Latar Belakang Prof. Dr. Prihatin Lumbanraja, SE, M.Si 4. Dr. Arlina Nurbaity Lubis, MBA

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam menghadapi persaingan di dunia lapangan kerja yang semakintinggi tingkat kompetisinya, harapan masyarakat terhadap perguruan tinggi sebagai pencipta sumber daya manusia semakin tinggi pula bahkan perguruan tinggi harus sudah berjalan berdasarkan market oriented. Demikian juga perguruan tinggi saat ini harus siap menghadapi perubahan teknologi yang langsung berdampak pada dunia pendidikan dan kesiapan perguruan tinggi untuk melakukan adaptasi dan perubahan pendidikan yang menuntut keseriusan seluruh pihak dari lembaga pendidikan untuk dapat melangsungkan hidup perguruan tinggi itu dengan meningkatkan kinerja lembaga itu sendiri. Pada saat ini masalah pendidikan yang serius sedang dihadapi oleh Indonesia yaitu berkisar pada masalah mutu pendidikan, kesiapan tenaga pendidik, fasilitas dan lapangan kerja. Perguruan tinggi yang menghasilkan sumber daya manusia harus memperhatikan kinerja sumber daya manusia dalam proses belajar mengajar. Upaya untuk meningkatkan kinerja perguruan tinggi tidak terlepas dari kinerja seluruh dosen yang menjadi inti dari proses belajar mengajar. Kinerja dosen dalam proses belajar mengajar bukanlah hanya memandang pada kemampuan mengajar di ruang kelas, namun harus menyangkut Tri Dharma perguruan tinggi Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Universitas Sumatera Utara Sehubungan dengan program pemerintah tentang Sertifikasi Dosen yang bermuara pada peningkatan jenjang pendidikan dosen untuk meningkatkan kwalitas pengajaran melalui pendidikan yang relevan dengan bidang pengajaran merupakan jaminan pada peningkatan kwalitas proses belajar mengajar. Sebaliknya jenjang pendidikan yang kurang relevan akan berpengaruh terhadap proses belajar mengajar. Jenjang pendidikan dosen dapat dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1. Rekapitulasi Pendidikan Dosen Politeknik Negeri Medan Keadaan sampaiMei 2012 No. Jurusan Pendidikan Jumlah S1 S2 S3 1. Teknik Sipil 27 14 - 41 2. Teknik Elektro 53 19 - 72 3. Teknik Mesin 53 20 2 75 4. Akuntansi 51 27 - 78 5. Administrasi Niaga 18 26 - 44 Jumlah 202 106 2 310 Sumber: Bagian Kepegawaian Politeknik Negeri Medan Tahun 2012 Data telah diolah Dari Tabel di atas dapat dilihat pendidikan S1 65,16, S2 34,19 dan S3 0,64. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan dosen sangat jauh dari yang diharapkan. Masih rendahnya pendidikan dosen S2 tidak sampai 50 juga pendidikan dosen S3 masih sangat minim sekali. Mungkin juga hal ini disebabkan oleh pendidikan politeknik hanya Diploma 3. Diharapkan melalui pendidikan yang lebih tinggi maka seorang dosen memiliki kemampuan intelektual yang lebih baik, memiliki pengetahuan yang luas dan wawasan yang lebih maju, dan lebih kreatif, sehingga dapat menjadi motivasi untuk bekerja dalam proses belajar mengajar dengan cara yang lebih baik lagi sehingga kedepan mutu lulusan akan semakin meningkat dan waktu tunggu lulusan akan semakin singkat sehingga akan berpengaruh terhadap kinerja dosen. Universitas Sumatera Utara Namun demikian terlihat fenomena bahwa lembaga masih belum menyadari bahwa dosen adalah asset yang utama dalam menentukan keberhasilan organisasi. Lembaga juga belum membuat suatu perencanaan yang matang tentang pengembangan