Pemeliharaan Alat Praktik Pendidikan Kejuruan

60 Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam penggunaan alat praktik harus memperhatikan dua prinsip yaitu prinsip efektivitas dan efisiensi. Penggunaan alat praktik juga dilihat dari cara pendistribusiannya yaitu pendistribusian secara langsung dan tidak langsung. Untuk pendistribusian secara tidak langsung, maka alat praktik harus disimpan di tempat penyimpanan.

e. Pemeliharaan Alat Praktik Pendidikan Kejuruan

Sarana prasarana pendidikan yang sudah tersedia tidak semata-mata dibiarkan begitu saja oleh pengelola sarana pendidikan di sekolah. Namun harus dipelihara agar sarana pendidikan tetap bisa difungsikan sebagaimana mestinya. Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan menurut Depdiknas 2007: 30 adalah kegiatan melaksanakan pengurusan dan pengaturan agar semua sarana dan prasarana selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan. Pemeliharaan diartikan juga sebagai kegiatan penjagaan atau pencegahan dari kerusakan suatu barang sehingga barang selalu dalam kondisi baik dan siap untuk digunakan Barnawi dan M. Arifin, 2012: 74. Berdasarkan pengertian yang telah disebutkan di atas maka dapat disimpulkan bahwa pemeliharaan alat praktik pendidikan adalah kagiatan pencegahan dan pengaturan terhadap sarana dan prasarana pendidikan agar kondisinya selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan. Pemeliharaan sarana pendidikan dilakukan agar pada saat dibutuhkan kondisinya dalam keadaan baik dan dapat difungsikan sebagaiamana mestinya. Pemeliharaan yang dilakukan secara teratur yang bertujuan agar sarana 61 pendidikan di sekolah selalu enak dipandang, mudah digunkan dan tidak cepat rusak. Pemeliharaan harus diupayakan sebaik mungkin agar tujuan dari pemeliharaan bisa tercapai. Tujuan dari pemeliharaan menurut Depdiknas 2007: 31 yaitu: 1 untuk mengoptimalkan masa pakai peralatan, dengan melihat aspek biaya karena suatu peralatan akan jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan merawat bagian dari peralatan tersebut; 2 untuk menjamin kesiapan operasional peralatan untuk mendukung kelancaran pekerjaan sehingga diperoleh hasil yang optimal; 3 untuk menjamin ketersediaan peralatan melalui pengecekan rutin dan teratur; 4 untuk menjamin keselamatan orang atau siswa dalam menggunakan alat tersebut. Sementara itu manfaat pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana pendidikan masih menurut Depdiknas 2012: 31 yaitu: 1 jika peralatan terpelihara dengan baik maka tidak perlu mengadakan penggantian alat dalam waktu dekat; 2 jarang terjadi kerusakan sehingga biaya perbaikan dapat diminimalisir; 3 peralatan akan terkontrol, sehingga meminimalisir kehilangan; 4 enak dipandang dan dilihat 5 memberikan hasil pekerjaan yang baik. Manfaat-manfaat tersebut didapatkan jika pemeliharaan yang dilakukan benar- benar optimal dilaksanakan serta melibatkan seluruh warga sekolah. Dengan 62 demikian akan tercipta atau menghasilkan kondisi sarana dan prasarana yang selalu bisa digunakan di setiap penggunaanya. Pemeliharaan alat praktik secara umum terdiri dari dua kegiatan yaitu pemeliharaan rutin dan pemeliharaan pencegahan. Menurut Suharsimi Arikunto 1990: 287-288 Pemeliharaan rutin adalah pemeliharaan yang dilakukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman yang dilakukan dengan melakukan pengawasan alat yang sudah terpasang, pembersihan, perbaikan kecil, serta pengawasan terhadap pembersihan alat-alat, sedangkan untuk pemeliharaan pencegahan yaitu pemeliharaan yang dilakukan secara teratur dijadwal untuk mengawasi dan mengatur prosedur pelayanan yang dimaksud untuk melakukan pencegahan kerusakan. Secara rinci kegiatan pemeliharaan bisa dilakukan menurut ukuran dan keadaan barang, serta dalam pemeliharaan ada beberapa macam bentuk atau cara menurut Ibrahim Bafadal 2004: 49 yaitu: 1 bentuk pemeliharaan yang bersifat pengecekan untuk mengetahui baik buruknya keadaan sarana pendidikan. Pengecekan ini bisa dilakukan secara berkala tergantung pada lamanya pemakaian dan intensitasi pemakaian oleh siswa maupun guru; 2 pemeliharaan yang berbentuk pencegahan, dilakukan agar kondisi sarana pendidikan selalu dalam keadaan baik. Pencegahan seringkali dengan cara menempelkan atau memberi petunjuk pemakaian terhadap sarana pendidikan yang digunakan oleh siswa maupun guru. Maka diharapkan kondisi sarana pendidikan tidak mudah rusak, kerana penggunaan