sebanyak 36 responden 53,7 sedangkan lengkap sebanyak 31 responden 46,3. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara fasilitas
pelayanan kesehatan dengan kelahiran mati dengan nilai p0,05. Pada tabel 4.4 dapat di lihat bahwa persentase kelahiran mati pada kelompok
kasus terbanyak berdasarkan penolong persalinan adalah bukan di tolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 53 responden 79,1 sedangkan di tolong oleh tenaga kesehatan
sebanyak 14 responden 20,9. Hasil uji statistik menunjukkan ada hubungan signifikan dengan nilai p0,05, artinya terdapat hubungan bermakna penolong
persalinan dengan kelahiran mati dan nilai OR = 5,60, berarti bahwa risiko untuk mengalami kelahiran mati 5,60 kali lebih besar jika ditolong tidak oleh tenaga
kesehatan dibanding responden yang di tolong oleh tenaga kesehatan. Tabel 4.4 menunjukkan bahwa persentase kelahiran mati pada kelompok
kasus terbanyak berdasarkan jarak rumah ke tempat persalinan adalah kategori jauh yaitu sebanyak 43 responden 64,2 sedangkan kategori dekat
≤ 3000meter yaitu sebanyak 24 responden 35,8. Hasil uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan
signifikan dengan nilai p0,05.
4.4. Analisis Multivariat
Analisis multivariat bertujuan untuk melihat beberapa variabel yang secara bersama-sama berhubungan dengan kelahiran mati. Pada penelitian ini dipergunakan
uji regresi logistik berganda untuk mencari faktor risiko yang paling dominan terhadap kelahiran mati.
Viktor: Analisis Faktor Risiko Pada Kelahiran Mati Di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2005-2006, 2007. USU e-Repository © 2008
Dalam penelitian ini terdapat 9 sembilan variabel penelitian yaitu kunjungan K-1, kunjungan K-4, paritas, anemia, riwayat penyakit ibu, riwayat persalinan,
fasilitas pelayanan kesehatan, penolong persalinan dan jarak rumah ke tempat persalinan.
Hasil uji chi-square antara variabel independen dengan dependen ternyata ada 7 tujuh variabel yang memiliki nilai p0,05 yaitu variabel kunjungan K-1,
kunjungan K-4, paritas, anemia, riwayat penyakit ibu, riwayat persalinan, dan penolong persalinan. Hasil dari uji regresi logistik berganda dapat di lihat pada tabel
4.5 di bawah ini.
Tabel 4.5 Identifikasi Variabel Dominan Penyebab Kelahiran Mati
Di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2007
Variabel Nilai B
Nilai OR
Ajusted p
CI 95 dari OR Ajusted
Kunjungan K-4 1,289
8,076 3,628
0,004 1,492 – 8,824
Paritas 0,513
9,326 1,670
0,002 1,202 – 2,321
Riwayat Penyakit Ibu 1,409
10,363 4,094
0,001 1,736 – 9,656
Penolong Persalinan 1,744
14,741 5,721
0,000 2,349 – 13,938
Konstanta -3,313 21,638
0,036 0,000
Overall Percentage = 73,9 Pada tabel 4.5 di atas didapatkan persamaan regresi logistik dalam bentuk
sebagai berikut : Ln Y = - 3,313 + 1,289Kunjungan K-4 + 0,513paritas + 1,409riwayat penyakit
ibu + 1,744penolong persalinan.
Viktor: Analisis Faktor Risiko Pada Kelahiran Mati Di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2005-2006, 2007. USU e-Repository © 2008
Dari persamaan regresi diatas dapat diketahui bahwa adanya kunjungan K-4, paritas, riwayat penyakit ibu dan penolong persalinan maka akan menyebabkan
peningkatan kelahiran mati. Variabel dengan Odds Ratio terbesar merupakan variabel paling dominan berisiko terhadap kelahiran mati yaitu penolong persalinan OR =
5,721, CI = 2,349 – 13,938. Selain itu, variabel berisiko lainnya adalah riwayat penyakit ibu p =0,002,
kunjungan K-4 p = 0,004, dan paritas p = 0,002 sehingga diperkirakan keeratan hubungan faktor risiko terhadap kelahiran mati sebesar 73,9.
Viktor: Analisis Faktor Risiko Pada Kelahiran Mati Di Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2005-2006, 2007. USU e-Repository © 2008
BAB 5 PEMBAHASAN