71
bengkel jurusan bangunan di SMK N 2 Yogyakarta sudah cukup, bahkan masih ada sisa dari anggaran yang telah disediakan oleh sekolah, sehingga anggaran
yang sisa bisa dijadikan untuk pembelian bahan-bahan praktik dan kebutuhan pelaksanaan pengadaanpembelian bahan-bahan praktik lainnya. Penelitian ini
yang relevan dengan penelitian yang akan dijalankan yaitu dilihat dari segi pengadaan alat praktik SMK khususunya dalam penentuan anggaran dalam
pengadaan alat praktik.
Unit cost
yang menyangkut tentang anggaran dari pengadaan bahan praktik di kompetensi keahlian kontruksi batu dan beton.
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan sarana pendidikan terdiri dari pengadaan, inventarisasi, penyimpanan,
pemeliharaan, dan penghapusan. Dari kegiatan tersebut terdapat beberapa kendala seperti anggaran biaya, serta rendahnya kesadaran dalam melakukan
pemeliharaan. Pentingnya menganilisis anggaran yang dibutuhkan dalam melakukan pengadaan alat-alat praktik di SMK, karena dalam proses pengadaan
harus menentukan berapa besar biaya yang dibutuhkan oleh sekolah dalam memenuhi alat praktik sebagai acuan dalam proses pengadaan sarana pendidikan
khususnya alat praktik yang berpengaruh langsung pada proses pembelajaran.
D. Kerangka Pikir
Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan yang menyiapkan peserta didik dengan dunia kerja sesuai dengan minat atau program keahlian yang
dipilihnya, dalam pendidikan formal pendidikan kejuruan bebentuk lembaga persekolahan SMK. Tujuan adanya pendidikan menengah kejuruan adalah untuk
72
menyiapakan peserta didik masuk ke dunia kerja, melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, serta menyiapkan peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan profesioanal sesuai dengan program keahlian yang dimilikinya. Tujuan tersebut diwujudkan dalam bentuk kurikulum yang ada di
pendidikan menengah kejuruan. Kurikulum yang merupakan kerangka dasar dalam pemberian materi pembelajaran disusun sesuai dengan tujuan tersebut,
sehingga didalam kurikulum pendidikan menengah kejuruan berisi substansi- subtansi untuk mendukung tercapainya tujuan yang telah ditetapkan.
Kurikulum yang dibuat oleh satuan pendidikan menengah kejuruan berkaitan langsung dengan proses pembelajaran yang diterapkan, dimana dalam
kurikulum pendidikan menengah lebih mengacu pada kerangka dasar keahlian program yang diminati peserta didik. Kurikulum dijadikan acuan sebagai
penentuan proses pembelajaran di sekolah, sehingga proses pembelajaran yang diterapkan di pendidikan menengah kejuruan cenderung lebih mengarah pada
praktik, dengan perbandingan praktik 70 : teori 30. Penerapan proses pembelajaran seperti ini guna memberikan bekal pada peserta didik untuk
memahami secara langsung program yang diminatinya, karena seyogyanya pendidikan menengah kejuruan memang mengarahkan peserta didik dalam dunia
kerja. Untuk mendukung pembelajaran praktik, maka dibutuhkan alat praktik yang memadai. Alat praktik di pendidikan menengah merupakan alat pelajaran
yang ada dalam proses pembelajaran. Alat Praktik pendidikan yang memadai dan lengkap mendukung proses pembelajaran berlangsung secara efektif dan efisien.
