membentuk proses pembelajaran. Dibandingkan dengan metode pelatihan konvensional, bentuk pelatihan seperti ini mempunyai keunggulan tertentu,
karena setiap peserta didik atau kelompok belajar dapat berlatih dalam waktu bersamaan dan dalam tempo belajar yang sesuai dengan kemampuan mereka.
Dalam proses pembelajaran tersebut guru mendampingi peserta didik dan memberikan bantuan petunjuk untuk langkah-langkah pembelajaran
selanjutnya. Para peserta didik beraktivitas dalam suatu kegiatan pembelajaran terbuka dan belajar untuk melakukan kontrol pribadi ketepatan, pengenalan
kesalahan, perencanaan pengaturan waktu, penilaian mandiri dan refleksi dari setiap langkah-langkah pembelajaran, perencanaan dan pelaksanaan tiap langkah
selanjutnya, dan pengambilalihan tanggung jawab, sehingga dalam proses pembelajaran peserta didik dituntut untuk dapat merencanakan dan mengolah
pengetahuan sendiri. Rollenspiel juga dapat menghibur peserta didik yang sering mengalami kebosanan dalam pelajaran sehingga peserta didik bisa menciptakan
suasana yang menyenangkan di saat pelajaran.
2. Penggunaan Teknik Rollenspiel dalam Pembelajaran Keterampilan
Berbicara Bahasa Jerman Peserta Didik Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Wates Kulonprogo lebih Efektif dari pada Pembelajaran dengan
Menggunakan Teknik Konvensional
Secara sepintas memang tidak terdapat perbedaan ketrampilan berbicara bahasa Jerman antara peserta didik yang diajar dengan teknik Rollenspiel dengan
peserta didik yang diajar dengan teknik konvensional. Namun demikian perlu dikaji lebih lanjut teknik mana yang lebih efektif untuk meningkatkan
ketrampilan berbicara peserta didik. Berikut adalah perbandingan antara teknik
Rollenspiel dengan konvensional.
Teknik konvensional adalah teknik mengajar yang selama ini sering digunakan guru dalam menyampaikan materi yaitu dengan ceramah dan tanya
jawab. Teknik ini memiliki beberapa keuntungan seperti 1 guru dapat mengarahkan peserta didik memperoleh pemahaman yang jelas tentang masalah
yang dihadapi, 2 guru dapat menjelaskan materi pelajaran secara mendetail, 3 guru dapat mengarahkan perhatian peserta didik. Selain teknik konvensional
tersebut di atas memiliki banyak keunggulan, teknik ini juga memiliki kelemahan seperti 1 munculnya model pengajaran teacher-centered dimana
guru menjadi actor penting dan subyek utama dalam kegiatan belajar, 2 peserta didik cenderung pasif dalam proses belajar di kelas sebab guru memiliki porsi
waktu lebih banyak dari pada peserta didik, 3 sangat memungkinkan bagi peserta didik yang lemah dalam kemampuan kognitifnya akan tertekan dalam
belajar di kelas disebabkan takut dalam menerima pertanyaan dari guru. Di samping teknik konvensional tersebut di atas, dalam teknik pengajaran dikenal
juga teknik Rollenspiel. Dengan Rollenspiel peserta didik diberi peran dan situasi sesuai dengan
kehidupan nyata, hal ini akan memberikan kesempatan pada mereka untuk mengembangkan dan melatih keterampilan berbicara dan kemampuan
bertingkah laku dalam situasi yang sesuai dengan kehidupan nyata. Teknik ini bisa melatih berbicara peserta didik dalam berbagai situasi sesuai dengan peran
mereka. Dengan berbagai peran maka otomatis peserta didik akan menggunakan kosakata dan ungkapan yang berbeda pula, hal inilah yang memungkinkan
mereka untuk melatih keterampilan berbicara mereka dalam berbagai ungkapan