tambahan waktu supaya kegiatan pembelajaran dengan menggunakan tipe TSTS lebih optimal. Pada siklus yang kedua kelompok yang
memiliki nilai tertinggi diberi reward di akhir siklus II sehingga diharapkan siswa menjadi lebih aktif. Materi yang disajikan lebih
sulit dan diharapkan siswa lebih aktif berdiskusi dan mampu menyampaikan pendapat ataupun sanggahan. Membuat jadwal
pelaksanaan tindakan sebagai acuan agar alokasi waktu sesuai dengan yang direncanakan. Menambah jadwal pembelajaran yang awalnya 3
jam menjadi 4 jam pelajaran kepada guru.
4. Laporan Siklus II
Pembelajaran Akuntansi
dengan implementasi
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray TSTS siklusII
dilaksanakan pada tanggal 2 februari 2016 pada jam pelajaran ke 1 sampai ke 4 dengan materi pengertian laporan keuangan, sifat-sifat
laporan keuangan, unsur-unsur laporan keuangan, menyajikan laporan laba rugi, menyajikan neraca, menyajikan laporan ekuitas dan
menyajikan laporan arus kas. Adapun tahap-tahap dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan tindakan
Berdasarkan data yang diperoleh dari siklus I teridentifikasi bahwa skor Aktivitas belum mencapai ketuntasan minimal yang
telah ditentukan yaitu sebesar 75. dan Prestasi Belajar Akuntansi siswa belum mencapai ketuntasan minimal yang telah ditentukan
yaitu sebesar 85. Oleh sebab itu dilakukan pembelajaran Akuntansi dengan Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Two Stay Two Stray siklus II. Pada dasarnya perencanaan yang dilakukan pada siklus I
dan siklus II tidak jauh berbeda terutama dalam hal prosedur pelaksanaanya. Perbedaanya adalah perencanaan yang dilakukan
pada siklus II dilakukan berdasarkan hasil refleksi pelaksanaan siklus I. Tujuannya yaitu sebagai bahan perbaikan tindakan siklus I
agar kelemahan siklus I tidak terjadi pada siklus II. Perencanaan pembelajaran pada siklus II adalah sebagai berikut:
1 Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan
Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Two Stray TSTS dengan kompetensi dasar menyusun
laporan keuangan. 2
Membuat soal pre test dan post test berserta kunci jawabannya. 3
Membuat pedoman observasi beserta lembar observasi untuk menilai aktivitas siswa.
4 Menyiapkan lembar catatan lapangan yang digunakan untuk
mencatat berita acara pelaksanaan pembelajaran. 5
Membagi siswa ke dalam kelompok secara heterogen berdasarkan kemampuan akademik. Setiap kelompok terdiri
dari 4 siswa dimana pada saat siklus I siswa yang bertugas sebagai stay pada siklus II akan berperan sebagi stray dan
sebaliknya. Untuk memudahkan obsever selama observasi, maka siswa diberikan tanda pengenal berupa nomor absen
yang akan digunakan selama jalannya pembelajaran. 6
Menyiapkan perlengkapan untuk menunjang pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS yaitu soal diskusi
beserta kunci dan lembar jawab yang digunakan. 7
Mempersiapkan reward untuk kelompok terbaik. b.
Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan pada siklus II terjadi dalam satu
pertemuan yaitu 4x 45 menit dengan materi pokok yang berbeda dari siklus I. Materi yang digunakan yaitu pengertian laporan
keuangan, sifat-sifat laporan keuangan, unsur-unsur laporan keuangan, menyajikan laporan laba rugi, menyajikan neraca,
menyajikan laporan ekuitas dan menyajikan laporan arus kas. Kegiatan pembelajaran di dalam kelas merupakan
implementasi dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah dirancang sebelum pembelajaran. Tahap-tahap pelaksanaan
tindakan adalah sebagai berikut: 1
Kegiatan awal a
Guru mengucapkan salam pembuka b
Guru melakukan pengkondisian kelas mulai dari mengabsen, menyapa dan menanyakan kabar kepada peserta didik
c Guru membacakan kompetensi dasar dan tujuan
pembelajaran serta memberikan gambaran umum materi yang akan dipelajari dan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe
Two Stay Two Two Stray TSTS yang akan digunakan seperti pertemuan sebelumnya.