sudah sesuai dengan 63 petunjuk teknis yang ada. Pemeliharaan pencegahan bisa dilakukan dengan melihat, memeriksa, menyetel, mengkalibrasi, menyiaki, penggantian suku candang dan lain-lain. langkah-langkah pencegahan menurut Barnawi dan M. Arifin 2012: 76 adalah: a Menyusun program perawatan prefentif di sekolah; b Membentuk tim pelaksanaan perawatan prefentif sekolah; c Menyiapkan jadwal tahunan kegiatan perawatan untuk setiap peralatan dan fasilitas sekolah; d Menyiapkan lembar evaluasi untuk menilai hasil kerja perawatan; e Memberi penghargaan bagi mereka yang berhasil meningkatkan kinerja peralatan untuk meningkatkan kesadaran dalam merawat sarana dan prasarana sekolah ; 3 pemeliharaan yang bersifat perbaikan ringan. Perbaikan ringan ini dilakukan jika sarana pendidikan mengalami kerusakan yang bisa langsung diatasi dan diperbaiki. Perbaikan ini tidak memerlukan dana dan waktu yang lama, sehingga sarana pendidikan bisa dipergunakan sesuai kebutuhan; 4 pemeliharaan perbaikan berat. Perbaikan ini saat sarana pendidikan mengalami kerusakan fatal, sehingga harus ada seoarang ahli untuk memperbaikinya. Kadang untuk perbaikan berat dihindari dan lebih dipilih untuk dihapuskan karena biasanya biaya perbaikan lebih besar dari pada melakukan pengadaan sarana yang baru. 64 Pemeliharaan yang sifatnya perbaikan harus benar-benar melihat kondisi barang yang akan diperbaiki. Tidak hanya itu perbaikan juga melihat kondisi biaya yang diperlukaan saat ada perbaikan baik itu ringan atau berat. Menurut Ary H. Gunawan 1996: 147 hal-hal yang harus diperhatikan dalam perbaikan yaitu: 1 untuk perbaikan hendaklah diperhatikan ongkosbiaya perbaikan dengan mempertimbangkan antara besarnya biaya yang dikeluarkan dengan efisiensi penggunaan, dan 2 perbaikan yang bersifat penambahan atau modifiksi harus diseimbangkan dengan barang aslinya, agar setelah diperbaiki fungsi dan peranannya tidak berubah. Selain itu pemeliharaan bisa dilihat dari segi waktunya, menurut Ary H. Gunaawan 1996: 146 yaitu; a pemeliharaan dapat dilakukan setiap hari setiap akanselesai memakai, Pemeliharaan ini dilakukan untuk sarana prasarana pendidikan dengan intensitas pemakaian yang tinggi. Maka pemeliharaan dilakukan setiap hari saatselesai pemakaian agar sarana pendidikan bisa terus digunakan dan tidak mudah rusak; b pemeliharaan secara berkala sesuai dengan petunjuk penggunaan. Pemeliharaan secara berkala dilakukan dengan memanggil tenaga ahli ataupun dilakukan sendiri oleh pengelola sarana prasarana pendidikan. Pemeliharaan ini untuk alatsarana pendidikan yang memiliki petunjuk khusus dalam penggunaanya serta intensitas pemakainnya tidak terlalu tinggi. Pemeliharaan yang dilakukan dengan menggunakan tenaga ahli, saat sarana prasarana pendidikan memilki ciri khusus atau ke khususan tersendiri yang hanya bisa 65 dilakukan pemeliharaan oleh tenaga ahli saja. Sarana prasarana pendidikan yang biasa dan tidak terlalu rumit, maka pengelola sarana pendidikan bisa melakukan pemelliharaan sendiri. Menurut Depdiknas 2007: 34 bentuk-bentuk pemeliharaan atau perawatan sarana dan prasarana pendidikan terdiri dari: 1 berdasarkan kurun waktu, bentuk pemeliharaan ini dibagi menjadi dua yaitu pemeliharaan sehari hari yang dilakukan disetiap selesainya pemakaian sarana dan prasarana pendidikan, dan pemeliharaan berkala yang dilakukan dengan melihat kurun waktu tertentu. 2 Berdasarkan umur penggunaan barang, bisa dilihat dari usia barang secara fisik yang memiliki batas penggunaan, serta usia barang secara administratif, dimana barang memiliki kapasitas kurang dari 50; 3 Pemeliharaan dari segi penggunaan; 4 Pemeliharaan menurut keadaan barang terhadap barang habis pakai dan tak habis pakai dibedakan. Pada prinsipnya pemeliharaan terhadap alat praktik pendidikan dilakukan agar kondisi sarana pendidikan tetap baik dan dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. Kunci keberhasilan pemeliharaan alat praktik pendidikan adalah saat sarana pendidikan senantiasa dalam kondisi siap pakai saat dibutuhkan. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa bentuk-bentuk pemeliharaan alat praktik pendidikan di sekolah terdiri dari pemeliharaan rutin, berdasarkan kurun waktu, pemeliharaan bersifat pencegahan, pemeliharaan bersifat perbaikan, 66 pemeliharaan dari segi penggunaan dan umur penggunaan, serta pemeliharaan berdasarkan keadaan barang.

f. Penghapusan Alat Praktik Pendidikan Kejuruan