Memberi Perhatian Pengelolaan Kelas Ditinjau dari Aspek Menciptakan dan

b. Strategi Musik : bertepuk tangan secara ritmis dan meminta siswa menirukannya. c. Strategi Kinestetis–Jasmani : Meletakkan jari di bibir untuk meminta siswa diam, sementara tangan lain diangkat lurus ke atas. Mintalah siswa menirukannya. d. Stategi Spasial : Memasang gambar kelas yang tenang di papan tulis dan jadikan gambar sebagai acuan, dengan bantuan alat penunjuk. e. Strategi Matematis–Logis : menggunakan stopwatch untuk mencatat waktu yang terbuang dan menuliskan di papan tulis setiap detik yang hilang dalam interval 30 detik. Katakan pada siswa bahwa waktu tersebut adalah waktu yang hilang dari jam pelajaran, yang harus digantikan nantinya. f. Strategi Interpersonal : Membisikkan ke telinga satu murid, “Sekarang saatnya untuk-teruskan pesan ini,” dan tunggulah sementara sang siswa menyampaikan pesan tersebut secara berantai g. Strategi Intapersonal : Mulailah mengajar, dan biarkan siswa bertanggung jawab atas kelakuan mereka sendiri. h. Strategi Naturalis: putarlah kaset kicauan burung atau akan lebih baik membawa binatang hidup ke dalam kelas. Pemilihan strategi yang tepat akan memudahkan siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran. Masing-masing tidak merasa terbebani sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. 2. Menuntut Tanggung Jawab Siswa Setiap siswa harus menanamkan rasa tanggungjawab pada diri masing-masing. Tanggung jawab siswa sebagai pelajar adalah belajar dengan baik, mengerjakan tugas sekolah yang sudah diberikan kepadanya, disiplin dalam menjalani tata tertib sekolah. Artinya setiap siswa wajib dan mutlak melaksanakan tanggungjawab tersebut tanpa terkecuali. Tapi kenyataannya banyak siswa yang merasa terbebani dengan kewajiban mereka sebagai pelajar. Siswa berangkat ke sekolah tidak lagi untuk tujuan belajar, akan tetapi dijadikan sebagai ajang untuk ketemu, kumpul dengan teman-teman, ngobrol dan lain sebagainya. Ini realita dan potret siswa masa kini. Selalu menginginkan sesuatu tanpa bersusah payah. Menyerah sebelum berjuang, kalah sebelum bertanding. Kondisi tersebut menambah kewajiban guru yaitu selalu mendidik siswa untuk berjalan sesuai koridor sebagai siswa. Hal ini berhubungan dengan cara guru memegang teguh kewajiban dan tanggung jawab yang dilakukan oleh siswa serta keterlibatan siswa dalam tugas-tugas pada mata diklat membuat busana wanita. Komunikasi yang jelas dari guru mengenai tugas siswa merupakan hal yang sangat penting dalam mempertahankan pusat perhatian siswa Misalnya dengan meminta siswa untuk memberikan respons.

d. Memberikan Petunjuk yang Jelas

Dalam kegiatan harian di kelas seringkali perlu memberikan petunjuk-petunjuk khusus kepada siswa tentang aspek-aspek dari pelajaran, tentang suatu kegiatan tertentu atau tentang pola tingkah laku mereka. Untuk itu, petunjuk guru haruslah bersifat langsung dengan bahasa yang jelas dan tidak membingungkan serta dengan tuntutan yang wajar yang dapat dipenuhi oleh siswa sehingga tidak terjadi kebingungan pada diri siwa. Hal-hal yang harus diperhatikan : 1. Petunjuk dapat diberikan di awal, di tengah atau di akhir jam pertemuan, tergantung keperluan. 2. Penjelasan dapat diselingi dengan tanya jawab 3. Petunjuk yang dijelaskan harus relevan dengan tujuan pembelajaran 4. Petunjuk yang diungkapkan guru harus sesuai dengan latar belakang dan kemampuan siswa Hasibuan 2009

e. Menegur

Apabila terjadi tingkah laku siswa yang mengganggu kelas atau kelompok dalam kelas, seringkali guru perlu bertindak untuk mengatasi gangguan dengan menegur secara verbal atau memperingatkan siswa. Tidak semua tingkah laku yang mengganggu kelompok siswa dalam kelas dapat dicegah atau dihindari dengan baik. Teguran guru sebaiknya yang mempunyai pengaruh imbas ripple effect terhadap siswa lain di kelas, sehingga suatu pendekatan positif