d Guru meningkatkan motivasi peserta didik dengan cara
merelevansikan materi pelajaran dengan nilai-nilai moral yang terkandung di dalamnya.
e Guru melakukan apersepsi untuk merelevansikan materi yang
telah diberikan sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan yaitu menyusun laporan keuangan.
f Guru memberikan reward untuk kelompok yang memiliki
nilai tertinggi pada siklus I. g
Guru memberikan pre test yang terdiri dari 10 soal pilihan ganda dan 2 soal uraian. Waktu yang digunakan untuk pre
test adalah 20 menit 2
Kegiatan inti a
Siswa dibagi menjadi 6 kelompok secara heterogen berdasarkan
prestasinya, masing-masing
kelompok beranggotakan 4 orang. Tiap siswa dalam kelompok
memiliki tugas berbeda 2 siswa sebagai Stay penerima tamu dan Stray bertamu. Siswa yang pada saat siklus I
berperan sebagai Stay pada siklus II akan berperan
sebagai Straydan sebaliknyahal tersebut bertujuan supaya setiap siswa dalam kelompok merasakan pengalaman yang
sama dalam kerjasama dikelompoknya. b
Siswa memperhatikan penjelasan awal dari guru mengenai materi konsep dasar laporan keuangan dengan tatanan
siswa duduk berkelompok dengan kelompoknya masing- masing.
c Siswa memperoleh materi diskusi dan mendiskusikan
dengan kelompok awal sebelum mereka memulai menerapkan Two Stay Two Stray TSTS.
d Siswa yang bertugas sebagai Stayed akan menerima
anggota kelompok lain untuk berbagi informasi materi, sedangkan siswa yang bertugas sebagai Strayed akan
berkeliling ke tiap-tiap kelompok untuk mencari informasi materi.
e Siswa Strayed kembali ke kelompok awal dan
memaparkan hasil informasi yang diperoleh dari kelompok lain.
f Guru memberikan kesempatan kelompok untuk
memaparkan materi yang telah mereka dapatkan di depan kelas.
g Guru mengevaluasi hasil diskusi siswa dan memberikan
kesempatan bertanya kepada siswa jika ada materi yang kurang paham.
3 Kegiatan Akhir
a Peserta didik mengerjakan Post test
b Siswa dengan pengarahan guru menyimpulkan materi
yang telah dipelajari. c
Guru mengumumkan kelompok terbaik pada pembelajaran siklus II dan memberikan reward kepada kelompok
terbaik. d
Siswa memperhatikan penyampaian materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
e Guru menutup dengan doa dan salam.
c. Pengamatan
Seperti halnya pada siklus I, tahap pengamatan pada siklus II juga dilakukan oleh peneliti dan 2 observer lain pada
pembelajaran Akuntansi kompetensi dasar Menyusun Laporan Keuangan di kelas X Akuntansi. Pengamatan dilakukan untuk
mengamati kegiatan peserta didik yang berkaitan dengan indikator aktivitas belajar yang telah ditentukan dalam lembar observasi.
Prestasi belajar diketahui dari hasil pre test dan post test. Selain itu juga hasil pengamatan juga dicatat dalam lembar catatan lapangan
untuk mengetahui hal-hal lain yang terjadi dalam proses
pembelajaran. Berdasarkan hasil pengamatan Aktivitas Belajar dan Prestasi Belajar akuntansi diperoleh data sebagai berikut:
1 Pengamatan Aktivitas Belajar
Tabel 7. Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II No
Indikator Aktivitas Belajar Akuntansi
Aktivitas Belajar Siswa
1 Memperhatikan saat guru
menerangkan 88,41
2 Bertanya mengenai materi yang
belum paham 85,51
3 Menjawab pertanyaan yang
diajukan guru 81,16
4 Siswa mengemukakan pendapat
saat diskusi 85,51
5 Mengerjakan tugas kelompok
yang diberikan guru 86,96
6 Mengerjakan kuis secara individu 85,51
7 Mencatat materi pelajaran yang
telah dijelaskan 82,61
Rata-rata Aktivitas Belajar Siswa pada siklus II
85,09 Sumber: Data Primer yang Diolah
Tabel tersebut menjelaskan bahwa rata-rata akhir siklus II adalah sebesar 85,09. Hal tersebut menunjukkan bahwa rata-
rata Aktivitas Belajar siswa sudah mencapai kriteria minimal, yaitu sebesar 75. Berdasrkan tabel hasil observasi Aktivitas
Belajar siswa siklus II, maka Aktivitas Belajar siswa dapat dilihat melalui grafik sebagai berikut dijelaskan dalam gambar 5:
Sumber: Data Primer yang Diolah Lampiran 32 hal 235 Gambar 5. Diagram Batang Aktivitas Belajar Akuntansi
Siklus II Jika dihitung dengan menggunakan rumus maka jumlah
siswa yang mencapai 75 indikator yang ditetapkan adalah sebagai berikut:
Persentase
=
ℎ �
≥75
ℎ ℎ
�
Persentase = �
= 78,26
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa secara individual Aktivitas Belajar sudah optimal. Hal tersebut
dikarenakan secara individu siswa yang memperoleh skor aktivitas belajar minimal 75 sudah mencapai 78,26 dari seluruh jumlah
siswa atau 18 dari 23 siswa.
