Analisis Univariat Analisis Bivariat Analisis Multivariat

i. Fasilitas pelayanan kesehatan yaitu peralatan yang ada di puskesmas maupun di polindes yang digunakan untuk menolong proses persalinan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 900MENKESSKVII2002 yang di ukur menggunakan skala ordinal yang dibedakan atas: 1. Tidak lengkap jika peralatan persalinan di puskesmas maupun polindes ada tetapi tidak berfungsi 0. Lengkap jika peralatan yang butuhkan untuk proses persalinan di puskesmas maupun di polindes berfungsi j. Penolong persalinan adalah orang yang menolong ibu bersalin selama proses persalinan yang di ukur menggunakan skala ordinal yang dibedakan atas: 1. Bukan petugas kesehatan jika yang mengeluarkan hasil konsepsi adalah dukun, dukun terlatih, shinse dan masyarakat. 0. Petugas kesehatan jika yang mengeluarkan hasil konsepsi adalah bidan, perawat, dokter atau tenaga medis profesional lainnya. 3.7. Rancangan Analisis Data

3.7.1. Analisis Univariat

Untuk melihat distribusi variabel independen meliputi antenatal-care, faktor ibu dan pelayanan persalinan yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi.

3.7.2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan variabel independen kunjungan K1, kunjungan K4, paritas, anemia ibu, riwayat penyakit ibu, riwayat Viktor: Analisis Faktor Risiko Pada Kelahiran Mati Di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2005-2006, 2007. USU e-Repository © 2008 persalinan ibu, fasilitas pelayanan kesehatan, penolong persalinan, dan jarak rumah ke tempat persalinan dengan variabel dependen kelahiran mati dengan menggunakan uji Chi-Square, pada tingkat kepercayaan 95 α=0,05 Murti, 1997

3.7.3. Analisis Multivariat

Analisis multivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan variabel bebas dengan kelahiran mati yang mempunyai kemaknaan statistik pada analisis bivariat, melalui analisis regresi logistik berganda Multiple Logistic Regression untuk mencari faktor risiko yang paling dominan terhadap terjadinya kelahiran mati. Analisis multivariat dilakukan untuk beberapa variabel yang secara bersama-sama berhubungan dengan kelahiran mati. Tahapan analisis multivariat yang akan dilakukan adalah sebagai berikut Murti, 1997: 1. Melakukan analisis pada model univariat pada setiap variabel dengan tujuan untuk mengestimasi peranan masing-masing variabel. 2. Melakukan pemilahan variabel yang potensial untuk dimasukkan dalam model. Variabel yang dipilih atau yang dianggap signifikan adalah variabel yang mempunyai nilai p kurang dari 0,05 p0,05 3. Penentuan faktor-faktor penyebab kelahiran mati, variabel yang akan dimasukkan adalah variabel yang mempunyai nilai p kurang dari 0,05. Dalam penelitian ini ada 9 sembilan variabel yang diduga berhubungan dengan kelahiran mati yaitu kunjungan K1, kunjungan K4, paritas, anemia, riwayat penyakit ibu, riwayat persalinan ibu, fasilitas pelayanan kesehatan, penolong Viktor: Analisis Faktor Risiko Pada Kelahiran Mati Di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2005-2006, 2007. USU e-Repository © 2008 persalinan, dan jarak rumah ke tempat persalinan terhadap kelahiran mati di Kabupaten Tapanuli Utara tahun 2005-2006. Untuk melakukan analisis regresi logistik ini menggunakan rumus : Ln = B o + B 1 X 1 + ……..+ B p X p = B o + ∑ B 1 X 1 perkiraan probabilitas jadi kasus ln ...... 1 1 13 13 5 5 4 4 3 3 2 2 1 1 X B X B X B X B X B X B B e P + + + + + + + − + = dimana : p = adalah probabilitas untuk terjadi kelahiran mati a = adalah konstanta, dan b i = koefesien regresi yang ditaksir menggunakan metode maksimum maksimum likehood methode. X i = variabel independen prediktor Odds Kasus ln 3 3 2 2 1 1 3 3 2 2 1 1 1 1 1 X B X B X B B X B X B X B B e e P P + + + + + + − = + = − 1 1 B Exp atau B e = dimana : X 1 = Kunjungan K1 X 7 = Fasilitas Pelayanan Kesehatan X 2 = Kunjungan K4 X 8 = Penolong Persalinan X 3 = Paritas X 9 = Jarak Rumah Ke Tempat Persalinan X 4 = Anemia X 5 = Riwayat penyakit ibu X 6 = Riwayat Persalinan Ibu Viktor: Analisis Faktor Risiko Pada Kelahiran Mati Di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2005-2006, 2007. USU e-Repository © 2008

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Kabupaten Tapanuli Utara a. Geografis Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Utara yang berada pada ketinggian antara 300 – 1.500 meter di atas permukaan laut. Topografi Kabupaten Tapanuli Utara beraneka ragam yaitu tergolong datar 3,15, landai 26,86, miring 25,62 dan terjal 44,35. Kabupaten Tapanuli Utara berada pada posisi 1 20 – 2 41 Lintang Utara dan 98 05 – 99 16 Bujur Timur. Kabupaten Tapanuli Utara berbatasan langsung dengan 5 lima kabupaten yaitu : - Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir - Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Labuhan Batu - Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Humbang Hasundutan dan Kabupaten Tapanuli Tengah - Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan Luas wilayah Kabupaten Tapanuli Utara sekitar 3.800,31 km 2 yang terdiri dari luas daratan 3.793,71 km 2 dan luas perairan Danau Toba 6,60 km 2 , terdiri dari 15 kecamatan dan 243 desakelurahan. Viktor: Analisis Faktor Risiko Pada Kelahiran Mati Di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2005-2006, 2007. USU e-Repository © 2008