73
Terpenuhinya alat praktik tidak terjadi begitu saja namun ada proses pengelolaan di dalamnya. Pengelolaan alat praktik dari mulai perencanaan, pengadaan,
penggunaan, inventarisasi, pemeliharaan, dan penghapusan. Semua kegiatan pengelolaan tersebut harus dilakukan agar sarana pendidikan yang ada sesuai
dengan standar yang telah ditentukan oleh pemerintah. Alat praktik yang ada harus dikelola dengan baik. Seperti yang ada di SMK
Muhamadiyah 3 Yogyakarta dengan 7 penjurusan, maka alat praktik pendidikan yang ada beragam serta kegiatan pengelolaannya pasti sangatlah kompleks. Tujuh
penjurusan tersebut memiliki alat praktik pendidikan yang berbeda dan beragam. Keberhasilan kegiatan pengelolaan alat praktik pendidikan dapat dilihat dari
berbagai sisi sesuai dengan kegiatan pengelolaan yang berhasil. Keberhasilan pengelolaan tersebut maka mampu mendukung proses pembelajaran sehingga
mutu yang ada di SMK Muhamdiyah meningkat. Mutu pendidikan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk juga Alat
praktik yang memadai, maka dari itu pengelolaan yang baik mampu meningkatkan efektivitas pembelajaran. Pembelajaran yang efektif mampu
menghasilkan mutu pendidikan yang berkompeten. Tercapainya mutu pendidikan seperti lulusan yang kompeten, pengembangan bakat siswa, meningkatnya
keterampilan siswa dan lulusan. Secara runtut proses kerangka pikir peneliti digambarkan sebagai berikut.
74
Gambar 3 kerangka pikir penelitian E. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan kerangka pikir yang telah dijelaskan, maka perlu adanya pertanyaan penelitian yang mengarahkan arus penelitian ini adalah:
1. Bagaimana proses pengadaan alat praktik pendidikan?
2. Bagaimana menentukan skala prioritas alat praktik pendidikan?
3. Bagaimana proses inventarisasi alat praktik pendidikan?
4. Bagaimana pembuatan laporan pertanggungjawaban?
5. Bagaimana tempat penyimpanan alat praktik?
6. Bagaimana pengaturan tempat penyimpanan alat praktik?
7. Bagaimana penggunaan alat praktik pendidikan?
8. Bagaimana pembuatan jadwal penggunaan?
SMK Tujuan SMK
Pembelajaran di SMK
Alat Praktik
Pengelolaan Alat Praktik
Praktik Teori
Pembelajaran efektif
Kualitas pendidikan
baik 1.
Pengadaan 2.
Inventarisasi 3.
Penyimpanan 4.
Penggunaan 5.
Pemeliharaan 6.
penghapusan
75
9. Bagaimana pemeliharaan alat praktik pendidikan?
10. Bagaimana proses penghapusan alat praktik pendidikan?
76
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitan ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus., karena hanya dilakukan di satu sekolah. Pembahasan hanya akan
menggambarkan keadaan secara jelas yang terjadi di tempat penelitian. Penelitian kualitatif bertujuan untuk: 1 menggambarkan dan mengungkap
to discribe and explore,
dan 2 menggambarkan dan menjelaskan
to discribe and explain
Djunaidi dan fauzan, 2012: 29. Pendekatan studi kasus bertujuan memberikan pandangan yang lengkap dan mendalam mengenai subjek yang diteliti Mulyana,
2001: 201. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi
kasus, karena penelitian ini menggali segala bentuk informasi dan fenomena dari fakta-fakta yang ada. Peneliti menyajikan deskripsi menggunakan narasi tentang
fenomena yang ada mengenai kegiatan pengelolaan alat praktik di SMK Muhamdiyah 3 Yogyakarta mulai dari pengadaan, inventarisasi, penyimpanan,
pengunaan, pemeliharaan dan penghapusan.
B. Seting Penelitian 1. Tempat Pelaksanaan penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta yang beralamat di Jalan Pramuka No 62, Umbulharjo, Giwangan. Beberapa alasan
pemilihan tempat penelitian di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta adalah sebagai berikut: 1 sekolah swasta yang pernah masuk RSBI, 2 memilki banyak
peminat, 3 memiliki nilai standar sarana yang nyaris sempurna yaitu 97, 4