Karakteristik Tunagrahita Kategori Ringan

16 berfikir abstrak tetapi mampu mengikuti pembelajaran akdemik di sekolah khusus. Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa karakteristik anak tunagrahita kategori ringan yaitu memiliki kecerdasan dibawah rata-rata, pembendaharaan kosa kata yang terbatas, dan kesulitan dalam berfikir abstrak. Anak tunagrahita kategori ringan masih dapat diberikan pembelajaran akademik sederhana seperti membaca, menulis dan berhitung sederhana. Karakteristik yang dimiliki anak tunagrahita kategori ringan ini memungkinkan untuk dapat mengikuti pembelajaran keterampilan membuat pola batik. Kemampuan anak tunagrahita yang terbatas pada kognitif masih memiliki kemampuan yang dapat dikembangkan yaitu motoriknya. Kemampuan motorik anak tunagrahita kategori ringan pada umumnya tidak berbeda dengan anak normal, maka untuk melakukan pembelajaran keterampilan tidak bermasalah.

B. Pembelajaran Keterampilan bagi Anak Tunagrahita Kategori Ringan 1. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran berasal dari kata belajar. Banyak sekali definisi yang mengemukakan tentang arti belajar. Oemar Hamalik 2008: 27-29 mengungkapkan bahwa belajar adalah suatu proses atau kegiatan bukan merupakan hasil atau tujuan yang ditunjukan dengan adanya pengubahan kelakuan pada peserta didik. Bisa juga diartikan bahwa belajar bukan suatu tujuan melainkan adalah proses menuju tujuan itu sendiri, sehingga 17 belajar disini berarti merupakan langkah-langkah atau prosedur yang harus ditempuh sehingga tercapainya tujuan belajar yang diinginkan. Theo Riyanto, 2010: 6 mengemukakan bahwa belajar merupakan suatu proses untuk mengubah performansi yang tidak terbatas pada keterampilan, tetapi juga meliputi fungsi-fungsi seperti skill, persepsi, emosi, proses berpikir, sehingga dapat menghasilkan perbaikan performansi. Sedangkan belajar menurut Slameto, 2003: 2 adalah “suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memeproleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.” Sedangkan pembelajaran yang dikemukakan oleh Abdul Majid 2006: 16 adalah merupakan suatu proses yang dilakukan oleh pendidik kepada peserta didik dengan membimbing, membantu dan mengarahkan peserta didik untuk dapat memiliki pengalaman belajar. Sujarwo 2011: 3 mendefinisikan pembelajaran adalah upaya membelajarkan peserta didik yang didalamnya terdapat kegiatan memilih, menetapkan, dan mengembangkan pengelolaan, pengorganisasian, dan penyampaian pesan untuk mencapai hasil yang ditetapkan. Sebenarnya pembelajaran dan belajar adalah dua peristiwa yang berbeda namun saling berkaitan erat, belajar lebih merujuk kepada peserta didik sebagai objek pembelajaran, sedangkan pembelajaran menunjukan kegiatan aktif yang dilakukan oleh pendidik sebagai pengelola dan perorganisir belajar bersama peserta didik. 18 Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah merupakan suatu proses, yang ditunjukan dengan adanya perubahan pada kelakuan peserta didik yang tidak terbatas pada keterampilan, tetapi juga meliputi fungsi- fungsi seperti skill, persepsi, emosi, proses berpikir, langkah-langkah atau prosedur yang dilakukan oleh pendidik kepada peserta didik demi mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

2. Komponen- komponen dalam pembelajaran

Pembelajaran dipandang sebagai suatu proses, sehingga dalam suatu proses terdapat beberapa komponen yang dapat mendukung terlaksananya suatu pembelajaran. W. Gulo 2002: 8-9 mengemukakan tentang komponen-komponen yang terkait dalam pembelajaran yaitu diantaranya: 1 tujuan pembelajaran, 2 pendidik, 3 peserta didik, 4 materi pelajaran, 5 metode pengajaran, dan 6 faktor administrasi dan financial. Sujarwo 2011: 5-13 mengemukakan tentang komponen pembelajaran yang terdiri dari : 1 tujuan pembelajaran, 2 peserta didik, 3 pendidik, 4 perencanaan pembelajaran sebagai suatu segmen kurikulum, 5 strategi pembelajaran, 6 media pembelajaran dan 7 evaluasi pembelajaran. B. Suryosubroto mengemukakan tentang hal-hal yang harus dipersiapkan oleh pendidik sebelum pembelajaran diantaranya: 1 materi pembelajaran, 2 tujuan pembelajaran, 3 bahan pelajaran, 4 metode mengajar, 5 sarana alat pendidikan, 6 evaluasi. Dari beberapa pendapat 19 yang mengemukakan tentang komponen pembelajaran maka dapat dipaparkan sebagai berikut: a. Tujuan pembelajaran Tujuan Pembelajaran merupakan komponen penting yaitu berupa acuan yang dipertimbangkan untuk memilih strategi belajar mengajar. Dasar untuk dijadikan landasan menentukan materi dan media pembelajaran. Hamruni 2012: 12 m engemukakan bahwa “tujuan pembelajaran merupakan target yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran. Maka dapat disimpulkan bahwa sebelum pembelajaran dilaksanakan, tujuan pembelajaran adalah komponen terpenting yang perlu dibuat untuk menargetkan keterarahan dan ketercapaian proses belajar mengajar. Tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai pedoman sekaligus sebagai sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan belajar mengajar. Kepastian dari proses belajar mengajar juga dipengaruhi dari jelas tidaknya perumusan tujuan pembelajaran. Tercapainya tujuan sama halnya dengan keberhasilan suatu pembelajaran. Tujuan pembelajaran keterampilan membuat pola batik pada anak tunagrahita kategori ringan adalah untuk memberi bekal pengetahuan tentang keterampilan berkaitan dengan batik yang mempunyai nilai produktif dan ekonomis, agar dapat menjadikan satu pekerjaan di kemudian hari untuk hidup mandiri.