sumber daya dosen untuk masa yang akan datang. Dosen bekerja hanya sebagai rutinitas saja mencurahkan tenaga dan pikiran tetapi pengembangan pendidikan ke depan masih belum direncanakan dengan baik. Saat ini pekerjaan sebagai dosen masih merupakan bidang pekerjaan yang kurang diminati dibandingkan pekerjaan lain. Selain itu, masalah yang harus dihadapi perguruan tinggi adalah masalah kaderisasi, terutama dengan banyaknya jumlah tenaga kependidikan yang akan memasuki masa pensiun. Masalah lain yang dihadapi kebanyakan perguruan tinggi khususnya perguruan tinggi negeri adalah cukup banyaknya dosen yang melakukan kegiatan di luar kampus demi mencukupi kebutuhan finansial karena gaji sebagai dosen Pegawai Negeri Sipil dirasakan masih kurang. Sehubungan dengan itu maka dikeluarkan pemerintah suatu kebijakan melalui Peraturan Mendiknas RI No. 47 Tahun 2009 TentangSertifikasiPendidik untuk Dosen Serdos merupakan program yang dijalankan berdasar pada: 1. UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. UU Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. 3. Peraturan Pemerintah RI No. 37 Tahun 2009 Tentang Dosen. Sertifikat pendidik yang diberikan kepada dosen-dosen melalui proses sertifikasi adalah bukti formal pengakuan terhadap dosen sebagai tenaga profesional pada jenjang pendidikan tinggi. Sampai saat ini hanya sekitar 30 atau 103 orang dosen Politeknik Negeri Medan yang sudah sertifikasi. Di samping sertifikasi dosen ini jenjang kepangkatan juga akan meningkat yang Universitas Sumatera Utara didukung oleh penelitian dan pengabdian masyarakat. Jenjang Kepangkatan Dosen dapat dilihat pada Tabel 1.2. Tabel 1.2 Rekapitulasi Kepangkatan Dosen Politeknik Negeri Medan Keadaansampai Mei 2012 Sumber : Bagian Kepegawaian Politeknik Negeri Medan Tahun 2012 Data telah diolah Berdasarkan Tabel di atas dapat dilihat bahwa kepangkatan dosen Politeknik Negeri Medan masih didominasi Lektor Golongan III C yaitu sebanyak 110 orang. Politeknik Negeri Medan berdiri pada tahun 1982 dan sebagai salah satu perguruan tinggi yang mempunyai karakteristik yang berbeda dengan perguruan tinggi lainnya, dimana sebelum bertugas sebagai dosen harus menjalani pendidikan dan pelatihan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengembangan Dosen P4D di Bandung selama 10 bulan. Calon dosen menjalani pendidikan dan pelatihan mengajar methodology of teachingpengetahuan dan keterampilan sesuai dengan bidang pengajarannya masing-masing yaitu Bidang Rekayasa Keteknikan dan Bidang Tata Niaga Akuntansi Perbankan dan Administrasi No. Jurusan Kepangkatan Jumlah Lektor Kepala Lektor Asisten Ahli Tenaga Pengajar 1. Teknik Sipil 12 17 10 2 41 2. Teknik Elektro 30 22 17 3 72 3. Teknik Mesin 23 34 14 6 77 4. Akuntansi 27 27 18 6 78 5. Administrasi Niaga 17 10 7 8 42 Jumlah 109 110 66 25 310 Universitas Sumatera Utara Niaga serta disiplin yang membangun pemahaman filosofi pendidikan politeknik. Namun sangat disayangkan Pendidikan dan pelatihan ini tidak berlangsung secara berkesinambungan, karena pada tahun 1996 pendidikan dan pelatihan ini sudah ditiadakan. Dosen yang diterima pada tahun 1996 sampai sekarang tidak lagi menjalani pendidikan dan pelatihan di Bandung. Pelatihan yang dilakukan sekarang sifatnya lokal atau dilakukan di lingkungan Politeknik Negeri Medan sendiri. Dosen yang diterima sampai tahun 1996 berakhirnya pendidikan dan pelatihan di Bandung dapat dikategorikan Dosen Senior. Ada asumsi bahwa tingkat senioritas dalam pekerjaan diharapkan menjadi panutan dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai dosen. Adapun tingkat senioritas dosen dapat dilihat pada Tabel 1.3. Tabel 1.3 Senioritas Berdasarkan Tahun Masuk Terhitung Mulai Tahun No. Tahun Jurusan Teknik Sipil Teknik Elektro Teknik Mesin Akuntansi Adm. Niaga Jumlah 1. 