Penyususunan Rencana Tindakan Diskripsi Data Penelitian

2. Penyususunan Rencana Tindakan

Penyusunan rencana tindakan dilaksanakan berdasarkan hasil diskusi antara guru dan peneliti. Guru dan peneliti telah menyepakati bahwa selama proses pembelajaran berkolaborasi dalam membimbing siswa. Guru sebagai fasilitator selama proses pembelajaran sedangkan peneliti sebagai observer. Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS direncanakan dalam dua siklus. Siklus 1 dilakukan dengan 1 kali pertemuan 3 x 45 menit dan siklus II dilakukan 1 kali pertemuan 4 x 45 menit. Perbedaan pengalokasian waktu didasarkan banyak materi yang digunakan. Materi pada siklus I adalah pengertian neraca lajur, menyiapkan neraca lajur, menyajikan neraca lajur, dan kolom-kolom dalam neraca lajur menunjukkan jumlah yang seimbang. Sedangkan untuk siklus II materi yang digunakan yaitu menyajikan laporan laba rugi, neraca, laporan ekuitas dan laporan arus kas. Waktu penelitian ditentukan pada awal semester genap tahun ajaran 20152016. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 28 Januari 2016 dan Siklus II dilaksanakan pada tanggal 2 Februari 2016.Penelitian dilaksanakan dengan beberapa tahap yaitu siswa dibagi menjadi beberapa kelompok dimana pemabagiaanya bersifat heterogen. Jumlah satu kelompok terdiri dari 4 orang dimana 2 siswa berperan sebagai Stay penerima tamu dan Stray bertamu. Selanjutnya siswa diberikan materi ajar dan soal diskusi dimana soal diskusi akan didiskusikan dengan teman satu kelompoknya. Setelah didiskusikan dengan kelompok kemudian tahap selanjutnya yaitu siswa yang bertugas sebaga stay tetap tinggal di tempat dan menerima tamu dari kelompok lain untuk menyampaikan hasil diskusi dari kelompoknya dan berbagi informasi, sedangkan siswa yang bertugas sebagai stray berpindah dikelompok lain untuk mencari informasi dan menanyakan apa yang belum dipahami dari kelompoknya. Setelah selesai bertamu ke kelompok lain kemudian kembali ke kelompok asal untuk menyampaikan apa yang telah didapat dari diskusi dengan kelompok lain. Setelah itu guru memilih beberapa siswa untuk mempresentasikan hasil diskusinya sedangkan audiens boleh bertanya dan menaggapi apa yang dipresentasikan. Tahap tersebut dilakukan dua kali yaitu pada siklus I dan siklus II. Dalam siklus I sebelum pelaksanaan guru menjelaskan peraturan dalam penerapan diskusi dengan metode pembelajaran kooperatif tipe TSTS. Sebelum diskusi dimulai setiap siklus siswa diadakan pre test dan diakhir siklus diadakan post test. Perencanaan yang telah didiskusikan dengan guru kemudian disusun dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. RPP yang disusun peneliti menggunakan format RPP KTSP karena sekolahmasih menggunakan kurikulum KTSP. RPP ini nantinya menjadi pedoman dalam melaksanakan pembelajaran dalam siklus I dan siklusII. RPP yang selesai dibuat kemudian dikonsultasikan pada guru pembimbing, apabila guru setuju maka tindakan siap dilaksanakan.

3. Laporan Siklus I