Pelayanan Antenatal-Care Secara Rutin

penyebab morbiditas dan mortalitas janin antara lain anoksia dan hipoksia, infeksi, trauma lahir dan cacat bawaan. 11. Penyakit Infeksi Infeksi terjadi melalui kuman yang menulari janin dengan cara kontak langsung dengan daerah-daerah yang sudah dicemari kuman, misalnya: a. Pada keadaan ketuban pecah dini, kuman dari vagina masuk ke dalam rongga amnion. b. Partus lama dan sering dilakukan pemeriksaan vagina yang tidak memperhatikan teknik aseptik dan antiseptik memungkinkan masuknya kuman ke rongga vagina dan kemudian ke dalam rongga amnion. c. Pada ibu yang menderita gonorea, kuman menulari janin pada saat janin melalui jalan lahir. 2.4. Pencegahan Kelahiran Mati

2.4.1. Pelayanan Antenatal-Care Secara Rutin

Pelayanan antenatal adalah pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala untuk menjaga kesehatan ibu dan janinnya. Hal ini meliputi pemeriksaan kehamilan dan tindak lanjut terhadap penyimpangan yang ditemukan, pemberian intervensi dasar misalnya pemberian imunisasi TT dan teblet Fe, serta mendidik dan memotivasi ibu agar dapat merawat dirinya selama hamil dan mempersiapkan persalinannya. Viktor: Analisis Faktor Risiko Pada Kelahiran Mati Di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2005-2006, 2007. USU e-Repository © 2008 Penerapan praktis pelayanan antenatal-care sering dipakai standard minimal yaitu, terdiri atas Depkes RI, 1996 : 1. Timbang berat badan dan pengukuran tinggi badan suatu teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan untuk menilai suatu status gizi ibu. 2. Pemeriksaan tekanan darah 3. Pemeriksaan Hb 4. Pemeriksaan tinggi fundus uteri 5. Pemberian tetanus toksoid TT dua kali selama hamil 6. Pemberian tablet zat besi Fe minimal 90 tablet selama hamil. Antenatal-care merupakan kegiatan pemeriksaan ibu dan janin selama kehamilan yang dilakukan secara teratur. Pemeriksaan antenatal pertama kali biasanya dilakukan pada bulan pertama kehamilan, selanjutnya periksa ulang 1 kali sebulan dan periksa ulang 1 kali setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan. Jadwal pemeriksaan antenatal adalah sebagai berikut: a. Trimester I dan II 1. Setiap bulan sekali 2. Di ambil data tentang laboratorium 3. Pemeriksaan Ultrasonografi 4. Nasehat Diet : - Empat sehat lima sempurna - Protein ½ grKg berat badan ditambah satu telorhari 5. Observasi : - Penyakit yang dapat mempengaruhi kehamilan - Komplikasi kehamilan Viktor: Analisis Faktor Risiko Pada Kelahiran Mati Di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2005-2006, 2007. USU e-Repository © 2008 6. Rencana : - Pengobatan penyakit - Menghindari terjadinya komplikasi kehamilan - Imunisasi tetanus I b. Trimester III 1. Setiap seminggu atau dua minggu sampai ada tanda kelahiran tiba 2. Evaluasi data laboratorium untuk melihat hasil pengobatan 3. Diet empat sehat lima sempurna 4. Pemeriksaan ultrasonografi 5. Imunisasi tetanus II 6. Observasi : - Penyakit yang menyertai kehamilan - Komplikasi hasil trimester ketiga - Berbagai kelainan kehamilan trimester III 7. Nasehat dan petunjuk tentang: - Tanda inpartu - Kemana harus datang untuk melahirkan Frekuensi kunjungan masing-masing ibu hamil berbeda-beda tergantung pada keadaan masing-masing ibu hamil keluhan-keluhan. Tujuan pengawasan antenatal ialah menyiapkan sebaik-baiknya fisik dan mental ibu hamil, serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan, persalinan dan masa nifas sehingga keadaan ibu pada saat postpartum dalam keadaan sehat dan normal, tidak hanya fisik akan tetapi juga mental. Ini berarti dalam antenatal-care harus diusahakan agar: Viktor: Analisis Faktor Risiko Pada Kelahiran Mati Di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2005-2006, 2007. USU e-Repository © 2008 1. Adanya kelainan fisik atau psikologik harus ditemukan dini dan diobati 2. Wanita melahirkan tanpa kesulitan dan bayi yang dilahirkan sehat fisik maupun mental Depkes RI, 1990.

2.4.2. Pengawasan Terhadap Kehamilan Risiko Tinggi High Risk