Kesimpulan Saran HASIL PENELITIAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Penambahan tepung biji nangka, tepung kacang merah dan tepung pisang dalam pembuatan biskuit memberi pengaruh yang berbeda nyata terhadap penilaian organoleptik baik dari segi aroma, rasa dan tekstur, tapi tidak memberi pengaruh yang berbeda nyata pada penilaian organoleptik dalam segi warna. Ini dikarenakan karakteristik tepung yang digunakan tidak memiliki perbedaan warna yang signifikan, sedangkan karakteristik aroma, rasa dan tekstur dari masing- masing tepung yang digunakan memiliki perbedaan yang mencolok. 2. Berdasarkan indikator rasa, warna dan tekstur biskuit yang dimodifikasi dengan tepung biji nangka, tepung kacang merah dan tepung pisang yang disukai panelis adalah biskuit dengan perbandingan tepung sebesar 4:4:7. Sedangkan dari indikator aroma, biskuit yang disukai panelis adalah biskuit dengan perbandingan tepung sebesar 4:7:4. 3. Penambahan tepung biji nangka, tepung kacang merah dan tepung pisang memberikan sumbangan protein, zat besi dan energi. Biskuit yang memiliki kandungan zat besi, protein dan energi tertinggi adalah biskuit yang dimodifikasi tepung biji nangka, tepung kacang merah dan pisang dengan perbandingan 4:7:4 Universitas Sumatera Utara dengan zat besi sebesar 2,8 mg, protein sebesar 9,7 gram, dan energi sebesar 420,7 kkal yang memberikan sumbangan energi, protein dan zat besi sebesar 15,7, 14,7, dan 18,7 dari kebutuhan energi, protein dan zat besi total remaja putra usia 16-18 tahun, dan sebesar 19,8, 16,5 dan 10,8 dari kebutuhan energi, protein dan zat besi total remaja putri usia 16-18 tahun.