10 20
30 40
50 60
70 80
90 100
1 2
3 4
5 6
7
Per sen
tase Pe
n cap
ai an
Indikator Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa
2 Pengamatan Prestasi Belajar Akuntansi
Pengamatan prestasi belajar dilakukan oleh peneliti berdasarkan hasil pre testdan post test siklus II. Prestasi belajar
siklus II merupakan hasil belajar dari kompetensi dasar Menyusun Laporan Keuangan. Kriteria Ketuntasan Minimal
KKM pada kompetensi dasar ini adalah 75. Hasil pengamatan pada Prestasi Belajar siklus II adalah sebagai
berikut: Tabel 8. Prestasi Belajar Akuntansi Siklus II
Keterangan Nilai
Pre Test Post Test
Peningkatan Rata-Rata
Kelas Frekuensi
Frekuensi N≥75
5 21,74
20 86,96
- N75
18 78,26
3 13,04
- Jumlah
23 100
23 100
- Rata-rata
Kelas 56,63
78,48 21,85
Sumber: data primer yang diolah Berdasarkan data nilai pre test dan post test siklus II maka
Ketuntasan belajar dapat dihitung sebagai berikut: KB
T Tt
Ketuntasan belajar Pre test =
5
x 100 = 21,744 Ketuntasan belajar Post test =
� = 86,96
Jika digambarkan dalam bentuk diagram maka ketuntasan prestasi belajar siswa kelas X Akuntansi pada siklus II ini
adalah sebagai berikut:
Sumber: Data Primer yang Diolah Lampiran 31 hal 233 Gambar 6. Ketuntasan Prestasi Belajar Akuntansi Siklus II
Berdasarkan data Pre test dan post test siklus II maka dapat
disimpulkan bahwa rata-rata nilai siswa siklus II meningkat sebesar 21,85 dengan nilai rata-rata pre test sebesar 56,63 dan nilai rata
post test 78,48. Dari hasil pengamatan dari segi ketuntasan belajar pada siklus II hasil pre test menunjukkan ada 5 siswa yang lulus
KKM atau 21,74 , sedangkan dari hasil post test jumlah siswa yang telah mencapai KKM yaitu 86,96 atau sebanyak 20 siswa.
Hal tersebut menunjukkan bahwa ≥ 85 siswa telah mencapai
KKM. e.
Refleksi Berdasarkan hasil penelitian pada siklus II, dilakukan
refleksi seperti pada siklus I. Refleksi yang dilakukan peneliti yaitu dengan mempertimbangkan Aktivitas dan Prestasi Belajar
Akuntansi siswa yang diperoleh pada siklus II dan mengevaluasi
21,74 86,96
78,26
13,04 0,00
10,00 20,00
30,00 40,00
50,00 60,00
70,00 80,00
90,00 100,00
pre test post test
Jumlah Siswa Tuntas Jumlah Siswa Belum Tuntas
hasil tindakan tahapan implementasi Model Pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS.
Proses Pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTS pada siklus II secara umum telah berjalan sesuai dengan
yang direncanakan dan menunjukkan hasil yang memuaskan. Hal ini ditunjukkan dari aktivitas Belajar dan Prestasi Belajar
Akuntansi siswa yang telah mencapai kriteria minimal yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, pembahasan materi kompetensi dasar
menyusun laporan keuangan dicukupkan sampai dengan siklus II.
C. Pembahasan Hasil Penelitian