dan menunjukkan bahwa r
tt
= 0.768. Analisis data dalam penelitian ini adalah uji-t.
Dari penelitian tersebut diketahui bahwa pembelajaran dengan menggunakan
teknik Rollenspiel
dapat meningkatkan
pembelajaran keterampilan berbicara dalam bahasa Jerman. Hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa t
hitung
= 8,175 lebih besar dari t
tabel
= 1,997 pada taraf signifikansi α = 0,05 dan db sebesar 65. Rerata kelompok eksperimen sebesar 48,60 lebih tinggi
daripada rerata kelompok kontrol 42,11 dan bobot keefektifan sebesar 15,19. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 1 ada perbedaan prestasi yang
signifikan dalam kemampuan berbicara bahasa Jerman peserta didik antara kelompok peserta didik yang diajar dengan menggunakan teknik Rollenspiel dan
kelompok peserta didik yang diajar tanpa menggunakan teknik Rollenspiel, 2 pengajaran berbicara bahasa Jerman dengan menggunakan teknik Rollenspiel
lebih efektif daripada tanpa menggunakan Rollenspiel. Implikasi dari penelitian ini adalah teknik Rollenspiel dapat digunakan dalam pengajaran berbicara karena
efektif. Relevansi penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-
sama menggunakan teknik Rollenspiel sebagai variabel bebas dan variabel terikatnya yaitu sama-sama menggunakan keterampilan berbicara bahasa
Jerman. Perbedaannya pada tempat penelitian yaitu pada penelitian ini dilaksanakan di SMA N 2 Wates Kulonprogo, sedangkan penelitian sebelumnya
di SMA Sedayu Bantul. Penggunaan teknik Rollenspiel dalam penelitian sebelumnya diketahui dapat meningkatkan pembelajaran dalam keterampilan
berbicara bahasa Jerman pada peserta didik. Dalam pembelajaran keterampilan berbicara, penguasaan tata bahasa, menyusun kalimat sangat penting untuk
dimiliki peserta didik, sebab melalui hal tersebut peserta didik dapat memiliki keberanian atau kepercayaan diri untuk berbicara. Oleh karena itu, skripsi
penelitian milik Vanda Lailasningsih dijadikan sebagai penelitian yang relevan dalam skripsi ini.
C. Kerangka Pikir
1. Perbedaan yang Signifikan Prestasi Belajar Keterampilan Berbicara
Bahasa Jerman Peserta Didik Kelas XI IPS SMA N 2 Wates Kulonprogo antara yang Diajar dengan Teknik Rollenspiel dan yang Diajar
Menggunakan Teknik Konvensional
Bahasa Jerman merupakan salah satu bahasa asing yang diajarkan di sekolah-sekolah menengah atas dan swasta, maupun kejuruan selain bahasa
Inggris. Agar proses pembelajaran bahasa Jerman di kelas berjalan lancar, maka diperlukan proses pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Suatu
pembelajaran dapat dikatakan berhasil karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain faktor guru yang mengajar, kondisi peserta didik, fasilitas belajar, dan
metode pembelajaran yang digunakan. Penggunaan teknik pembelajaran yang tepat dapat berdampak sangat
baik bagi peningkatan prestasi peserta didik di sekolah. Oleh karena itu perlu teknik yang dapat mengubah proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan
dengan cara melibatkan peserta didik untuk berinteraksi baik dengan guru maupun temannya. Salah satu teknik yang dapat digunakan adalah teknik
Rollenspiel. Rollenspiel mengutamakan kemandirian peserta didik dalam
membentuk proses pembelajaran. Dibandingkan dengan metode pelatihan konvensional, bentuk pelatihan seperti ini mempunyai keunggulan tertentu,
karena setiap peserta didik atau kelompok belajar dapat berlatih dalam waktu bersamaan dan dalam tempo belajar yang sesuai dengan kemampuan mereka.
Dalam proses pembelajaran tersebut guru mendampingi peserta didik dan memberikan bantuan petunjuk untuk langkah-langkah pembelajaran
selanjutnya. Para peserta didik beraktivitas dalam suatu kegiatan pembelajaran terbuka dan belajar untuk melakukan kontrol pribadi ketepatan, pengenalan
kesalahan, perencanaan pengaturan waktu, penilaian mandiri dan refleksi dari setiap langkah-langkah pembelajaran, perencanaan dan pelaksanaan tiap langkah
selanjutnya, dan pengambilalihan tanggung jawab, sehingga dalam proses pembelajaran peserta didik dituntut untuk dapat merencanakan dan mengolah
pengetahuan sendiri. Rollenspiel juga dapat menghibur peserta didik yang sering mengalami kebosanan dalam pelajaran sehingga peserta didik bisa menciptakan
suasana yang menyenangkan di saat pelajaran.
2. Penggunaan Teknik Rollenspiel dalam Pembelajaran Keterampilan
Berbicara Bahasa Jerman Peserta Didik Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Wates Kulonprogo lebih Efektif dari pada Pembelajaran dengan
Menggunakan Teknik Konvensional
Secara sepintas memang tidak terdapat perbedaan ketrampilan berbicara bahasa Jerman antara peserta didik yang diajar dengan teknik Rollenspiel dengan
peserta didik yang diajar dengan teknik konvensional. Namun demikian perlu dikaji lebih lanjut teknik mana yang lebih efektif untuk meningkatkan
ketrampilan berbicara peserta didik. Berikut adalah perbandingan antara teknik
Rollenspiel dengan konvensional.