Pembelajaran keterampilan membuat pola batik Sekolah Inklusi

13 penyesuaian diri, masih dapat dikembangkan dalam kemampuan akademik sederhana seperti membaca, menulis dan berhitung sederhana. Bisa menerima pendidikan keterampilan untuk aktivitas sehari-hari, serta dapat diberikan latihan-latihan keterampilan sederhana yang memerlukan program khusus dan bimbingan khusus, supaya dapat mengembangkan potensi yang dimiliki seoptimal mungkin untuk bekal hidup di masyarakat. Hambatan-hambatan ini nampak pada anak tunagrahita di bawah usia 18 tahun.

2. Karakteristik Tunagrahita Kategori Ringan

Moh. Amin 1995: 37 mengungkapkan bahwa anak tunagrahita kategori ringan memiliki karakteristik sebagai berikut: lancar berbicara namun kurang perbendaharaan kata-katanya, sukar berbicara abstrak, dapat mengikuti pelajaran akademik di sekolah biasa maupun di sekolah khusus. Pada umumnya anak tunagrahita kategori ringan tidak mengalami gangguan fisik, penampilan fisik tampak seperti anak normal pada umumnya, dapat bersekolah, dengan bimbingan kelas khusus dan dengan guru khusus. Mumpuniarti 2007: 15 juga menyatakan, “tunagrahita kategori ringan memiliki karakteristik fisik yang tidak jauh berbeda dengan anak pada umumnya” Karakteristik anak tunagrahita secara umum mengalami kelemahan dalam pemikiran, namun disisi lain kemampuan yang lain masih dapat 14 dikembangkan khususnya yang berkaitan dengan bidang keterampilan. Rini Hidayani 2007: 6 mengemukakan bahwa untuk bidang pekerjaan, mereka mampu melakukan pekerjaan sederhana, menyelesaikan tugas yang diberikan dan juga mengatur ruang. Karakteristik pada anak tunagrahita ringan Depdiknas. 2006: 8 sebagai berikut: a. Keterhambatan fungsi kecerdasan secara umum dibawah rata-rata. 1 Sulit mempelajari hal-hal akademik Anak tunagrahita kategori ringan sulit untuk menerima pelajaran di sekolah dengan pelajaran anak normal yang sebaya. Somantri 2006: 106 menyatakan, “anak tunagrahita kategori ringan masih mampu, menulis dan berhitung sederhana dan mampu bersekolah di sekolah khusus.” 2 Anak tunagrahita kategori ringan, kemampuan belajarnya paling tinggi setaraf anak normal usia 12 tahun dengan IQ antara 55-70. Hal ini didasarkan dari pendapat yang dikemukakan oleh Heri Purwanto dan Suparno yang diketahui bahwa anak tunagrahita kategori ringan kemampuan maksimalnya setara dengan anak usia 12 tahun atau kelas 6 sekolah dasar, apabila mendapatkan layanan dan bimbingan belajar yang sesuai maka anak mampu didik dapat lulus sekolah dasar.