39
BAB IV PEMBAHASAN
A. Metode Pembelajaran
Hasil penelitian metode pembelajaran pada
front ensemble
dalam
marching band
CDB UNY ini meliputi metode pembelajaran, materi pembelajaran,
proses pembelajaran,
tujuan pembelajaran,
jadwal pembelajaran, evaluasi pembelajaran, dan instrumen musik.
Metode pembelajaran yang digunakan pada
front ensemble
dalam
marching band
CDB UNY berdasarkan penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Metode ceramah
Metode ceramah digunakan pada pembelajaran
front ensemble
bertujuan untuk menjelaskan materi yang akan dilatih dan biasanya dilakukan pada setiap awal latihan. Pelatih menjelaskan terlebih dahulu
apa yang akan dilatih, target latihan, serta bagaimana memainkannya. Seperti yang diungkapkan oleh Yuli bahwa materi awal yang disampaikan
adalah cara memainkan alat instrumen tertentu wawancara 13 Januari 2015. Ini diperkuat oleh Fajri yang menyatakan bahwa dia
mengelompokkan per instrumen untuk diberi pelatihan secara bersama- sama, misalnya dengan mengumpulkan pemain
ma rimba
kemudian diberikan penjelasan materi pembelajaran bersama-sama wawancara 10
Januari 2015. Sejalan dengan data yang diambil dari narasumber
-narasumer tersebut, Eva menyatakan bahwa terlebih dahulu pelatih akan menyampaikan materi perkenalan alat wawancara 12 Januari 2015.
Kelebihan dari metode ceramah adalah pemain akan memperoleh materi yang bersifat teoritis karena penjelasan oleh pelatih secara
deskriptif. Kekurangan dari metode ceramah adalah beberapa pemain tidak memahami maksud yang disampaikan oleh pelatih dikarenakan bahasa
penyampaian pelatih yang terkadang kurang dapat dipahami. Hal ini terlihat saat suasana pembelajaran dimana terkadang beberapa pemain
mengutarakan bahwa mereka belum paham bagaimana maksud penjelasan pelatih.
2. Metode demonstrasi
Pada awalnya pelatih utama memberikan materi kemudian mendemontrasikan yang akan dilatih dengan stik
ma rching
yang dipukulkan ke meja atau paha. Semua pemain memperhatikan
pembelajaran yang disampaikan untuk kemudian masing-masing melanjutkan latihan secara mandiri. Setelah itu senior yang sudah
menguasai materi akan membantu pemain lain yang belum lancar. Hal ini sejalan dengan pendapat Eva yang mengungkapkan bahwa pada awalnya
pelatih akan melatih
warming up
dengan metode demonstrasi. Kemudian dilakukan evaluasi perindividu sampai pemain memahami materi yang
telah disampaikan untuk kemudian digabungkan dengan instrumen lainnya dan memainkan materi bersama wawancara 12 Januari 2015. Yuli juga
mengungkapkan bahwa awalnya pelatih akan memberi contoh, kemudian