1982 6 5 6 - - 17 2. 1983 7 9 8 - - 24 3. 1984 9 6 8 1 - 24 4. 1985 3 7 8 - - 18 5. 1986 - 1 - 5 2 8 6. 1987 4 7 8 6 1 26 7. 1988 1 3 4 10 9 27 8. 1989 1 4 5 5 3 18 9. 1990 1 2 - 5 7 15 10. 1991 1 2 - 11 4 18 11. 1992 - - - - - - 12. 1993 1 2 1 4 1 9 13. 1994 - - - 1 - 1 14. 1995 1 2 - - - 3 15. 1996 - - - - - - Jumlah 35 50 48 48 27 208 Universitas Sumatera Utara Sumber: Bagian Kepegawaian Politeknik Negeri Medan Tahun 2012 Data telah diolah Dari Tabel di atas dapat disimpulkan dosen yang tergolong senior berjumlah 208 orang yang didominasi Jurusan Teknik Elektro. Senioritas dikaitkan dengan usia, masa kerja, golongan dan kepangkatan, pengalaman bekerja, posisi yang diberikan, tanggung jawab dalam pekerjaan, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. Pada dasarnya pendidikan tinggi memiliki peran sebagai agen pengembangan dalam kaitannya dengan tanggung jawab untuk mempersiapkan generasi masa depan untuk menghadapi masa sekarang dan di masa mendatang. Demikian juga Politeknik Negeri Medan sebagai salah satu perguruan tinggi vokasi yang menghasilkan lulusan-lulusan yang ahli dalam berbagai bidang demi menjawab berbagai kebutuhan masyarakat, bangsa dan negara dan merupakan Pendidikan Diploma 3 dan Diploma 4. Komitmen kerja juga sangat mempengaruhi kinerja dosen, dimana komitmen merefleksikan tingkat identifikasi dan keterlibatan individu dalam pekerjaannya yaitu proses belajar mengajar, tanggung jawab dalam pekerjaan, dan ketidaksediaannya untuk meninggalkan lembaga atau tetap bertahan di dalam institusi. Dengan komitmen yang tinggi tentunya akan meningkatkan kinerja dosen bukan hanya dalam bidang tri dharma perguruan tinggi tetapi juga pemahaman dan pengawasan tugas, disiplin, mampu memecahkan masalah, mampu bekerjasama, tepat dalam mengambil keputusan. Selama menjalani pendidikan dan pelatihan di Bandung seperti yang sudah dikemukakan di atas inilah yang menjadi cikal bakal yang dapat menumbuhkan Universitas Sumatera Utara komitmen dosen dan kecintaan kepada Politeknik Negeri Medan, bekerja secara total, mencurahkan perhatian, pikiran, tenaga dan waktunya dan mengerjakan pekerjaan untuk kemajuan politeknik. Dosen-dosen yang mengikuti pendidikan dan latihan inilah yang memiliki rasa memiliki dan komitmen yang lebih tinggi dibandingkan dosen yang tidak menjalani pendidikan dan pelatihan di Bandung yaitu tidak akan meninggalkan politeknik walaupun gajinya relatif kecil sebagai pegawai negeri sipil. Kinerja dosen Politeknik Negeri Medan dapat dilihat juga dari persentase mengajar dan kehadiran dosen mengajar di kelas. Kehadiran dosen mengajar di kelas yaitu rata- rata 83 per semester. Hal ini juga menunjukkan bahwa kinerja dosen telah tercapai sesuai dengan Sasaran Mutu Politeknik Negeri Medan. Dapat dilihat pada Lampiran 1 juga dapat dilihat pada Tabel 1.4. Tabel 1.4. Realisasi Kehadiran Dosen Polliteknik Negeri Medan No Jurusan Beban Mengajar Dosen Rata- Rata minggu jam Realisasi