Keunggulan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray

d Masing-masing kelompok berjalan keliling kelas dan mengamati hasil karya kelompok-kelompok lain.

g. Keunggulan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif

Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, termasuk juga model pembelajaran cooperatif learning. Menurut Slavin dalam Jamil, 2013: 201 keuntungan yang diperoleh dari penerapan pembelajaran kooperatif, diantaranya adalah: 1 Siswa bekerja sama dalam mencapai tujuan dengan menjunjung tinggi norma-norma kelompok. 2 Siswa aktif membantu dan mendorong semangat untuk bersama-sama berhasil. 3 Aktif berperan sebagai tutor sebaya, untuk lebih meningkatkan keberhasilan kelompok. 4 Interaksi antar siswa seiring dengan peningkatan kemampuan mereka dalam berpendapat. 5 Interaksi siswa juga membantu meningkatkan perkembangan kognitif yang nonkoservatif menjadi konservatif. Namun demikian, terdapat beberapa kelemahan dari strategi pembelajaran kooperatif yaitu: 1 Memerlukan alokasi yang relatif lebih banyak, terutama jika belum terbiasa. 2 Membutuhkan persiapan yang lebih terprogam dan sistematik. 3 Jika peserta didik belum terbiasa dan menguasai metode pembelajaran kooperatif maka pencapaian hasil belajar tidak akan maksimal.

h. Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray

1 Pengertian Tipe Two Stay Two StrayTSTS Model pembelajaran Two Stay Two Stray dikembangkan oleh Spencer Kagan 1990. Teknik ini dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk tingkatan usia anak didik. Menurut Miftahul Huda 2011:140-141Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil dan informasi dengan kelompok lain melalui peran siswa sebagai Stay dan Stray. Siswa yang berperan sebagai Stray bertugas mencari informasi yang relevan untuk memecahkan suatu masalah dengan bertamu ke kelompok lain. Siswa yang berperan sebagai Stay bertugas membagikan hasil diskusi kelompoknya kepada Stray kelompok yang berkunjung. Melalui pembelajaran Two Stay Two Stray, siswa dikondisikan agar aktif yaitu dengan memecahkan masalah, mengungkapkan pendapat dan memahami suatu materi secara berkelompok dan saling membantu antar anggota kelompoknya maupun bekerja sama dengan anggota kelompok yang lain, membuat kesimpulan diskusi dan mempresentasikan hasil kerja kelompok kepada kelompok “tamu” juga didepan kelas. 2 Langkah-langkah Tipe Pembelajaran Two Stay Two Stray TSTS Langkah-langkah dalam pembelajaran Two Stay Two Stray: 1 Siswa bekerja sama dengan kelompok berempat sebagaimana biasa. 2 Guru memberikan tugas pada setiap kelompok untuk didiskusikan dan dikerjakan bersama. 3 Setelah selesai, 2 anggota dari masing-masing kelompok diminta meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu kepada anggota dari kelompok lain. 4 Dua orang yang “tinggal” dalam kelompok bertugas mensharing informasi dan hasil kerja mereka ke tamu mereka 5 “Tamu” mohon diri dan kembali ke kelompok yang semula dan melaporkan apa yang mereka temukan dari kelompok lain. Setiap kelompok lalu membandingkan dan membahas hasil pekerjaan mereka semua Miftahul Huda, 2011: 141. Salah satu cara yang digunakan guru ketika ingin lebih mengetahui hasil kerja siswa, guru dapat memilih beberapa kelompok untuk mempresentasikan laporannya. Diakhir pelajaran, siswa mendapatkan kesempatan untuk menguatkan belajar mereka yaitu dengan adanya tugas individu, karena hal tersebut merupakan bagian esensial dari suatu proses pembelajaran bila ingin memaksimalkan hasil belajar murid Anita Lie, 2008:61-62.

B. Penelitian yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Prasiwi Yuni Arum 2010 dalam skripsinya yang berjudul “Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray dalam Pokok Bahasan Mengelola Kartu Persediaan