6.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, hal yang dapat disarankan adalah : 1. Agar biskuit tepung biji nangka, tepung kacang merah dan tepung pisang ini dapat dimanfaatkan oleh keluarga sebagai makanan bergizi untuk memenuhi kebutuhan energi, zat besi, dan protein pada remaja putra dan putri hingga dewasa sekaligus sebagai makanan ringan di saat waktu luang, atau jeda sebelum mengonsumsi makanan berat, karena mengandung zat gizi yang diperlukan tubuh. 2. Perlu dilakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pembuatan biskuit dengan penambahan tepung biji nangka, tepung kacang merah dan tepung pisang, sehingga diharapkan dapat menjadi peluang usaha dalam variasi dan alternatif biskuit. 3. Perlu dilakukan pengolahan lebih lanjut dalam pembuatan tepung biji nangka, tepung kacang merah dan tepung pisang untuk melihat daya simpan masing- masing tepung. Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA ACCSCN Administrative Committee on CoordinationSub-Committee on Nutrition., 2000. 4 th report on the world nutrition situation: Nutrition Throughout The Life Cycle. Geneva: ACCSCN. Achmad Fadillah, dkk., 2008. Pengembangan Produk Turunan Nangka Melalui Pemanfaatan Biji Nangka Sebagai Bahan Baku Varonyil Variasi Roti Unyil yang Sehat. Bogor : Departemen Agribisnis. Almatsier, Sunita., 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama Umum. Anonim., 2013. Manfaat Makan Kacang Merah. http:alvista.comkesehatan10- manfaat-makan-kacang-merah . Diakses pada 07 April 2015. Arisman., 2010. Gizi dalam Daur Kehidupan : Buku Ajar Ilmu Gizi Edisi Kedua. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Astawan, Made., 2008. Biskuit merupakan Makanan Tepat untuk Buka Puasa. http:portal.cbn.net.idcbprtlcybermeddetail.aspx?x=Nutritiony=cybermed |0|0|6|467 diakses 27 April 2015 Astawan, Made., 2009. Sehat dengan Hidangan Kacang dengan Biji-bijian Edisi Pertama. Jakarta : Penebar Swadaya. Universitas Sumatera Utara Beard, J.L., 2000. Iron Requirements in Adolescent Females. J Nutr 2000, 130, 440S- 442S. Briawan. Dodik., 2014. Anemia : Masalah Gizi pada Remaja Wanita. Jakarta : Buku Kedokteran EGC. Brown, A,. 2000. Understanding Food: Principles and Preparation. Belmount : Wadsworth Inc. Departemen Kesehatan RI., 2009. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta : Bhratara Karya Aksara. Devi, Nurmala., 2012. Gizi Anak Sekolah. Jakarta : Buku Kompas. Frewin, R., Henson, A., Provan, D., 1997. ABC of Clinical Hematology: Iron Deficiency Anemia, BMJ, 1997, 314-360. Hallberg, L., 2001. Perspectives on Nutritional Iron Deficiency. Geneva : Department of Nutrition, WHO. Hoffbrand, V.A., E.J. Pettit., dan H.A. Moss., 2006. Kapita Selekta Hematologi Edisi Revisi. Jakarta : EGC. Krummerl, D. A., Kris- Etherton, P.M., 1996. Nutrition in women’s health. Maryland : Aspen Publishers. Universitas Sumatera Utara Manley, D., 2000. Technology of Biscuits, Crackers, and Cookies Third Edition, Cambridge : Woodhead Publishing Limited. Matz, S. A. 1978. Bakery Technology and Egineering, Connecticut : The AVI Publishing Co.Inc. Moehji, Sjahmien., 2000. Ilmu Gizi dan Diet. Jakarta : Bharata Karya Aksara.. Nuraini, Dini Nuris., 2011. Aneka Manfaat Biji-bijian. Yogyakarta : Gava Media. Permaesih, D., Herman, S., 2005. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anemia pada Remaja. Buletin Panel Kesehatan, 334 : 162-171 Persatuan Ahli Gizi Indonesia. 2009. Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Jakarta : Kompas Gramedia. Pudjiadi, S., 2000. Ilmu Gizi Klinis pada Anak Edisi Keepat. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Rahayu, W.P., 1998. Diktat Penuntun Praktikum Penilaian Organoleptik. Bogor : Fakultas Teknologi Pertanian Bogor. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Rukmana, R., 2009. Buncis. Yogyakarta : Kanisius. Sari, K. T., 2012. Pemanfaatan Tepung Biji Nangka Sebagai Substitusi Pembuatan Kudapan Berbahan Dasar Tepung Terigu untuk PMT pada Balita. Skripsi, Jurusan Ilmu Kesmas, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang, Semarang. Universitas Sumatera Utara Standar Nasional Indonesia., 1992. Syarat Mutu Biskuit. Jakarta : Departemen Perindustrian RI. Subagdjo, A., 2007. Manajemen Pengolahan Kue dan Roti Edisi Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu. Sulistyoningsih, Hariyani., 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta : Graha Ilmu. Susiwi, S., 2009., Penilaian Organoleptik. Jurusan Pendidikan Kimia. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung. UN-SCN United Nation-Standing Committee on Nutrition., 2004. 5 th Report on The World Nutrition situation. Geneva : UN-SCN. Utami, Suriyani., 2012. Pengaruh Penambahan Tepung Pisang Kepok Terhadap Daya Terima Biskuit Sebagai Alternatif Makanan Tambahan Anak Sekolah. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sumatera Utara. Medan. WHO., 2008. Worldwide Prevalence of Anemia 1993-2005 WHO Global Database on Anemia. Ed. Benoist et al. http: www.who.intworldwide-prevalence-of- anemia-9305.pdf diakses 3 Maret 2015 Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi WNPG X., 2012. Angka Kecukupan Gizi dan Acuan Label Gizi Indonesia. Jakarta: WNPG. Winarno, F. G., 2004. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Universitas Sumatera Utara Yaumi, H., 2010. Penambahan Tepung Kacang Merah dalam Pembuatan Donat dan Daya Terimanya. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat.Universitas Sumatera Utara. Medan. Yunarni., 2012. Studi Pembuatan Bakso Ikan dengan Tepung Biji Nangka Artocarpus Heterophyllus Lamk. Makassar: Universitas Hasanudin Makasar. Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 FORMULIR UJI KESUKAAN UJI HEDONIK Nama : Umur : Jenis Kelamin : Petunjuk Penilaian Ujilah sampel satu persatu dengan sebaik-baiknya dan nyatakan pendapat anda tentang apa yang dirasakan oleh indera dengan mengisi tabel dibawah ini dengan skor berikut : Suka : 3 Kurang Suka : 2 Tidak Suka : 1 Indikator Sampel A1 A2 A3 Rasa Aroma Warna Tekstur Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Hasil Analisa Biskuit No. Parameter Kode Metode A 1 A 2 A 3 1. Protein g 7,61 9,70 7,08 Kjeldahl 2. Zat Besi mg 2,2 2,3 2,15 Spektrofotometri 3. Energi kkal 418,4 420,7 410,6 Perhitungan Medan, 20 Mei 2015 Universitas Sumatera Utara Lampiran 3 Rekapitulasi Data Skor Hasil Penilaian Organoleptika Panelis Terhadap Aroma Biskuit yang Dimodifikasi Tepung Biji Nangka, Tepung Kacang Merah, dan Tepung Pisang No Nama Panelis Jenis Kelamin Umur Perlakuan Total Penelis A 1 A 2 A 3 Yi Y 2 ij Yi 2 1 Annisa 1 20 1 3 2 6 14 36 2 Artika Sari 1 21 1 3 3 7 19 49 3 Malta Indah 1 22 3 3 2 8 22 64 4 Rolen 1 22 3 3 3 9 27 81 5 Rodhia R. 1 22 3 3 3 9 27 81 6 Jumirsa H. 1 22 3 3 3 9 27 81 7 Nia Sylviana 1 21 3 3 3 9 27 81 8 Athira D. 1 21 3 3 3 9 27 81 9 Elvira D. 1 21 2 3 3 8 22 64 10 Asih Monica 1 21 2 3 2 7 17 49 11 Daniel Tasmi 2 21 2 3 2 7 17 49 12 Janni 1 22 2 3 2 7 17 49 13 Ervina F. 1 22 2 3 2 7 17 49 14 Roma C. 1 22 2 3 2 7 17 49 15 Elisabeth P. 1 22 2 3 3 8 22 64 16 Serani 1 22 2 3 3 8 22 64 17 Jumaida Sari 1 21 2 3 3 8 22 64 18 Wicaksono 2 21 2 3 2 7 17 49 19 Erista M. 1 20 2 3 2 7 17 49 20 Sri Dewi 1 21 3 2 2 7 17 49 21 Rini Puspita 1 22 3 2 1 6 14 36 22 Mustafa K. 2 22 3 2 1 6 14 36 23 Dominika 1 24 3 2 3 8 22 64 24 Nurhalis S. 1 21 3 2 3 8 22 64 25 Jenny Feby 1 22 3 2 3 8 22 64 26 Putri Wella S 1 21 2 2 3 7 17 49 27 Agustina P. 1 21 2 2 2 6 12 36 28 Meilin N. 1 27 2 2 2 6 12 36 Universitas Sumatera Utara 29 Vernando A 2 20 2 2 2 6 12 36 30 Surya Budi 2 20 2 2 3 7 17 49 Yi 70 79 73 222 1672 Y 2 ij 174 215 189 578 Yi 2 4900 6241 5329 22201 Rata-rata 2,33 2,63 2, 43

