Keterbatasan Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

84

BAB V KESIMPULAN. IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data, pengajuan hipotesis dan pembahasan dapat dikemukakan beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Terdapat perbedaan yang signifikan hasil prestasi belajar keterampilam berbicara bahasa Jerman peserta didik kelas Xl IPS SMA N 2 Wates Kulonprogo antara yang diajar dengan teknik Rollenspiel dan yang diajar menggunakan teknik konvensional. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan uji-t, harga t hitung sebesar 4,750 lebih besar dari harga t tabel sebesar 2,000. 2. Penggunaan teknik Rollenspiel lebih efektif digunakan dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik kelas XI IPS SMA N 2 Wates Kulonprogo dari pada yang diajar menggunakan teknik konvensional. Hal ini dapat dilihat dari nilai rerata mean yang diperoleh peserta didik. Untuk kelas eksperimen yang diajar dengan menggunakan Rollenspiel mean yang diperoleh adalah 68,02; sedangkan untuk kelas kontrol yang diajar dengan teknik konvensional mean yang diperoleh adalah 58,12. Selain itu juga dapat dilihat dari bobot keefektifan yaitu sebesar 17,3 .

B. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa semua hipotesis telah diterima. Prestasi kedua kelas yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini menunjukan 85 bahwa pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Jerman peserta didik dengan menggunakan Rollenspiel terbukti lebih efektif daripada yang diajar dengan teknik konvensional. Maka dari itu, teknik ini dapat digunakan oleh guru dalam upaya meningkatkan keterampilan berbicara peserta didik, karena sudah terbukti bahwa teknik pembelajaran ini mempunyai kontribusi positif. Teknik ini dapat mengurangi kejenuhan peserta didik di dalam kelas serta dapat diterapkan dengan santai namun tetap tidak mengabaikan esensi materi yang akan disampaikan. Proses pembelajaran Rollenspiel dalam penelitian ini berlangsung menyenangkan, peserta didik akan lebih bisa mengingat momentum yang berkesan pada diri mereka. Hal ini bisa memacu semangat serta daya tarik peserta didik terhadap bahasa Jerman yang semula dirasa sulit untuk dipelajari. Peserta didik akan merasa lebih nyaman dalam belajar karena terlepas dari mendengarkan ceramah, mencatat pelajaran, maupun mendengarkan dialog dengan kaset yang terkesan serius sehingga peserta didik tidak terbebani oleh nilai buruk yang akan diperoleh ketika tidak mengikutinya. Rollenspiel merupakan teknik pembelajaran yang dapat dijadikan solusi untuk membawa semua peserta didik terlibat aktif dalam pembelajaran. Hal tersebut dapat dilihat dari pembagian kelompok yaitu kelompok pemain peran dan pengamat yang sama-sama harus mengerti cerita serta peraturan dalam Rollenspiel. Di sinilah peserta didik dapat belajar saling memberi dan menerima permainan peran serta masukan- masukan sesama teman. Teknik ini juga dapat membangun kerjasama antar peserta didik yang bisa dijadikan sarana mereka untuk belajar keterampilan berbicara bahasa