Penghapusan Alat Praktik Pembahasan Hasil Penelitian

200 Bengkel, Tool Man, dan guru, sedangkan siswa kurang dilibatkan secara langsung. e. Pendataan, yaitu inventarisasi sarana dan prasarana ditinjau dari ketersediaan dan kondisi. Terlihat bahwa program MR juga dilakukan untuk menentukan apakah alat itu rusak atau tidak, serta sebagai bahan referensi pengajuan alat baru dan memasukkan alat ke dalam daftar penghapusan.

6. Penghapusan Alat Praktik

Menurut Ibrahim Bafadal 2004: 62 penghapusan adalah kegiatan meniadakan barang milik lembaga dari daftar inventaris dengan cara berdasarkan undang-undangan yang berlaku. Pengertian penghapusan seperti yang dilakukan di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta, yaitu semua barang yang telah dihapus akan otomatis dihapus dari daftar inventaris alat. Kegiatan penghapusan di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta dilakukan dengan langkah yaitu sebagai berikut. a. Hasil Maintenance and Repair Hasil dari MR yang telah dijelaskan di atas, jika alat praktik mengalami rusak berat dan tidak bisa diperbaiki lagi maka akan langsung masuk dalam penghapusan. Seperti pendapat Dadang Suhardan, dkk 2010: 58 kegiatan penghapusan berkaitan erat dengan pemeliharaan maintenance yang dipandang sebagai suatu kegiatan untuk mempertahankan kondisi barang. Dalam hal ini program MR juga melakukan pengecekan terhadap kondisi barang dilihat dari tingkat kerusakannya. b. Pencatatan alat yang akan dihapus 201 Alat praktik hasil MR yang sudah tidak bisa diperbaiki lagi otomatis akan masuk dalam daftar penghapusan. Tapi alat-alat lain juga bisa masuk dalam daftar penghapusan jika memenuhi persyaratan sebagai berikut. 1 Alat praktik rusak dan tidak bisa diperbaiki lagi 2 Alat praktik sudah ketinggalan jaman atau tidak sesuai dengan perkembangan teknologi 3 Alat praktik sudah tidak sesuai dengan kurikulum 4 Alat praktik terbakar 5 Alat praktik tidak berfungsi dengan semestinya 6 Alat praktik sudah mencapai batas masa pakai Out Off Date 7 Alat praktik hilang Seperti pendapat Ibrahim Bafadal 2004: 62 syarat sarana dan prasarana dihapus adalah rusak berat, tidak sesuai dengan kebutuhan, kuno, terkena larangan, mengalami penyusutan, biaya pemeliharaan yang besar, berlebihan, dicuri, diselewengkan dan terbakar atau musnah akibat bencana alam. c. Pengajuan pada WKS 5 bidang Sarana dan Prasarana Alat-alat yang sudah masuk dalam daftar penghapusan, langsung diajukan kepada WKS 5 untuk mendapat persetujuan tentang penghapusan alat tersebut. Alat yang diajukan tidak selalu ditinjau langsung oleh WKS 5, karena yang mengetahui akan keadaan barang tersebut adalah jurusan masing-masing, sehingga WKS 5 hanya menyetujui alat yang akan dihapus. 202 d. Pelaksanaan Penghapusan Pelaksanaan penghapusan terkait dengan cara penghapusan alat praktik. Penghapusan alat praktik dilakukan dengan tiga cara yaitu 1 lelang, 2 dijual kiloan dan 3 dihibahkan. Seperti pendapat dari Ary H Gunawan 1996: 151 cara penghapusan terdiri dari lelang dan pemusnahan. Namun di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta penghapusan dilakukan dengan tiga cara sesuai kebijakan yang ada. Untuk penghapusan dengan cara lelang langkahnya tidak seperti lelang pada umumnya, karena alat tersebut dibeli dengan kemampuan dana yang dimiliki oleh sekolahlembaga yang bersangkutan. Selain itu juga ada yang dijual ke toko-toko yang mau menerima alat tersebut. Untuk alat praktik yang dihibahkan kepada lembaga yang membutuhkan. Seperti pendapat Suharsimi Arikunto 1990: 90 pelaksanaan penyingkiran dengan cara menghibahkan, maka diberikan kepada badanorang lain. Seluruh kegiatan yang menghasilkan uang seperti lelang dan penjualan kiloan selalu dilaporkan kepada Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana sebagai atasan. e. Pencatatan hasil penghapusan Pencatatan hasil ini mencakup data alat praktik serta tata cara penghapusan yang dilakukan pada alat tersebut. Semua alat praktik yang berhasil dihapus diberi keterangan tentang keberadaan alat apakah dilelang, dijual kiloan atau hibah. Pencatatan hasil ini juga dilaporkan kepada WKS 5 Sarana Prasarana dalam bentuk Berita Acara Penghapusan ataupun dicatat dalam buku penghapusan alat. Meskipun ada jurusan yang hanya melaporkan secara lisan, tanpa menulis dalam daftar penghapusan. 203 Langkah-langkah kegiatan penghapusan seperti pendapat dari Suharsimi Arikunto 1990: 89 yaitu: a. Pemilihan barang yang akan dihapus dilakukan di setiap tahun bersamaan dengan waktu perkiraan kebutuhan. b. Memperhitungkan faktor penyingkiran dan penghapusan ditinjau dari nilai uang. c. Membuat surat pemberitahuan kepada atasan bahwa akan ada penghapusan dan menyebutkan barang yang akan dihapus. d. Melaksanaan penghapusan dengan cara lelang, hibah atau membakar e. Membuat berita acara tentang pelaksanaan penghapusan Secara keseluruhan pengelolaan alat praktik yang terdiri dari pengadaan, inventarisasi, penyimpnan, penggunaan, pemeliharaan dan penghapusan dilakukan oleh jurusan masing-masing. Hal ini karena yang mengetahui akan alat praktik adalah jurusan yang bersangkutan. Kegiatan penghapusan di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta relatif lebih mudah, karena hanya mengajukan pada Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana. Hal ini karena sekolah tersebut merupakan lembaga swasta yang peraturan dan tata cara tidak serumit yang ada pada lembaga pendidikan negeri. Berdasarkan hasil penelitian, pelaksanaan pengelolaan alat praktik di jurusan bisa di katakan baik dengan melihat secara keseluruhan. Pengelolaan alat praktik bisa diurutkan dari yang terbaik yaitu. 1. Teknik Instalasi Tenaga Listrik 2. Teknik Audio Video 204 3. Teknik Pemesinan 4. Teknik Kendaraan Ringan 5. Teknik Sepeda Motor 6. Teknik Komputer dan Jaringan 7. Teknik Gambar Bangunan Urutan ini dilihat dari hasil keseluruhan jawaban responden, observasi, dan studi dokumen. Tetapi secara keseluruhan pengelolaan alat praktik di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta sudah tergolong baik. Hal ini dapat dilihat dari perencanaan sudah terorganisir dengan baik, alat praktik sudah terdata dalam buku invetaris, memiliki tempat penyimpanan khusus yang dikelola oleh Tool Man dan Koordinator Bengkel, penggunaan sudah dikontrol dengan baik serta pembuatan jadwal yang terorganisir setiap awal ajaran baru, kemudian pemeliharaan dilakukan dengan cukup baik, dengan adanya program Maintenence and Repair , dan yang terkahir penghapusan alat sudah dilakukan dengan prosedur sesuai kebijakan dari sekolah.

7. Kendala dalam Pengelolaan Alat Praktik