rata-rata kehadiran pada Semester Genap 20082009 1 Teknik Mesin 12-50 85 2 Teknik Elektro 8-48 80 3 Teknik Sipil 6-36 81 4 Akuntansi dan Perbankan 8-50 85 5 Administrasi Bisnis 12-40 85 Rata-Rata 83 Sumber: Laporan Evaluasi Semester Genap 20102011 Berdasarkan Tabel 1.4 dapat dilihat bahwa beban mengajar dosen di Politeknik Negeri Medan cukup tinggi dengan beban mengajar mulai dari 6 jam hingga 50 jam per minggu. Selanjutnya dengan sistem monitoring dan evaluasi Universitas Sumatera Utara yang dilakukan fungsionaris jurusan secara ketat senantiasa mengontrol tingkat kehadiran dosen. Politeknik sebagai perguruan tinggi penghasil sumber daya manusia profesional yang berketrampilan tinggiharus didukung oleh dosen yang memiliki kinerja yang tinggi selain dari ketrampilan atau kemampuan mengajar. Secara signifikan pendidikan dan pelatihan itu memberi dampak positif terhadap dosen di antaranya komitmen dan disiplin masih ada sampai saat ini pada dosen tersebut. Kinerja dosen dapat juga dilihat dari penelitian yang dilakukan oleh dosen dan dapat dilihat pada Tabel 1.5. Tabel 1.5. Data Penelitian Dosen Tahun 2007 – 2010 Jumlah Penelitian No Jurusan 2007 2008 2009 2010 Jumlah 1 Teknik Sipil 15 17 19 13 64 2 Teknik Mesin 34 38 38 43 153 3 Teknik Elektro 43 38 28 32 141 4 Akuntansi 23 48 42 37 150 5 Administrasi 39 24 24 25 112 Jumlah 154 165 151 150 620 Sumber: Lembaga Penelitian Politeknik Negeri Medan Data telah diolah Penelitian ini diselenggarakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat LPPM yang rencana pelaksanaannya sudah terjadwal setiap tahunnya. Pengajuan proposal dilakukan sekitar bulan Mei dan presentasi proposal sekitar bulan Juli-Agustus dan laporan akhir penelitian bulan Nopember. Jumlah dosen yang mengajukan proposal tidak sama jumlahnya atau bervariasi tergantung dosen tersebut mau melakukan atau tidak. Menurut pengamatan penulis minat dosen yang mau melakukan penelitian sangat besar jumlahnya Universitas Sumatera Utara sehingga mereka harus dinilai oleh tim penilai melalui presentasi yang dilakukan. Para dosen menyadari bahwa melalui penelitian yang dilakukan ilmu yang dikuasai akan semakin berkembang dan sangat penting untuk kemajuan pendidikan. Jumlah dana penelitian yang disediakan oleh lembaga mencapai 400 jutatahun dan jumlah proposal yang diterima UPPM minimal mencapai 150 proposaltahun lihat Lampiran 1. Demikian halnya kegiatan pengabdian pada masyarakat ini juga sudah terjadwal dan dilaksanakan setelah kegiatan penelitian dan waktunya juga hampir berdekatan. Jumlah dosen yang mengajukan proposal kegiatan pengabdian ini tidak sama setiap tahunnya tergantung dosen yang bersangkutan tetapi LPPM telah menentukan sebanyak 60 proposal yang dimenangkan dengan dana 600 juta setiap tahunnya. Namun terlepas dari hal tersebut, secara umum manusia dan potensinya merupakan elemen utama keberhasilan suatu pekerjaan, dan bagaimana sumber daya manusia berupa tingkat etos kerja, pendidikan, keterampilan, pengetahuan, emosi, kejujuran kesehatan, pengalaman dan kepemimpinan dapat dioptimalisasikan. Berdasarkan fenomena tersebut di atas penulis tertarik untuk meneliti masalah ketenagakerjaan dan mengkaji lebih dalam lagi tentang pengaruh tingkat Pendidikan, Senioritas dan Komitmen Kerja terhadap Kinerja kerjaDosen Politeknik Negeri Medan. Universitas Sumatera Utara

1.2. Perumusan Masalah