Pembelajaran Bahasa Jerman sebagai Bahasa Asing
berulang-ulang, sehingga pengajaran harus diajarkan secara empiris agar diperoleh pengalaman yang mudah termemori dalam ingatan. Dalam
pembelajaran tersebut diharapkan akan terjadi perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam diri seseorang.
Kridalaksana 2008: 25 mengemukakan bahwa bahasa asing adalah bahasa yang dikuasai bahasawan, biasanya melalui pendidikan formal, dan yang
secara sosiokultural tidak dianggap bahasa sendiri. Ciri khas pengajaran bahasa asing ialah bahwa peserta didik harus memperoleh keamampuan untuk
mempergunakanya sebagai alat berkomunikasi dan belajar untuk berfikir dalam bahasa terebut. Untuk mencapai tujuan komunikatif diperluan pendekatan yng
tepat dalam proses pembelajaran. Salah satunya bisa dengan pendekatan komunikatif Hardjono, 1988: 22. Tujuan pengajaran bahasa menurut
pendekatan komunikatif ialah untuk a mengembangkan kompetensi komunikatif peserta didik, yaitu kemampuan menggunakan bahasa yang
dipelajari itu untuk berkomunikasi dalam berbagai situasi dan konteks b meningkatkan penguasaan keempat keterampilan berbahasa yang diperlukan
dalam berkomunikasi Abdullah, 2013: 267. Hardjono 1988:27-28 mengemukakan pendapatnya yaitu 1 fungsi
cross cultural communication, yang berarti bahwa tujuan belajar bahasa asing ialah memperoleh kemampuan berbahasa asing sebagai alat komunikasi dengan
menangkap dan mengungkapkan diri secara lisan dan tertulis melalui sistem, istilah-istilah dan ungkapan-ungkapan yang merupakan ciri khas yang dipelajari,
2 fungsi cross cultural understanding, yang berarti bahwa antar bangsa yang
kita pelajari akan terjalin saling pengertian, yang dapat dibangkitkan jika kita mendapat pengetahuan tentang kebudayaan yang dihubungkan dengan sejarah,
sosial-ekonominya, kekuatan politiknya, dan aspek kehidupan masyarakatnya. Richard dan Schmidt 2002: 206 menyatakan bahwa bahasa asing
foreign language adalah: A language which is not the native language of large number of people in
a particular country or region, is not used as a medium of instruction in school, and is not widely used as a medium of communication in
government, media, etc. Foreign language are typically taught as school subjects for the purpose of communicating with foreigners or for reading
printed materials in the language.
Dari kutipan tersebut, bahasa asing diartikan sebagai satu bahasa yang bukan bahasa asli dari sebagian besar orang pada satu negara atau daerah tertentu, yang
bukan dipergunakan sebagai satu bahasa pengantar di sekolah, dan secara luas bukan dipakai sebagai satu sarana komunikasi dalam pemerintahan, media dan
sebagainya. Bahasa asing diajarkan sebagai mata pelajaran di sekolah dengan tujuan agar peserta didik dapat berkomunikasi dengan orang asing atau untuk
membaca bacaan dalam bahasa asing tersebut. Hardjono 1988: 78 berpendapat bahwa tujuan dari pengajaran bahasa
asing dewasa ini diarahkan kepengembangan keterampilan menggunakan bahasa asing yang dipelajari sesuai dengan tingkat dan taraf yang ditentukan oleh
kurikulum yang berlaku. Singkatnya kurikulum memegang peranan penting dalam merumuskan tujuan pengajaran dan pengembangan keterampilan bahasa
asing sesuai dengan tingkat kemampuan peserta didik. Bahasa asing digunakan dalam komunikasi berdagang, politik, perjanjian internasional, dan segala bentuk
kegiatan bilateral yang menghubungkan masyarakat suatu negara tertentu dengan seluruh komponen masyarakat dunia.
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran bahasa asing memberikan peserta didik pengetahuan bahasa yang tidak biasa digunakan dalam kehidupan
sehari-hari melalui latihan berulang-ulang yang bertujuan mengembangkan keterampilan berbicara peserta didik, yang meliputi menyimak, berbicara,
membaca dan menulis dalam pembelajaran keterampilan bahasa Jerman agar dapat berkomunikasi dengan bahasa asing tersebut. Dalam proses pembelajaran
dan pengajaran bahasa bukanlah suatu kegiatan yang berlangsung dalam waktu yang singkat tetapi memerlukan waktu yang cukup lama dimana pembelajar dan
pengajar bersama-sama mencapai tujuan tertentu.