Penggunaan Alat Praktik di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta

144 penataanya masih kurang rapi. Untuk tempat penyimpanan di salah satu jurusan sering bocor saat hujan, jadi ada alat tertentu yang menyimpannya di dalam kelas agar tidak rusak.

4. Penggunaan Alat Praktik di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta

Alat praktik yang ada di setiap jurusan sudah tercukupi dan lengkapi sesuai dengan standar yang ada. hal ini diutarakan oleh Kepala Jurusan Teknik Kendaraan Ringan yaitu “Dibanding sekolah lain kita lengkap, dibanding dengan sekolah negeri juga lengkapan kita....”. Pendistribusian alat praktik menurut hasil wawancara Kepala Jurusan Teknik Kendaraan Ringan yaitu “Pake bon, anak minjem jumlahnya berapa bawa pake tempat sesuai job kemudian dibawa kemudian dikembalikan lagi”. Senada dengan hal tersebut, diungkapkan juga oleh Kepala Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik bahwa “Prosedurnya mereka mengajukan pake bon gitu . Jadi pinjam beberapa itu jadi isinya lengkap, 8 ya 8 apa saja yang mau dipake. Kalo nanti mau lihat kita kesana ”. Serupa dengan hal tersebut, kegiatan peminjaman menggunakan bon alat juga diungkapkan oleh Kepala Jurusan Teknik Pemesinan bahwa “ Kalo peminjaman alat itu kita buat bon alat itu bon peminjaman, ditulis yang dipinjem apa saja kemudian jumlahnya kemudian nanti pinjem ke Tool Man istilahnya itu yang menjaga alat itu kemudian dikembalikan lagi itu juga diperiksa lagi oleh Tool Man , yang dikembalikan sesuai dengan yang dipi njam tanpa hilang”. Selain dengan menggunakan bon alat, digunakan juga buku peminjaman seperti yang diungkapkan oleh Kepala Jurusan Teknik Audio Video bahwa “Ada buku peminjaman itu di atas jendela, pinjem apa namanya , alatnya, tanggal, tanda 145 tanggal pinjam dan tanda tanggal kembali”. Hal ini juga di tegaskan oleh Kepala Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan yaitu “ Untuk peminjaman alat kita ada buku peminjaman alat. Siswa yang mau meminjam alat menulis di buku dan kalo udah selesai dikembalikan menulis lagi di buku kembalian, alat-alat itu. Tapi kalo alat-alatnya sudah tersedia di kelas tersebut ya mereka tinggal ambil ajah ngga perlu mengisi peminjaman alat kita hanya pendataan kan 1 kelompok untuk satu komputer, kita hanya mendata siapa yang bertanggung jawab terhadap alat tersebut, jadi komputer yang di ruangan seperti itu, jadi kita data yang pake kelompok tersebut, tapi kalo alat yang tidak ada di ruangan ada buku peminjaman ” Peminjaman selain dilakukan di tempat penyimpanan, juga bisa di ruang praktik seperti yang diungkapkan oleh Kepala Jurusan Teknik Gambar dan Bangunan yaitu “ Kalo kita kan komputer ada diruangan....”. Hal tersebut juga dipertegas oleh Kepala Jurusan Teknik Sepeda Motor bahwa “Karena sudah terletak didekat bahan praktik dan alat sudah jadi satu kemudian siswa tinggal ambil dan dikembalikan. Tidak ada, kita belum buat seperti itu karena kita sediakan dekat dengan objeknya, jadi tinggal ambil terus dikembalikan ”. Alat praktik tidak semua berada di ruang praktik tapi juga tersedia di tempat penyimpanan, sehingga dalam penggunaan alat praktik dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut. a. Alat praktik yang ada di tempat penyimpanan Alat-alat praktik yang ada ditempat penyimpanan umumnya alat yang kecil dan bisa dipindahkan serta dibawa kemana-mana. Peminjaman di lakukan dengan memakai bon peminjaman dan buku peminjaman, namun langkah keduanya sama. Cara pertama yaitu dengan menggunakan Bon Alat. Peminjaman alat yang menggunakan bon dilakukan di jurusan yaitu Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Pemesinan dan Teknik Kendaraan Ringan. Secara rinci peminjaman alat 146 1 • Pengisian Bon Peminjaman Alat 2 •Penyerahan Bon Peminjaman Alat 3 •Pengembalian Alat 4 •Pemeriksaan Alat praktik yang menggunakan Bon Alat yaitu dijelaskan dengan gambar sebagai berikut. Gambar 17. Langkah Peminjaman Diperjelas dengan langkah sebagai berikut. 1 Siswa mengmbil bon alat peminjaman serta mengisi bon peminjaman dengan nama alat berserta jumlahnya dengan format sebagai berikut. Tabel 14. Format Bon Peminjaman 2 Setelah bon peminjaman terisi, maka siswa memberikannya kepada Tool Man , Tool Man memberikan alat dan jumlah sesuai dengan yang tertera pada bon DAFTAR PEMINJAMAN ALAT SISWA Kelas : Program Diklat : Instuktur : Hari tanggal : No Nama Siswa Nama Alat Paraf Keterangan 1. 2. 3,dst 147 peminjaman. Setelah selesai siswa mecuci bersih atau membersihkan alat tersebut 3 Alat yang sudah selesai dipakai dan dibersihkan kemudian dikembalikan ke tempat penyimpanan melalui Tool Man 4 Pemeriksaan alat dilakukan oleh Tool Man untuk melihat kelengkapan dan kebersihan alat Cara Kedua yaitu melalui buku peminjaman alat. Penggunaan buku peminjaman dilakukan di jurusan Teknik Audio Video, Teknik Gambar Bangunan,dan Teknik Komputer dan Jaringan, dengan langkah sebagai berikut. 