Penggunaan teknik Rollenspiel lebih efektif dalam pembelajaran

82 kerjasama yang baik antara guru dengan peserta didik, sehingga perlakuan menggunakan teknik ini lebih efektif daripada yang diajar dengan teknik konvensional. Hal tersebut terbukti dengan meningkatnya nilai peserta didik. Pelaksanaan teknik Rollenspiel di SMA Negeri 2 Wates membuat peserta didik lebih antusias dan juga aktif. Peserta didik tidak lagi mempunyai rasa malu maupun rasa takut salah berbicara menggunakan bahasa Jerman, bahkan peserta didik tidak segan menanyakan hal-hal yang ingin diketahuinya menggunakan pertanyaan berbahasa Jerman. Penerapan teknik Rollenspiel dilaksanakan dengan santai tetapi serius sehingga peserta didik tidak merasa terbebani atau tertekan serta tidak mengabaikan materi pelajaran. Rasa ingin tahu peserta didik terhadap materi bahasa Jerman juga semakin tumbuh sehingga intensitas peserta didik berbicara bahasa Jerman lebih banyak. Melalui situasi santai dan menyenangkan, peserta didik akan lebih antusias dalam menyimak materi yang diberikan oleh guru. Peserta didik mempunyai peran yang besar dalam Rollenspiel dimainkan terutama pada saat memilih peran, diskusi dan evaluasi serta pada saat berbagi pengalaman setelah bermain. Secara otomatis, keterlibatan peserta didik secara langsung dalam setiap tahapan dalam Rollenspiel atau bermain peran dapat membantu peserta didik memperoleh pengalaman berharga yang mengakibatkan mereka selalu mengingat pengalaman tersebut. Pembelajaran bahasa Jerman dengan menggunakan teknik Rollenspiel diperoleh hasil yang lebih baik, bukan hanya hasil prestasi bahasa Jerman, melainkan juga dalam proses pembelajaran, peserta didik menjadi lebih senang dan menikmati kegiatan belajarnya 83 tanpa mengabaikan materi pelajaran yang disampaikan. Teknik pembelajaran Rollenspiel sebaiknya dapat terus digunakan sebagai alternatif teknik pembelajaran bahasa Jerman di sekolah.

E. Keterbatasan Penelitian

1. Peneliti merupakan peneliti pemula, sehingga masih terdapat banyak kekurangan dalam melakukan penelitian, baik dari segi pengalaman atau teori praktik masih belum maksimal. 2. Peserta didik pelaku peran masih ada yang belum bisa terlepas dari teks pada saat bermain peran. 3. Perlakuan treatment dengan menggunakan teknik Rollenspiel berjalan kurang maksimal karena keterbatasan tenaga, dan waktu. 4. Penggunaan teknik Rollenspiel membutuhkan banyak waktu, oleh karena itu sebaiknya guru mampu menggunakan waktu seefektif mungkin. 84

BAB V KESIMPULAN. IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, pengajuan hipotesis dan pembahasan dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil prestasi belajar keterampilam berbicara bahasa Jerman peserta didik kelas Xl IPS SMA N 2 Wates Kulonprogo antara yang diajar dengan teknik Rollenspiel dan yang diajar menggunakan teknik konvensional. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan uji-t, harga t hitung sebesar 4,750 lebih besar dari harga t tabel sebesar 2,000. 2. Penggunaan teknik Rollenspiel lebih efektif digunakan dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik kelas XI IPS SMA N 2 Wates Kulonprogo dari pada yang diajar menggunakan teknik konvensional. Hal ini dapat dilihat dari nilai rerata mean yang diperoleh peserta didik. Untuk kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan Rollenspiel mean yang diperoleh adalah 68,02; sedangkan untuk kelas kontrol yang diajar dengan teknik konvensional mean yang diperoleh adalah 58,12. Selain itu juga dapat dilihat dari bobot keefektifan yaitu sebesar 17,3 .

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa semua hipotesis telah diterima. Prestasi kedua kelas yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini menunjukan