5. Penguatan dengan Memberikan Kegiatan yang Menyenangkan
Penguatan ini dapat berupa meminta siswa membantu temannya bila dia selesai mengerjakan pekerjaan terlebih dahulu dengan tepat,
siswa diminta memimpin kegiatan dan lain sebagainya. 6.
Penguatan berupa Tanda atau Benda Penguatan bentuk ini merupakan usaha guru dalam menggunakan
bermacam-macam simbol penguatan untuk menunjang tingkah laku siswa yang positif. Bentuk penguatan ini antara lain: komentar
tertulis pada buku pekerjaan, pemberian hadiah dan lain sebagainya. Hal-hal yang harus diperhatikan yaitu :
a. Dalam menggunakan komponen harus bervariasi.
b. Pemberian penguatan lebih baik dilakukan secara langsung dan
segera. c.
Untuk keperluan tertentu penggunaan penguatan secara tidak penuh dapat diberikan. Misalnya kepada siswa yang menjawab
salah. Penguatan diberikan pada usaha siswa dalam menjawab dan bukan pada kualitas jawaban. Perbuatan guru ini segera
dilanjutkan dengan meminta siswa pertama untuk menirukan jawaban atau memberikan pertimbangan kepada jawaban
temannya. Hasibuan, 2009: 59
2. Pengelolaan Kelas Ditinjau dari Aspek Pengembalian Kondisi
Belajar yang Optimal
Hal ini berkaitan dengan respons guru terhadap gangguan siswa yang berkelanjutan dengan maksud agar guru dapat melakukan tindakan
remedial untuk mengembalikan kondisi belajar yang optimal. Apabila terdapat siswa yang menimbulkan gangguan yang berulang-ulang
walaupun guru telah menggunakan tingkah laku dan respon yang sesuai,
guru dapat meminta bantuan kepada kepala sekolah, konselor sekolah atau orang tua siswa.
Bukanlah kesalahan profesional guru apabila ia tidak dapat menangani setiap problem siswa di dalam kelas. Namun, pada tingkat
tertentu guru dapat menggunakan seperangkat strategi untuk tindakan perbaikan terhadap tingkah laku siswa yang terus menerus menimbulkan
gangguan dan yang tidak mau terlibat dalam tugas di kelas. Strategi tersebut menurut Usman 2009: 100 yaitu :
1. Memodifikasi Tingkah Laku
Keterampilan memodifikasi tingkah laku merupakan satu keterampilan yang penting bagi guru. Keterampilan ini berguna
apabila terdapat siswa yang berperilaku tidak sesuai dengan aturan kelas atau aturan sekolah, sehingga menimbulkan kegaduhan atau
mengganggu siswa yang lain. Kondisi ini merupakan kondisi yang tidak mendukung tercapainya tujuan pembelajaran. Siswa tidak dapat
berkonsentrasi dengan pelajaran, penjelasan-penjelasan yang diberikan oleh guru tidak dapat dicerna oleh siswa, diskusi yang
sedang berlangsung juga tidak akan berjalan dengan lancar. Apabila guru memiliki keterampilan memodifikasi perilaku siswa yang
menyeleweng dari perilaku yang positif, misalnya dengan cara mengadakan pendekatan pribadi dengan siswa yang berperilaku
menyimpang atau memberikan motivasi kepada siswa yang bermasalah, maka kondisi belajar di kelas akan dapat kembali optimal