45 Sedangkan adanya pengaruh dari luar individu itu juga bersifat
wajar, maksudnya selain keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa faktor internal, maka faktor eksternal pun turut mempengaruhi,
hal ini dikarenakan baik buruknya hasil belajar siswa akan didukung pula dari baik buruknya lingkungan tempat siswa belajar.
Untuk itu faktor-faktor di atas dalam hal ini sering saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Sebagai contoh: seorang
siswa yang berintelegensi tinggi faktor internal umunya akan mendapat dorongan positif dari orang tuanya maupun lingkungannya
faktor eksternal. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah sesuatu yang
telah dicapai seseorang atau sekelompok melalui usaha yang telah dilakukan atau kegiatan belajar yang dapat diukur dan dinilai.
b. Macam-macam Hasil Belajar
Kingsley membagi hasil belajar menjadi tiga macam yaitu, “Keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan
cita-cita”.
50
Gagne membagi hasil belajar menjadi lima kategori yaitu: “Informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap,
keterampilan motoris”.
51
Informasi verbal diperoleh sebagai hasil belajar disekolah dan juga dari kata-kata yang diucapkan orang dari
membaca dan lain-lain. Keterampilan intelektual didapat dari berinteraksi dengan lingkungannya melalui penggunaan simbol-simbol
atau gagasan. Strategi kognitif digunakan siswa apabila ia ingin memilih dan mengubah perhatian, pola belajar, ingatan dan proses
berpikir dalam memecahkan masalah. Sikap terutama sikap sosial yang muncul dapat mempengaruhi perilaku seseorang terhadap benda-
benda. Menggunakan alat distilasi dalam pembelajaran kimia merupakan contoh dari keterampilan motoris yang digabung dengan
50
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008, cet. XI, h. 22
51
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar………..h. 22
46 keterampilan intelektual karena keterampilan motoris tidak hanya
mencakup kegiatan fisik saja. Abu Ahmadi dalam bukunya mengungkapkan ada beberapa
faktor yang mempengaruhi hasil belajar secara langsung maupun tidak langsung. Faktor-faktor tersebut digolongkan menjadi tiga macam,
yaitu: a. Faktor-faktor Stimulus belajar, mencakup panjangnya bahan
pelajaran, kesulitan bahan pelajaran, berat ringannya tugas, dan suasana lingkungannya eksternal.
b. Faktor-faktor metode belajar, mencakup kegiatan berlatih, resitasi dalam belajar, pengenalan tentang hasil-hasil belajar, bimbingan
dalam belajar, dan kondisi-kondisi intensif. c. Faktor-faktor individual, mencakup usia Kronologis, perbedaan
jenis kelamin, pengalaman sebelumnya kapasitas mental, kondisi kesehatan, jasmani, kondisi kesehatan rohani, dan motivasi.
Berdasarkan definisi-definisi yang dikemukakan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar merupakan suatu perubahan dalam
tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada
tingkah laku yang lebih buruk. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian,
baik fisik maupun psikis, seperti: perubahan dalam pengertian, pemecahan masalah atau berfikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan,
ataupun sikap. Berdasarkan urian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi merupakan tingkah laku yang dimiliki individu sebagai
akibat dari pengalaman dan proses belajar yang ditempuh. Hasil belajar adalah kemampuan yang telah dicapai oleh seseorang yang
menyebabkan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari pengalaman atau latihan yang dijalani. hasil belajar ditunjukkan dengan nilai tes
yang diberikan oleh guru sebagai tujuan pengajaran. Hasil belajar juga merupakan kemampuan yang didapatkan dari
proses perubahan tingkah laku yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Ketiga kemampuan ini merupakan
Minded
47 Integrity, artinya kemampuan ini dapat diperoleh melalui suatu proses
pembelajaran. Dalam arti bahwa kemampuan sebagai konsekuensi pembelajaran merupakan indicator untuk mengetahui hasil belajar.
IPS Pada dasarnya, disiplin-disiplin ilmu sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi dan sebagainya adalah sumber utama
pendidikan untuk ilmu-ilmu sosial. Materi pendidikan adalah apa yang dipelajari siswa untuk mencapai tujuan pendidikan, yaitu tujuan
kurikulum imu-ilmu sosial, termasuk dalam pengertian materi ini adalah substansi dan proses yang berasal dari disiplin-disiplin ilmu
sosial. Pendidikan ilmu-ilmu sosial tidak hanya berhubungan
dengan pengajaran materi ilmu-ilmu sosial. Melainkan juga berkitan dengn materi pendidikan yang di ajarkan
dalam rangka mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu sesuai dengan tujuan yang akan dikembangkan
dari luar disiplin ilmu dan umumnya materi tersebut digunakan untuk mengembangkan nilai, sikap, dan
moral siswa. Realita kehidupan dimasyarakat atau pada suatu bangsa, disebuah Negara hendaklah dijadikan
materi dasar dalam pendidikan iilmu-ilmu sosial yang terus dikembangkan untuk berbagai aspek.
52
Ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya
ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan
itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan. Berdasarkan definisi-defenisi di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa hasil belajar IPS adalah kemampuan yang didapatkan dari proses belajar yang menyebabkan perubahan tingkah laku yang
meliputi aspek kognitif, afektif dan aspek psikomotorik melalui latihan dan pengalamn yang menghasilkan perubahan dalam bidang IPS, baik
dalam segi kemampuan berfikir logis atau dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-sehari.
52
Nana Supriatna,M.ed Pendidikan IPS Bandung: UPI Press h.95
48
B. Kerangka Berpikir
Pelajaran IPS adalah pelajaran yang abstrak, sehingga IPS merupakan pelajaran yang sangat sulit untuk dipahami yang mengakibatkan banyak siswa
yang kurang tertarik dengan IPS. seorang siswa diharapkan akan giat dan tekun belajar IPS jika dia merasakan manfaat dan kegunaan memiliki
pengetahuan IPS, baik dalam pelajaran disekolah maupun dalam kehidupan sehari-hari
Sikap siswa terhadap pelajaran IPS tidak lepas dari minat dan perhatian siswa terhadap IPS, jika seorang siswa menaruh minat dan merasa
tertarik dengan pelajarn IPS, maka dia akan beraksi positif terhadap pelajaran ips. sebaliknya jika ia merasa tidak tertarik pada IPS, maka ia memiliki reaksi
negatif terhadap pelajaran IPS, sehingga siswa merasa bosan terhadap pelajaran IPS .
Sikap merupakan faktor internal psikologis yang sangat berperan dalam proses belajar. seseorang akan tekun belajar atau tidak sangat
tergantung pada sikap yanga ada apada dirinya. dengan demikian sikap seorang siswa terhadap pelajaran IPS dapat mempengaruhi prestasi belajarnya,
sehingga salah satu sebab terjadinya kemerosotan prestasi belajar IPS di sekolah dapat diakibatkan oleh sikap siswa terhadap pelajaran IPS yang
diajarkan disekolah.
C. Pengajuan Hipotesis
Ho : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap siswa terhadap
mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK 05 Attaqwa Kebalen
Ha : Adanya hubungan yang signifikan antara sikap siswa terhadap mata
pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK 05 Attaqwa Kebalen