ini adalah variabel spread berpengaruh positif atau searah terhadap holding period.
b. Pengaruh market value terhadap holding period saham.
Hasil analisis statistik untuk variabel market value diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 2,145. Hasil statistik uji t untuk variabel
market value diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,035, lebih kecil dari toleransi kesalahan
α = 0,05. Dapat disimpulkan bahwa market value berpengaruh positif dan signifikan terhadap holding period
saham, sehingga hipotesis kedua diterima. Variabel market value dapat dijadikan sebagai indikator bagi para investor dalam
berinvestasi karena jika market value meningkat maka holding period saham juga meningkat, atau investor berani menahan saham
yang dibelinya lebih lama. Investor akan lebih tertarik berinvestasi dan menahan sahamnya lebih lama di perusahaan yang memiliki
market value yang besar karena prospek saham lebih terjamin. Hasil penelitian ini konsisten sejalan dengan penelitian
terdahulu yang dilakukan oleh Dinar Ayu, dkk 2012. variabel market value dinyatakan memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap holding period saham biasa dengan arah yang positif. Hasil ini ditunjukkan dari nilai signifikansi market value yang lebih kecil
dari alpha 0,000 0,05 dengan nilai t hitung sebesar 5,680. Hal ini mengindikasikan bahwa kenaikan nilai market value akan
berdampak pada peningkatan holding period saham biasa.
c. Pengaruh laba per lembar saham terhadap holding period
saham.
Hasil analisis statistik untuk variabel laba per lembar saham diketahui bahwa nilai t hitung sebesar 0,651. Hasil statistik uji t
untuk variabel laba per lembar saham diperoleh nilai signifikansi sebesar 0,517, lebih besar dari toleransi kesalahan
α = 0,05. Dapat disimpulkan bahwa laba per lembar saham tidak berpengaruh
terhadap holding period saham, sehingga hipotesis ketiga ditolak. Hal ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Riyanto dan Hutomo 2008 meneliti tentang “Analisis Perubahan
Market Value dan Laba Per Lembar Saham Terhadap Holding Period
Saham”. Alat analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah regresi linear berganda dengan variabel perubahan
market value dan perubahan Laba Per Lembar Saham sebagai variabel independen. Hasil dari penelitian ini adalah market value
dan Laba Per Lembar Saham berpengaruh positif secara signifikan terhadap perubahan holding period saham
Salah satu faktor yang menyebabkan laba per lembar saham tidak berpengaruh terhadap holding period saham bisa dilihat dari
sebaran data laba per lembar saham yang kurang baik, dimana nilai standar deviasinya lebih besar dari nilai rata-rata.
2. Pengaruh secara Simultan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Transaction Cost, Market Value, dan Laba Per Lembar Saham secara simultan
terhadap Holding Period saham. Berdasarkan hasil analisis di atas, diketahui bahwa analisis regresi menghasilkan Adjusted R
2
sebesar 0,270. Hal ini berarti bahwa kinerja reksadana saham dapat dijelaskan
oleh variabel Transaction Cost, Market Value, dan Laba Per Lembar Saham sebesar 27, sedangkan sisanya 73 dijelaskan oleh variabel lain
di luar model penelitian ini. Hasil tersebut juga menunjukkan bahwa signifikansi F hitung sebesar 0,000 lebih kecil dibandingkan dengan
tingkat signifikansi yang diharapkan yaitu 0,05. Dapat disimpulkan bahwa Transaction Cost, Market Value, dan Laba Per Lembar Saham
secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap holding period saham.