Penggunaan Alat Praktik Pendidikan Kejuruan

55 ditempatkan dekat dengan tempat kerja, 2 alat dan perkakas yang sering digunakan disusun dan ditempatkan secara urut agar mudah dilihat, serta 3 apabila diperlukan alat yang mudah dibawa dan jarang digunakan hanya diperlihatkan selama periode praktikum. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penyimpanan alat praktik pendidikan adalah kegiatan penyimpanan alat praktik disuatu tempat agar kualitasnya tetap terjaga dengan baik. Untuk menjaga kualitas yang baik maka tempat penyimpanan harus memperhatikan tempat, suhu, pengatuan serta keamaan tempat penyimpanan. Bukan hanya itu dalam melakukan penyimpanan alat parktik juga harus memperhatikan tingkat penggunaan sehingga akan mudah untuk melakukan pengaturan peyimpanan untuk alat-alat praktik yang ada di sekolah.

d. Penggunaan Alat Praktik Pendidikan Kejuruan

Penggunaan sarana dan prasarana pendidikan merupakan pemanfaatan sarana dan prasarana pendidikan untuk mendukung proses pendidikan demi mencapai tujuan pendidikan Barnawi dan M. Arifin, 2012: 77. Agar tercipta penggunaan secara efektif dan efisien terhadap sarana dan prasarana pendidikan maka perlu dilakukan pengelolaan. Penggunaan alat praktik pendidikan perlu diatur seoptimal mungkin, sehingga mampu mendukung proses pembelajaran secara maksimal. Khususnya penggunaan dalam alat yang dikaitkan dengan proses belajar mengajar di sekolah. Pengaturan penggunaan sarana pendidikan juga harus melibatkan guru, karena guru yang tahu tentang kebutuhan yang 56 diperlukan saat di kelas sehingga pengaturan yang disusun dapat berjalan secara efektif dan efisien. Penggunaan alat praktik pendidikan dikatakakan efektif jika pemakaian alat praktik pendidikan di sekolah ditujukan untuk memperlancar proses pembelajaran untuk mewujudkan tujuan pendidikan secara langsung dan tidak langsung. Penggunan secara efisien jika penggunaan alat praktik pendidikan dilakukan sehemat mungkin dan hati-hati sehingga semua sarana prasarana pendidikan tidak mudah hilang, rusak, dan habis Ibrahim, 2004: 42. Menurut Depdiknas prinsip penggunaan efektivitas yaitu semua pemakaian perlengkapan pendidikan di sekolah harus ditujukan semata-mata memperlancar pencapaian tujuan pendidikan baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk prinsisp penggunaan efisiensi adalah pemakaian semua perlengkapan pendidikan secara hemat dan hati-hati sehingga semua perlengkapan tidak mudah habis, rusak atau hilang Barnawi dan M. Arifin, 2012: 77. Prinsip efektivitas dan efisiensi sama- sama bertujuan mendukung proses pembelajaran demi tercapainya tujuan pendidikan. Selain itu dalam penggunaan alat praktik harus memperhatikan beberapa faktor yaitu 1 banyaknya alat untuk tiap macam, 2 banyak kelas yang menggunakan alat, 3 banyaknya murid pada tiap kelas, 4 banyaknya ruang yang ada di sekolah Arikunto, 1990: 86. Dari ke-empat faktor tersebut dapat menentukan pembagian penggunaan alat yang ada di sekolah, sehingga tidak terjadi deskriminasi antar kelas dan siswa. Dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan sarana dan prasarana pendidikan dilakukan dengan memperthatikan dua prinsip yaitu 57 prinsip efektivitas dan efisiensi. Prinsip efektivitas adalah penggunaan alat praktik pendidikan yang ditujukan untuk mendukung proses pembelajaran demi tercapainya tujuan pendidikan, sementara prinsip efisiensi adalah penggunaan alat praktik pendidikan sehemat mungkin, agar alat praktik pendidikan yang ada tidak mudah habis dan rusak serta untuk penggunaan alat praktik juga harus melihat beberapa faktor yang mempengaruhi penggunaan seperti rasio jumlah alat dan pengguna. Penggunaan alat praktik pendidikan perlu dibuat pengaturan jadwal pemakaian serta membuat tata tartib dan cara penggunan sarana pendidikan, sehingga personel sekolah baik guru maupun siswa tahu tata cara penggunaan sarana pendidikan yang telah disediakan dan juga dengan mematuhi tata cara penggunaan yang tepat maka sarana pendidikan yang ada tidak mudah rusak. Penggunaan juga harus