belajar mereka yaitu dengan adanya tugas individu, karena hal tersebut merupakan bagian esensial dari suatu proses
pembelajaran bila ingin memaksimalkan hasil belajar murid Anita Lie, 2008:61-62.
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Prasiwi Yuni Arum 2010 dalam
skripsinya yang berjudul “Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dalam Pokok Bahasan Mengelola Kartu Persediaan
Barang Supplies untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Akuntansi Kelas XI Ak 2 SMK N I Bantul Tahun Ajaran 20092010”
menyatakan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray dapat meningkatkan prestasi belajar akuntansi
siswa sebesar 6. Hasil tindakan siklus I diketahui bahwa siswa yang memperoleh nilai ketuntasan belajar minimal 70 sebanyak 34
siswa 94 dan dari hasil tindakan siklus II sebanyak 36 siswa 100. Persamaan penelitian ini dengan yang dilakukan oleh
Prasiwi Yuni Arum adalah meneliti penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray untuk mengetahui tingkat
prestasi belajar akuntansi siswa, sedangkan perbedaannya terletak pada subjek yang diteliti dan juga penelitian ini meneliti mengenai
aktivitas belajar siswa. 2.
Penelitian yang dilakukan oleh Agung Hidayat 2015 dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray TSTS untuk meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI Akuntansi 2
SMK Ne geri 1 Tempel Tahun Ajaran 20132014 ” menyatakan
bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTSdapat meningkatkan Motivasi dan Prestasi belajar
Akuntansi siswa kelas XI Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Tempel Tahun Ajaran 20132014. Hal ini didukung dengan data penelitian yang
menunjukkan adanya peningkatan persentase skor Motivasi Belajar Akuntansi yang didapat melalui observasi dengan pedoman
observasi diperoleh skor sebesar 78,17 pada siklus 1 kemudian meningkat menjadi 83,12 pada siklus II atau terjadi peningkatan
sebesar 4,95. Berdasarkan angket yang didistribusikan kepada siswa juga terjadi peningkatan skor Motivasi Belajar Siswa sebesar
4,83 dimana skor pada siklus 1 sebesar 78,23 meningkat menjadi 83,06 pada siklus II. Dari data Prestasi Belajar Akuntansi
yang diperoleh nilai rata-rata Pre test dan Post test siswa siklus 1 mengalami peningkatan sebesar 11,93. Pada siklus II, nilai rata- rata
Pre test dan Post test siswa mengalami peningkatan sebesar 5,68. Selain itu terdapat peningkatan prestasi belajar akuntansi siswa dari
siklus I ke siklus II yang dilihat dari peningkatan post test sebesar 6,45 serta naiknya persentase siswa yang mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimal KKM dari 58,06 pada siklus I meningkat pada siklus II menjadi 100. Persamaan penelitian ini dengan yang
dilakukan oleh Agung Hidayat adalah meneliti penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray untuk mengetahui
tingkat prestasi belajar akuntansi siswa, sedangkan perbedaannya terletak pada subjek yang diteliti dan juga penelitian ini meneliti
mengenai aktivitas belajar siswa. 3.
Penelitian yang dilakukan oleh Een Ruhama 2012 dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Two Stay Two Stray TSTS untuk meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Kelas X Progam Keahlian Akuntansi SMK N I Yogyakarta
Tahun Ajaran 20112012” yang dibuktikan dengan aktivitas belajar siswa pada siklus I pertemuan pertama sebesar 63,66, meningkat
sebesar 68,85 pada pertemuan kedua, pada siklus II pertemuan pertama aktivitas belajar lebih meningkat menjadi 79,85 dan
meningkat lagi menjadi 95 pada pertemuan kedua. Selain itu terdapat peningkatan terhadap hasil pre test dan post test tiap
siklusnya. Hal ini dibuktikan dengan hasil pre test siswa pada siklus I sebesar 57,22 dan meningkat pada post test 79,9 , pada siklus II
hasil pre test siswa sebesar 76,14 dan meningkat pada post test menjadi 86,17. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray TSTS dapat Meningkatkan Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa. Persamaan
penelitian ini dengan yang dilakukan oleh Een Ruhama adalah sama-sama mengkaji mengenai implementasi model pembelajaran
kooperatif tipe Two Stay Two Stray TSTSuntuk meningkatkan aktivitas belajar siswa, sedangkan perbedaannya terletak pada subjek
yang diteliti dan juga penelitian ini meneliti mengenai prestasi belajar siswa.
C. Kerangka Berfikir