Strategi Positioning URAIAN TEORITIS

II.5 Strategi Positioning

Menurut David A. Aaker dan J. Gary Shansby dalam bukunya positioning your product 1982, strategi positioning dapat diterapkan melalui : 1. Penonjolan Karakteristik Produk a. Karakteristik fisik kemasan Penonjolan karakter ini meliputi sifat-sifat suatu produk seperti suhu, warna, ketebalan, kehalusan, jarak dan sejenisnya. b. Karakteristik fisik semu Karakter ini meliputi sifat-sifat yang bertalian dengan rasa, selera, simbol- simbol dan sebagainya. c. Keuntungan ekstra Keuntungan ini mengacu pada keuntungan yang dapat dinikmati oleh calon pembeli, misalnya tidak berbahaya bagi kulit, aman bagi anak-anak, tidak berlemak, mudah dhidangkan, dan sebagainya. 2. Penonjolan Harga dan Mutu Konsumen seringkali mempersepsikan harga sama dengan mutu. Harga yang tinggi diimbangi dengan mutu yang baik pula. Sementara itu barang- barang yang harganya rendah seringkali dipersepsikan tidak bermutu. Tidak selamanya hal tersebut benar, sebab seringkali produk yang murah memiliki kualitas yang tidak kalah dengan produk yang harganya tinggi. Dalam konsep positioning, produk yang harganya tinggi perlu diimbangi dengan adanya bagian Universitas Sumatera Utara riset lain dan pengembangan untuk meningkatkan mutu produk. Tanpa itu, posisi yang telah dicapai akan mudah digeser pesaing, dan segera lenyap dari peredaran. 3. Penonjolan Penggunaan Produk Cara lain adalah dengan mengaitkannya dengan penggunaan produk. Bisa saja suatu produk memiliki fungsi yang sama dengan produk pesaingnya, namun penonjolan penggunaan yang berbeda dapat meningkatkan keunggulan produk tersebut dibandingkan pesaingnya. Contoh : Close up untuk remaja dan pepsodent untuk family. 4. Positioning Menurut Pemakaiannya Strategi yang sering digunakan disini adalah penggunaan model, terutama artis yang terkenal sebagai bintang iklan ataupun perwakilan produknya. Artis ini diharapkan dapat meningkatkan posisi produk tersebut dibandingkan pada produk tersebut. Contoh : Rexona for men, Feminax 5. Positioning Menurut Kelas Produk Strategi ini sering dilakukan produk tertentu yang ”terjepit” dengan startegi mengaitkan produk dengan kelas produk yang bersangkutan. Cara yang umum dilakukan dengan menempatkan produknya sebagai alternatif dari produk saingannya. Contoh : Direktur menggunakan BMW, Karimun = The Real City Car. Universitas Sumatera Utara 6. Positioning Menggunakan Simbol Budaya Penggunaan simbol-simbol budaya dimaksud untuk menciptakan citra yang bebeda dimata calon pembeli terhadap produk para pesaing. Strategi ini mengupayakan identifikasi atas sejumlah simbol yang memiliki arti penting bagi calon pembeli, namun tidak digunakan oleh para pesaing. Contoh : Jamu Nyonya Mencer, Mustika Ratu. 7. Positioning Langsung Terhadap Pesaing Penggunaan pesaing sebagai acuan positioning serig juga disebut sebagai periklanan kreatif. Namun seringkali pula cara ini berjalan mulus. Ini dikarenakan orang-orang kreatif dalam dunia periklanan sering terjebak untuk saling menyerang dan membalik badannya menumpang pada pesaing yang tengah memposisikan dirinya. Contoh : Kratingdaeng dan Ekstrajoss.

II.6 Media Iklan