disesuaikan dengan kebutuhan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran. Penggunaan sarana dan prasarana pendidikan harus dipastikan telah secara optimal mendukung proses pembelajaran, dengan menghindari kesemrawutan dalam penggunaan sarana dan prasarana pendidikan. Untuk menghindari hal tersebut Menurut Endang Hermawan dan Sukarti Nasihin hal-hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan alat praktik pendidikan yaitu: 1 penyusunan jadwal penggunaan harus dihindari bentrokan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya; 2 kegiatan pokok sekolah harus ditempatkan dalam skala prioritas pertama dalam penggunaan sarana dan prasarana pendidikan; 58 3 waktujadwal penggunaan hendaknya diajukan pada awal tahun ajaran; 4 penugasanpenunjukan personel sesuai dengan keahlian bidangnya; 5 penjadwalan dalam penggunaan sarana dan prasarana pendidikan antara kegiatan intrakurikuler dengan ekstrakurikuler harus jelas Barnawi dan M. Arifin, 2012: 78. Penggunaan sarana dan prasarana pendidikan di dalamnya juga termasuk ada kegiatan pendistribusian. Kegiatan pendistribusian sarana pendidikan berkaitan tentang pemindahan barang dan tanggung jawab dari penyimpan dan tanggung jawab kepada yang membutuhkan. Proses pendistribusian harus diperhatikan tiga hal yaitu “ 1 ketepatan barang yang disampaikan, baik jumlah maupun jenisnya, 2 ketepatan sasaran penyampaian dan ketepatan kondisi bar ang yang disalurkan” Ibrahim, 2004: 38. Namun dalam pendistribusian sarana pendidikan harus dilakukan secara hati-hati karena berkenaan dengan pemindahan pertanggungjawaban dan hanya orang-orang tertentu yang bisa dipercaya. Hal ini dilakukan agar tidak mempersulit pelaporan oleh pengelola. Oleh karena itu pengelolaan alat praktik pendidikan perlu membuat jadwal pendistribusian dengan melihat barang yang diterima baik dari kuantitas maupun kualitasnya. Semakin mudah untuk mengontrol barang yang didistribusikan dan menghindari pemborosan yang seharusnya tidak terjadi. Penyusunan alokasi pendistribusian harus memperhatikan hal-hal berikut yaitu; 1 penerima barang, yaitu orang yang menerima barang dan tanggungjawab harus jelas identitasnya; 59 2 waktu penyaluran barang, disesuaikan dengan kebutuhan barang khususnya yang berhubungan dengan proses pembelajaran. Selain itu penyaluran perlengkapan juga dilihat dari jenis barang yaitu barang yang habis pakai yang dibutuhkan di setiap pembelajaran disalurkan dengan mudah di setiap kelas seperti kapur tulis, spidol dan lain-lain. Untuk barang yang tidak habis pakai, disalurkan berdasarkan jumlah barang yang tersedia dan bisa dibuat jadwal penggunaan; 3 jenis barang yang akan disalurkan kepada pemakai, yaitu pengelola harus bisa melihat penggunaan barang saat pembelajaran; 4 jumlah barang yang akan didistribusikan, yaitu harus memperhatikan kondisi barang dan jumlah yang disalurkann sehingga mempermudah dalam melakukan kontrol saat pemakain dan saat dikembalikan. Ibrahim, 2004: 39 Berdasarkan uraian tersebut maka pendistribusian bisa dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Dimana pendistribusian langsung berarti barang yang sudah diinventariskan langsung disalurkan pada bagian yang membutuhkan sedangkan untuk pendistribusian tidak langsung yaitu menyimpan barang terlebih dahulu lalu disalurkan kepada yang membutuhkan. Untuk pendistribusian secara tidak langsung berarti alatbarang yang telah diterima akan disimpan dalam tempat penyimpanan. Pembuatan jadwal yang sesuai akan mendukung penggunaan sarana dan prasarana pendidikan secara optimal, sehingga mampu mendukung proses pembelajaran di sekolah. 60 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam penggunaan alat praktik harus memperhatikan dua prinsip yaitu prinsip efektivitas dan efisiensi. Penggunaan alat praktik juga dilihat dari cara pendistribusiannya yaitu pendistribusian secara langsung dan tidak langsung. Untuk pendistribusian secara tidak langsung, maka alat praktik harus disimpan di tempat penyimpanan.

e. Pemeliharaan Alat Praktik Pendidikan Kejuruan