pengetahuan, keterampilan, tingkah laku dan sikap yang diukur dengan test, hasil ujian dan sejenisnya.
Beeby 1996:32 dalam Sedarmayanti 2001mengatakan bahwa pendidikan mempunyai kualitas tinggi bilamana keluaran pendidikan itu
mempunyai nilai bagi masyarakat yang memerlukan pendidikan itu. Kualitas di sini adalah keluaran pendidikan yang dikaitkan dengan kegunaan bagi
masyarakat. Pendidikan menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun
2003 TentangSistem Pendidikan Nasional Pasal1dan ayat 2: Ayat 1 ”Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.”
Ayat 2 “Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar
dari nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.”
2.1.2. Dasar, Fungsi dan Tujuan Pendidikan
Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar NegaraRepublik Indonesia Tahun 1945 Pasal 3:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar
Universitas Sumatera Utara
menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” Fungsi lain pendidikan adalah untuk bekal kita agar senantiasa beriman
dan berbuat baik. Dalam hal ini adalah pendidikan agama, maka diharapkan semua orang bisa mengenyam pendidikan dengan baik
Tujuan pendidikan merupakan salah satu komponen utama pada sistem pendidikan. “Dengan tujuan pendidikan diharapkan proses pendidikan dapat
mencapai hasil secara efektif dan efisien” Soetjipto 2002:5. Apalagi kehidupan manusia dewasa ini telah mengglobal sehingga tidak bisa mengelak perubahan-
perubahan yang selalu berubah. Baik buruknya kualitas sumber daya manusia Indonesia saat ini tidak mutlak ditentukan oleh pendidikan yang diraihnya, apakah
pendidikan menengah, akademik maupun sarjana atau bahkan magister dan doktor, tetapi dilihat seberapa besar keahlian dan pengalaman kerja yang
dimilikinya. Pada dasarnya perusahaan bukan saja mengharapkan karyawan yang mampu, cakap dan terampil, tetapi yang penting mereka mau bekerja giat dan
berkeinginan untuk mencapai hasil kerja yang optimal. “Kemampuan, kecakapan dan keterampilan karyawan tidak ada artinya
bagi perusahaan, jika mereka tidak mau bekerja keras dengan mempergunakan kemampuan, kecakapan dan keterampilan yang dimilikinya” Malayu 2003:92.
Dalam hal penerimaan karyawan, pihak perusahaan harus benar-benar jeli dalam melaksanakan seleksi kepada para calon karyawan yang diterima dan
dipekerjakan di perusahaannya. “Dalam organisasi perusahaan, manusia merupakan faktor penentu keberhasilan organisasi.”
Universitas Sumatera Utara
Suprihanto 2000:73. Sebuah perusahaan yang menjadikan sedemikian sebagaimana tenaga yang
potensial, dibutuhkan syarat-syarat tertentu yang harus dimiliki oleh para karyawannya bahkan dalam hal penerimaan karyawan penerimaan diperlukan
ketelitian dalam hal penyeleksian karyawan barunya. Setiap perusahaan dalam melakukan aktivitasnya pasti memiliki tujuan-
tujuan yang hendak dicapai. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, setiap perusahaan harus pandai dalam memilih strategi yang utamanya adalah
melakukan perencanaan sumber daya manusia, pada intinya terfokus pada langkah–langkah yang diambil oleh manager atas tersedianya tenaga kerja yang
tepat untuk mencapai tujuan dan berbagai sasaran yang telah dan akan ditetapkan. Pendidikan adalah segala usaha untuk membina kepribadian dan
mengembangkan kemampuan manusia, jasmaniah dan rohaniah yang berlangsung seumur hidup, baik di dalam maupun diluar sekolah. Pendidikan bertujuan
meningkatkan kualitas manusia yang bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif,
terampil, berdisiplin, beretos kerja profesional, bertanggung jawab dan produktif serta sehat jasmani dan rohani. Semakin tinggi jenjang pendidikan yang diperoleh
seseorang, semakin banyak perubahan yang bersifat positif dari orang tersebut yang diharapkan berguna bagi dirinya, orang lain maupun lingkungannya.
Menurut Glimmer dalam As’ad 2003:122 bahwa pendidikan merupakan salah satu faktor yang dapat menimbulkan kepuasan kerja. Iklim belajar dan
mengajar menumbuhkan rasa percaya diri dan budaya belajar di kalangan
Universitas Sumatera Utara
masyarakat harus dikembangkan agar tumbuh sikap dan perilaku yang kreatif, inovatif dan keinginan untuk maju.
Pendidikan merupakan faktor penting dalam menentukan kemampuan kerja karyawan. Pendidikan dan pengalaman kerja merupakan langkah awal untuk
melihat kemampuan seseorang Husein 2003. Menurut Hasibuan 2000, pendidikan merupakan indikator yang mencerminkan
kemampuan seseorang untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan. Dengan latar belakang pendidikan pula seseorang dianggap akan mampu menduduki jabatan
tertentu.
2.1.3. Peran Pendidikan Tinggi dalam Pembangunan