53
kelompok barang, sampai pada angka belakang yang menunjukan nomor urut barang;
2 kegiatan yang berhubungan dengan pembuatan laporan
Sarana dan prasarana pendidikan yang merupakan barang inventaris harus dilakukan pelaporan baik kepada pemerintah atau departemennya. Kegiatan yang
berhubungan dengan pelaporan inventarisasi menurut Depdiknas 2007: 51 terdiri dari laporan triwulan barang inventaris dan laporan tahunan inventaris. Ke
dua laporan ini wajib dibuat oleh sekolah atau pengelola sarana dan prasarana pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban atas penggunaan sarana dan
prasarana pendidikan yang ada di sekolah. Dari pengertian di atas kegiatan inventarisasi alat praktik pendidikan dapat
disimpulkan bahwa kegiatan yang berkaitan dengan pencatatan sarana pendidikan milik negara atau swasta guna menyempurnakan pengurusan dan pengawasan
terhadap semua alat praktik pendidikan yang ada di sekolah serta kegiatan penulisan laporan sebagai bahan pertanggungjawaban atas penggunaan alat
praktik pendidikan yang ada di sekolah.
c. Penyimpanan Alat Praktik Pendidikan Kejuruan
Penyimpanan adalah kegiatan menyimpan sarana dan prasarana pendidikan di suatu tempat agar kualitas dan kuantitasnya tetap terjaga Barnawi dan M.
Arifin, 2012: 73. Ada beberapa kegiatan yang terkandung di dalamnya yaitu menerima barang, menyimpan barang, dan mengeluarkan barang atau
mendistribusikan barang.
54
Penyimpanan alat praktik pendidikan harus memperhatikan beberapa faktor yaitu denah gedung, sarana pendukung dan keamanan. Denah atau tata letak
gedung menurut Barnawi dan M. Arifin 2012: 73 harus memperhatikan pemudahan penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran barang. Gedung tempat
penyimpanan juga harus memliki sirkulasi udara yang cukup agar kelembaban udara tetap terjaga serta memiliki pencahayaan yang cukup. Namun, untuk
barang-barang yang sifatnya khusus dipastikan memiliki tempat penyimpanan sendiri, sehingga kualitas barang akan tetap terjaga. Ruangan penyimpanan
menurut PP No 40 tahun 2008 tentang standar sarana dan prasarana pendidikan dijadikan satu dengan ruang instruktur dengan luas 4 M
2
dengan luas minimum 48 M
2
dan lebar minimum 6 M
2
. Prinsip dalam penyimpanan alatbarang praktikum menurut H.M Daryanto 2011: 52 yaitu 1 semua alat dan
perlengkapan harus disimpan di tempat yang bebas dari faktor perusak seperti panas lembab, lapuk dan serangga, 2 mudah dikerjakan baik untuk menyimpan
maupun yang digunakankeluar, 3 mudah didapat bila sewaktu-waktu diperlukan, 4 harus di administrasikan menurut ketentuan bahwa persediaan
lama harus digunakan terlebih dahulu, 5 harus diadakan inventarisasi secara berkala, dan 6 tanggungjawab untuk pelaksanaan dari tiap penyimpanan harus
dirumuskan secara terperinci dan dipahami dengan jelas oleh semua pihak yang berkepentingan. Sejalan dengan hal tersebut Suharsimi Arikunto 1990: 282 juga
menyebutkan bahwa dalam menyimpan alat-alat praktik harus memperhatikan beberapa hal yaitu: 1 alat dan perkakas yang sering digunakan hendaknya
55
ditempatkan dekat dengan tempat kerja, 2 alat dan perkakas yang sering digunakan disusun dan ditempatkan secara urut agar mudah dilihat, serta 3
apabila diperlukan alat yang mudah dibawa dan jarang digunakan hanya diperlihatkan selama periode praktikum.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penyimpanan alat praktik pendidikan adalah kegiatan penyimpanan alat praktik disuatu tempat agar
kualitasnya tetap terjaga dengan baik. Untuk menjaga kualitas yang baik maka tempat penyimpanan harus memperhatikan tempat, suhu, pengatuan serta
keamaan tempat penyimpanan. Bukan hanya itu dalam melakukan penyimpanan alat parktik juga harus memperhatikan tingkat penggunaan sehingga akan mudah
untuk melakukan pengaturan peyimpanan untuk alat-alat praktik yang ada di sekolah.
d. Penggunaan Alat Praktik Pendidikan Kejuruan