1 Siswa mencatat alat yang dibutuhkan di buku peminjaman disertai dengan tandatangan 2 Tool Man meberikan alat yang dibutuhkan sesuai dengan yang ditulis oleh siswa 3 Alat yang sudah selesai digunakan dibersihkan dan dikembalikan kepada Tool Man dengan keadaan lengkap. Saat pengembalian Tool Man melakukan pengecekan alat apakah sudah sesuai dengan yang dipinjam atau belum. Format buku peminjaman dan pengembalian adalah sebagai berikut. Tabel 15. Format Buku Peminjaman PEMINJAMAN ALAT DAN BAHAN TAHUN PELAJARAN 20… 20… Hari Tanggal No Nama Kelas Nama Alat Jumlah Paraf Ket PINJAM KEMBALI 148 Jurusan Teknik Sepeda Motor tidak menggunakan bon atau buku peminjaman, karena alat-alat praktik disediakan langsung di ruang praktik. Peminjamannya dilakukan selama praktik dan diawasi langsung oleh guru pembimbing. b. Alat praktik yang ada di ruang praktik Alat praktik yang sudah tersedia di ruang praktik, siswa tidak perlu untuk melakukan peminjaman seperti alat praktik yang ada di tempat penyimpanan. Siswa langsung bisa menggunakan saat mata pelajaran berlangsung. Pembuatan jadwal mata pelajaran dalam penggunaan alat praktik dilakukan oleh Kepala Jurusan, Koordinator Bengkel dan Sekretaris Jurusan melalui rapat diawal ajaran baru sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Senada dengan yang diungkapkan oleh Kepala Jurusan Teknik Audio Video yaitu “Ketua Jurusan, Korbeng, Sekjur. Misal ruang komputer penggunaanya hari apa pelajaran apa yang menggunakan komputer, dijadwal biar ngga tabrakan dengan kelas lain. misal kelas 1 yang harus pake komputer ya dijadwal, kelas 2 tener eldas tidak harus disitu, terkait dengan pelajaran nya” Selanjutnya menurut hasil wawancara dengan Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana menyebutkan bahwa “Guru dan Kajur yang ada dijurusan. Misal ada 30 siswa 15 masuk. Atau perkelas kalo TP perkelas, misal yang pagi TP 1 yang sore TP2 karena alatnya yang kurang, alatnya berat dan mahal minimal harganya 80 juta soalnya , alatnya mesin pembuat mesin jadi alatnya mahal”. Penggunaan jadwal ini juga diungkapkan oleh Kepala Jurusan Teknik Sepeda Motor yaitu “Ada, penggunaan lab dan media praktik, misalkan ada kelas, semester,hari selasa rabu TSM. Kan kita pake blok bulan januari TSM 1 Teori TSM 2 Praktik materinya sama nanti kita plot jadi ngga tubrukan sama kelas lain. 149 sampe semua bisa terakomodasi”. Hal tersebut lebih dipertegas lagi oleh Kepala Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan yang mengungkapkan ada pengaturan jadwal yaitu “Iya, di tahun ajaran baru Ketua Jurusan dan Sekjur, Korbeng berkoordinasi untuk menentukan penggunaan ruang praktik apakah ruang 1dan sebagainya kita penentuannya , jadi tiga orang itu”. Keterlibatan beberapa orang tersebut juga diungkapkan oleh Kepala Jurusan Teknik Pemesinan yaitu “ Ya ,K3 sama Sekretaris ajah sama kepala bengkel. Kan disini stafnya hanya K3,Sekretaris Kepala Bengkel jadi itu ajah yang terlibat” Hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam pembuatan jadwal penggunaan ruang praktik melibatkan Kepala Jurusan, Sekretaris Jurusan dan Kepala BengkelKoordinator Bengkel, mereka yang paling penting untuk terlibat dalam pembuatan jadwal. Pembuatan jadwal ini untuk mengurangi bentroknya penggunaan alat dan ruang praktik. Jika alat praktik mengalami kekurangan, maka akan dibuat kelompok praktik kecil yang terdiri dari beberapa kelompok siswa dan tergantung pada jumlah siswa dan alat praktik yang tersedia. Senada dengan yang diutarakan oleh Kepala Jurusan Teknik Instalasi Tenaga Listrik bahwa “Salah satu metode yang kita gunakan ya mengatur penggunaan alat saat praktik jadi yang pertama kalo tidak memungkinkan satu anak dapat satu alat, yang pertama dibuat kelompok praktek dengan satu kelompok maksimal 3 anak nanti penggunaanya bergantian, kalo pelajaran saya ke- 3nya suruh nulis hasil penggunaan alat ukur terus dilihat hasilnya terus dirata-rata, yang kedua pembagian job praktik misal dibagi 10 kelompok praktik yang 5 menggunakan alat a dan yang 5 kelompok menggunakan alat b terus kalo udah selesai gantian itu salah satu cara mengatasi keterbatasan alat”. 150 Dari hasil wawancara dapat dilihat bahwa untuk mengatasi keterbatasan alat praktik dibuatlah kelompok praktik dan juga pembagian job praktik. Pengaturan tersebut diserahkan pada guru yang mengampu dan kebijakan jurusan. Hasil observasi terhadap penggunaan alat praktik, ada jurusan seperti Teknik Pemesinan yang mengharuskan siswa memakai seragam praktik yang telah disediakan untuk praktik di ruang mesin bubut dan las. Pemakaian seragam tersebut dilakukan supaya seragam sekolah tidak kotor.

5. Pemeliharaan Alat Praktik Di SMK Muhammadiyah 3 Yogyakarta