pertama sekali ibu menanggung beban mental dan psikis yang cukup berat sehingga dapat mengakibatkan gangguan perkembangan dan pertumbuhan janin dalam kandungan ibu. Selain hal tersebut faktor kebudayaan di daerah Tapanuli memiliki anak banyak maka akan banyak rezeki sehingga masyarakat tidak berhenti untuk hamil sebelum memiliki anak banyak. Selain hal itu adanya kebudayaan bahwa derajat anak laki-laki lebih tinggi sehingga sebelum mendapatkan anak laki-laki maka suatu keluarga Viktor: Analisis Faktor Risiko Pada Kelahiran Mati Di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2005-2006, 2007. USU e-Repository © 2008 akan tetap berusaha mendapatkan anak laki-laki dan akhirnya ibu harus terus hamil. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sulistiyowati di Bekasi tahun 2001 menemukan bahwa risiko kelahiran mati ibu paritas 1 atau 4 dengan nilai OR = 4,5 dan secara statistik bermakna. Kehamilan dan persalinan anak pertama, risiko meningkat terutama disebabkan karena ibu belum pernah menghadapi kehamilan dan persalinan, di samping itu jalan lahir baru pertama kali akan di coba dilalui oleh janin Soejoenoes, 2000. Kelahiran anak pertama dan jumlah anak lebih dari empat orang perlu di waspadai karena kemungkinan dapat menyebabkan persalinan lama, oleh karena makin banyak anak, maka rahim ibu makin lemah Depkes RI, 1998. Upaya yang dilakukan di Kabupaten Tapanuli Utara dengan meningkatkan penyuluhan tentang KB secara intensif bekerja sama dengan Badan Koordanasi Keluarga Berencana Nasional BKKBN wilayah Tapanuli Utara. Dalam kegiatan penyuluhan ke masyarakat dijelaskan manfaat KB dan alat metode ber KB yang baik dan aman. Viktor: Analisis Faktor Risiko Pada Kelahiran Mati Di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2005-2006, 2007. USU e-Repository © 2008

b. Anemia