22 kemampuan, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan
kejenjang pendidikan yang lebih tinggi”.
18
Tujuan yang dikemukan oleh Etin tersebut di atas, mengharapkan agar siswa mampu mengembangkan kemampuan dan
sikap yang rasional dalam menanggapi kenyataan atau permasalahan serta perubahan yang tak menentu seperti yang terjadi dalam
perkembangan masyarakat Indonesia maupun masyarakat dunia baik yang terjadi pada masa lampau, masa kini atau pun masa yang akan
datang. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa IPS
adalah suatu mata pelajaran yang mengkaji kehidupan sosial yang bahannya didasarkan pada kajian sejarah, geografi, sosiologi,
antropologi dan tatanegara.
2. Pembelajaran IPS a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan kewajiban bagi setiap manusia, karena sebagai makhluk sosial dan berbudaya memerlukan perkembangan
yang baik antara dirinya dan lingkungannya.Sehingga dengan belajar manusia dapat mengembangkan dirinya. Belajar didefinisikan “suatu
proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri
dalam interaksi dengan lingkungannya”.
19
Menurut Gagne belajar adalah “suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman “,
sedangkan menurut Henry E. Garret “belajar merupakan proses yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama melalui latihan maupun
pengalaman yang membawa perubahan diri dan perubahan cara mereaksi terhadap suatu perangsang tertentu”.
18
Eti Solihatin, Raharjo, Cooperative Learning Analisis Model Pengajaran IPS, Jakarta: Bumi Aksara, 2007, h. 15
19
Drs,Sumardi Surya Brata, Psikologi Pendidikan. Jakarta: Tarsito, 1996, cet. Ke-1, h. 2.
23 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam
interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, efektif dan psikomotorik.
1 Ciri – ciri Belajar
Hakikat belajar adalah perubahan tingkah laku, maka ada beberapa perubahan tertentu yang dimasukkan ke dalam ciri-ciri
belajar, yaitu: 1 Perubahan yang terjadi secara sadar
Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan itu atau sekurang-kurangnya
individu telah merasakan telah terjadi adanya perubahan dalam dirinya.
2 Perubahan dalam belajar bersifat fungsional Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri
individu berlangsung terus-menerus dan tidak statis. 3 Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif
Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu selalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu
yang lebih baik dari sebelumnya
4 Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara Perubahan yang terjadi dalam belajar bersifat menetap
atau permanen.Ini berarti perubahan yang terjadi setelah belajar bersifat menetap.
5 Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah Perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujuan yang
ingin dicapai. 6 Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku
Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar meliputi perubahan tingkah laku.
Jika seseorang belajar sesuatu, sebagai hasilnya akan mengalami perubahan tingkah laku secara menyeluruh
dalam sikap kebiasaan, keterampilan, pengetahuan dan sebagainya.
20
2 Tipe – tipe Belajar
Dalam buku The Condition of Learning
Gagne mengemukakan delapan tipe belajar, yang membentuk suatu
20
Sumardi Surya Brata,op,cit,h.3-8
24 hierarki dari yang paling sederhana sampai dengan yang paling
kompleks, yaitu: a Belajar tanda-tanda atau signal learning. Individu
belajar mengenal dan memberi respon kepada tanda- tanda.
b Belajar perangsang-jawaban atau stimulus-respons
learning. Belajar
ini merupakan
upaya untuk
membentuk hubungan antara perangsang dengan jawaban.
c Rantai perbuatan atau chaining.
Individu belajar melakukan rentetan kegiatan yang membentuk satu
kesatuan. d Hubungan verbal atau verbal association. Hubungan
verbal berbentuk hubungan bahasa. e Belajar membedakan atau discrimination learning.
Individu belajar melihat perbedaan dan juga persamaan sesuatu benda dengan yang lainnya.
f Belajar konsep atau concept learning. Tipe belajar ini menyangkut pemahaman dan penguasaan konsep.
Dengan menguasai konsep siswa dapat membedakan hal-hal baru yang diperoleh dalam belajar.
g Belajar aturan-aturan atau rule learning. Individu belajar aturan-aturan yang ada di masyarakat, di
sekolah, di rumah ataupun aturan perdagangan, pemerintahan bahkan ilmu pengetahuan.
h Belajar pemecahan masalah atau problem solving learning.
Dalam kegiatan belajar ini individu dihadapkan kepada masalah-masalah yang harus
dipecahkan
21
.
3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Secara global faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ada tiga macam, yaitu:
a Faktor internal faktor dari dalam siswa yakni aspek fisiologis kondisi jasmani yang menandai tingkat
kebugaran organ-organ dan sendi-sendi yang dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam
mengikuti pelajaran, dan aspek psikologis kondisi rohani yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan
pembelajaran siswa, dalam kondisi rohani sisdwa terdiri
21
Pupuh Faturrahman,Strategi Belajar Dan Mengajar.Bandung:CV Alfabeta,2005,h,20- 22
25 dari lima faktor, yakni: a tingkat kecerdasan siswa, b
sikap siswa, c bakat siswa, d minat siswa, e motibasi siswa.
b Faktor eksternal faktor dari luar siswa, yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa baik lingkungan sosial maupun
non sosial. c Faktor pendekatan belajar
Yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan
pembelajaran materi-materi pelajaran. Jadi karena pengaruh faktor-faktor tersebut di atas, muncul siswa yang
berkemampuan tinggi, rendah atau gagal sama sekali. Dalam hal ini seorang guru mampu mengantisipasi
munculnya gejala kegagalan dengan berusaha dan mengatasi faktor yang menghambat pelajaran.Jika guru
dapat mengatasi hal tersebut maka tidak mungkin dalam pembelajaran menghasilkan perubahan yang khas yaitu
hasil belajar yang diperoleh siswa.
22
b. Pembelajaran IPS