a. Varians

Dokumen yang terkait

Uji Daya Terima Roti Tawar Dengan Modifikasi Tepung Jagung dan Kentang dan Kontribusinya Terhadap Kecukupan Energi Pada Anak SD

10 100 138

Uji Daya Terima dan Nilai Gizi Biskuit Yang Dimodifikasi Dengan Tepung Kacang Merah

20 124 124

Analisis Energi dan Protein Serta Uji Daya Terima Biskuit Tepung Labu Kuning dan Ikan Lele

9 64 154

Perbandingan Berat Kacang Kedelai Tergerminasi dan Biji Nangka dan Konsentrasi Ragi pada Pembuatan Tempe

0 29 76

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG SINGKONG TERFERMENTASI DAN TEPUNG KACANG MERAH TERHADAP KADAR PROTEIN, KADAR SERAT, Pengaruh Substitusi Tepung Singkong Terfermentasi Dan Tepung Kacang Merah Terhadap Kadar Protein, Kadar Serat, Dan Daya Terima Cake.

0 1 18

PENGARUH SUBSTITUSI TEPUNG SINGKONG TERFERMENTASI DAN TEPUNG KACANG MERAH TERHADAP KADAR PROTEIN, KADAR SERAT, DAN DAYA Pengaruh Substitusi Tepung Singkong Terfermentasi Dan Tepung Kacang Merah Terhadap Kadar Protein, Kadar Serat, Dan Daya Terima Cake.

0 14 11

Daya Terima Biskuit dengan Modifikasi Tepung Biji Nangka, Tepung Kacang Merah dan Tepung Pisang serta Kontribusinya terhadap Kecukupan Energi, Protein dan Zat Besi Remaja

1 2 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biskuit - Daya Terima Biskuit dengan Modifikasi Tepung Biji Nangka, Tepung Kacang Merah dan Tepung Pisang serta Kontribusinya terhadap Kecukupan Energi, Protein dan Zat Besi Remaja

0 1 24

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Daya Terima Biskuit dengan Modifikasi Tepung Biji Nangka, Tepung Kacang Merah dan Tepung Pisang serta Kontribusinya terhadap Kecukupan Energi, Protein dan Zat Besi Remaja

0 0 10

Daya Terima Biskuit dengan Modifikasi Tepung Biji Nangka, Tepung Kacang Merah dan Tepung Pisang serta Kontribusinya terhadap Kecukupan Energi, Protein dan Zat Besi Remaja

0 1 16