Penelitian yang Relevan KAJIAN PUSTAKA

c. Variabel variance return berpengaruh negatif signifikan . Hal ini menunjukkan bahwa jika variance return naik maka holding period akan turun.

C. Kerangka Pikir

1. Pengaruh Transaction Cost terhadap Holding Period

Transaction Cost Biaya Transaksi adalah biaya yang timbul akibat adanya transaksi saham. Menurut Fabozzi 1999 biaya transaksi meliputi biaya komisi, biaya pelaksanaan, dan biaya peluang yang dapat dikelompokkan menjadi komponen biaya tetap dan biaya variabel. Karena adanya komponen biaya transaksi yang sulit diukur, maka ditetapkan suatu ukuran yang dapat mencerminkan biaya transaksi tersebut melalui perhitungan bid-ask spread. Bid-ask spread adalah perbedaan harga tertinggi yang dibayarkan seorang pembeli dengan harga terendah yang bersedia ditawarkan oleh penjual. Penentuan besarnya bid-ask spread adalah sebagai kompensasi untuk menutupi adanya tiga jenis biaya yaitu biaya komisi, biaya pelaksanaan, dan biaya peluang. Jadi, bid-ask spread merupakan biaya ditambah dengan margin yang diinginkan bagi investor, sehingga investor yang menghadapi spread yang besar akan cenderung untuk menahan sahamnya lebih lama sampai mencapai tingkat return yang diharapkan, dimana return tersebut dapat menutupi semua biaya yang dikeluarkan termasuk margin yang diinginkan. Dengan demikian transaction cost berpengaruh positif terhadap holding period saham.

2. Pengaruh Market Value terhadap Holding Period

Market value adalah harga pasar dari suatu barang yang disetujui oleh pembeli dan penjual. Market value adalah variabel yang selalu diperhatikan oleh investor. Nilai market value adalah harga saham penutupan akhir tahun dikalikan jumlah saham yang beredar per akhir tahun. Perusahaan besar dianggap mempunyai risiko lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan kecil karena perusahaan besar dianggap lebih mempunyai akses ke pasar modal. Di Bursa Efek Indonesia kebanyakan investor masih menganggap perusahaan besar lebih stabil keuangannya serta didukung oleh analis-analis kompeten sehingga mampu menghasilkan laporan dan informasi keuangan yang memperpendek jarak pengharapan investor dengan yang sebenarnya terjadi di perusahaan. Hal ini memungkinkan investor membutuhkan lebih sedikit portofolio penyeimbang kembali dengan saham perusahaan besar dan rata-rata waktu kepemilikannya akan lebih panjang. Dengan demikian market value berpengaruh positif terhadap holding period saham.

3. Pengaruh Laba Per Lembar Saham terhadap Holding Period

Laba Per Lembar Saham adalah besarnya bagian laba suatu periode untuk setiap lembar saham biasa yang beredar dalam periode tersebut. Laba Per Lembar Saham perusahaan yang meningkat akan menarik investor untuk membeli saham-saham tersebut karena investor menilai bahwa kinerja perusahaan tersebut baik. Tingginya Laba Per Lembar Saham suatu perusahaan mengindikasikan kemampuan dan keberhasilan perusahaan meningkatkan kesejahteraan bagi pemegang saham. Jika informasi laba per lembar saham memberi kabar buruk maka investor akan cenderung memperpendek lama kepemilikan sahamnya, demikian juga sebaliknya. Dengan demikian Laba Per Lembar Saham berpengaruh positif terhadap holding period saham.

D. Paradigma Penelitian

t 1 t 2 t 3 Keterangan: TC = Variabel Independen Transaction Cost MV = Variabel Independen Market Value LPS = Variabel Independen Laba Per Lembar Saham HP = Variabel Dependen Holding Period Saham t 1 , t 2 , t 3 = Uji t hitung pengujian parsial TC MV LPS HP

E. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah dan uraian di atas, maka hipotesis pada penelitian ini adalah : Ha 1 : Transaction cost mempunyai pengaruh positif terhadap holding period saham. Ha 2 : Market value mempunyai pengaruh positif terhadap holding period saham. Ha 3 : Laba per lembar saham mempunyai pengaruh positif terhadap holding period saham. 37

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian correlation research, yaitu penelitian yang bertujuan mengidentifikasi variabel-variabel dalam situasi tertentu yang memengaruhi suatu fenomena yang sedang diamati Ghozali, 2011. Desain penelitian berdasarkan tingkat kejelasan kedudukan variabelnya termasuk penelitian asosiatif hubungan, dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih Umar, 2005. Berdasarkan jenis data dan analisisnya, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang menggunakan data yang berbentuk angka pada analisis statistik, karena data yang akan digunakan untuk menganalisis pengaruh antar variabel dinyatakan dengan angka atau skala numerik Kuncoro, 2003. Jenis hubungan dalam penelitian ini adalah hubungan sebab akibat kausal karena bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas transaction cost, market value, dan laba per lembar saham terhadap variabel terikat holding period saham.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia selama periode 2010-2013. Data yang