Metode Pembelajaran Deskripsi Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian
65 proses pada saat pelaksanaan pembelajaran keterampilan pada masing-
masing peserta didik. Evaluasi berdasarkan kemampuan masing-masing siswa yang dapat dilihat secara kesehariannya dalam pembelajaran
keterampilan membuat pola batik. kegiatan evaluasi dilakukan pada siswa saat melakukan tahap demi tahap pelaksanaan keterampilan membuat pola
batik dan dengan melihat bagaimana aktifitas siswa dalam membuat atau megerjakan tugas pola batik sehingga hasil diperoleh. Selain itu, evaluasi
juga memperhatikan hasil dari karya yang dihasilkan oleh peserta didik, dengan melihat beberapa kriteria seperti kerapiaan, dan paduan kreasi
warna yang dihasilkan oleh siswa.
C. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan membuat Pola Batik pada Anak Tunagrahita Kategori Ringan Kelas 2
Berdasarkan pengamatan atau observasi yang telah dilakukan oleh peneliti selama 4 kali pengamatan, pengamatan terhadap pembelajaran
keterampilan membuat pola batik pada siswa tunagrahita kategori ringan di kelas 2 SD memiliki beberapa tahapan, dianataranya tahap
pendahuluan, tahap pelaksanaan atau tahap inti dan tahap penutup. Hasil pengamatan dapat dipaparkan sebagai berikut:
1. Pendahuluan Guru kelas menyiapkan materi yang akan diajarkan pada seluruh
siswa kelas 2 SD Taman Muda. Berdasarkan wawancara yang dilakukan
66 kepada guru kelas 2 mengungkapkan bahwa materi yang digunakan untuk
mata pelajaran batik adalah materi yang berasal dari internet, dikarenakan sekolah belum memiliki buku pelajaran Batik untuk kelas 2 sehingga
materi pembelajaran yang disampaikan pada siswa berasal dari internet. Tujuan utama pembelajaran batik di kelas 2 adalah untuk mengenal pola
atau motif batik dalam beberapa contoh batik yang terkenal dan mengenal sketsa dari beberapa pola batik yang diajarkan.
Selain mempersiapkan materi untuk pembelajaran membuat pola batik di kelas 2, guru juga melakukan pengkondisian siswa yaitu dengan
mengatur tempat duduk siswa, yaitu menempatkan DA yang selalu membutuhkan perhatian atau bimbingan dari guru dengan beberapa siswa
temannya yang dapat sedikit membantu untuk memberikan pengarahan atau bantuan kepada DA, dan mengkondisikan PA yang memiliki
karakteristik siswa tunagrahita yang mudah beralih perhatian dan lebih suka mengganggu temannya yang lain, maka pengkondisian kelas yang
dilakukan yaitu PA diminta untuk duduk sendiri, peengkondisian siswa tunagrahita kategori ringan ini ditujukan supaya semua siswa dapat
mengikuti pembelajaran keterampilan membuat pola batik dengan lancar. Guru juga melakukan apersepsi atau mengaitkan materi sebelumnya
dengan materi yang akan dipelajari oleh siswa pada hari tersebut. Guru selalu memberikan teguran atau intruksi ulang untuk siswa tunagrahita
kartegori ringan yang mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi.
67 Mengawali pembelajaran membuat pola batik, guru terlebih dahulu
menjelaskan materi batik yang akan dipelajarai dengan menggunakan metode ceramah. Semua siswa mendengarkan penjelasan guru dengan
tenang, namun di tengah penjelasan pada pengamatan ke-2 siswa kelas 2 mulai gaduh dan tidak memperhatikan penjelasan yang diberikan guru,
banyak peserta didik putri yang keluar masuk dengan berasalasn ijin ke toilet. Hal ini menunjukan bahwa pengguanaan metode ceramah yang
tidak disertai dengan metode lainnya untuk memperjelas informasi, kurang efektif digunakan di kelas 2.
Berdasarkan pengamatan
yang dilakukan
selama tahapan
pendahuluan, aktivitas siswa tunagrahita ringan yaitu tidak mendengarkan penjelasan dari guru pada saat guru menjelaskan materi pola batik yang
akan dipelajari hari ini dengan menggunakan metode ceramah. Siswa tunagrahita ringan ini lebih tertarik untuk melakukan aktivitas lain,
misalnya mengobrol dengan teman sebangkunya atau melakukan aktivitas lainnya. Terkadang siswa tunagrahita kategori ringan ini menerima
teguran dari guru karena ramai saat diberikan penjelasan berkaitan dengan materi batik, baik itu teguran yang diberikan pada DA dan teguran yang
diberikan pada PA, teguran yang diberikan guru membuat siswa tunagrahita langsung diam dan kembali memperhatikan penjelasan yang
dipaparkan oleh guru.